,
menampilkan: hasil
Pemkot Salurkan 40 Paket Ikan Segar Bagi Balita Rentan Stunting di Siantan Hulu
PONTIANAK – Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan, mengajak masyarakat untuk memperbanyak konsumsi ikan sebagai upaya mencegah stunting dan meningkatkan asupan gizi keluarga. Menurutnya, ikan merupakan sumber protein penting yang mudah diperoleh dan sangat bermanfaat bagi tumbuh kembang anak.
“Mari kita biasakan mengonsumsi ikan. Jangan sampai ada anak-anak atau ibu-ibu yang tidak makan ikan, karena ikan ini sumber protein yang sangat baik,” ujarnya usai menyalurkan paket ikan segar bagi 40 balita rentan stunting di Puskesmas Siantan Hulu, Kecamatan Pontianak Utara, Jumat (17/10).
Ia menambahkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak siap membantu masyarakat yang mengalami kesulitan ekonomi atau kekurangan pangan. Camat dan lurah diharapkan aktif memperhatikan kondisi warganya agar tidak ada yang mengalami kekurangan gizi.
“Kalau ada warga yang kesulitan, pemerintah kota siap membantu. Kami harap para camat dan lurah memperhatikan kondisi masyarakat di wilayahnya,” katanya.
Bahasan juga mendorong agar gerakan makan ikan diperluas dengan mengedepankan pola konsumsi sehat dari sektor pangan lain seperti buah-buahan dan sayuran. Ia menilai langkah ini penting untuk mewujudkan Pontianak yang bebas stunting.
Selain itu, ia menyampaikan doa dan harapannya bagi seluruh masyarakat agar selalu diberi kesehatan, umur panjang, serta kesempatan untuk mengenyam pendidikan tinggi dan mengabdi kepada orang tua.
“Semoga semua anak-anak kita tumbuh sehat, sukses, dan berbakti kepada kedua orang tuanya,” tuturnya.
Plt Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (DPPP) Kota Pontianak Muchammad Yamin menerangkan, kegiatan ini menjadi bagian dari aksi perubahan yang digagas dinasnya dalam rangka memperkuat pembangunan sektor perikanan yang terintegrasi, serta berkontribusi terhadap upaya pengendalian inflasi dan penurunan angka stunting di Kota Pontianak.
“Gerakan gemar makan ikan bukan sekadar ajakan makan ikan, tetapi juga bentuk kepedulian terhadap generasi masa depan. Ikan merupakan sumber protein hewani yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak,” ujarnya.
Yamin menjelaskan, meskipun sektor kelautan dan perikanan bukan sektor unggulan di Pontianak, potensinya tetap besar untuk dikembangkan. Hal itu sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat dalam memperkuat ketahanan pangan nasional melalui ekonomi biru dan ekonomi hijau.
Ia menyebut, angka konsumsi ikan masyarakat Kota Pontianak pada tahun 2024 mencapai 63,05 kilogram per kapita per tahun, melebihi target nasional. Capaian ini menjadi bukti meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya asupan protein dari ikan.
“Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus digalakkan agar anak-anak terbiasa mengonsumsi ikan sejak dini. Dengan begitu, kita dapat menekan angka stunting sekaligus mencetak generasi yang sehat dan berdaya saing,” pungkasnya. (kominfo/prokopim)
Literasi Keuangan Pahami Manfaat dan Risikonya di Era Digital
Wako Dorong Inklusi Keuangan Jadi Gerakan Nyata Masyarakat
PONTIANAK – Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menekankan pentingnya literasi keuangan sebagai fondasi agar masyarakat tidak sekadar menggunakan layanan keuangan, tetapi juga memahami manfaat dan risiko secara bijak, terutama di era digital. Hal itu disampaikannya saat menghadiri pembukaan Puncak Bulan Inklusi Keuangan (BIK) Kalimantan Barat (Kalbar) 2025 yang digelar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalbar di Pontianak Convention Center (PCC), Jumat (17/10/2025).
“Kota Pontianak berkomitmen mendukung penuh program inklusi keuangan. Kami mendorong agar edukasi keuangan menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk mereka yang belum tersentuh layanan formal,” katanya.
Untuk itu, ia mendorong agar inklusi keuangan tidak hanya menjadi slogan, tetapi menjadi gerakan nyata yang memberikan manfaat langsung bagi masyarakat. Edi mengapresiasi upaya OJK Kalbar yang terus aktif mendorong literasi dan inklusi keuangan di daerah. Ia menilai peran OJK sangat penting dalam mendampingi pemerintah daerah mengembangkan akses keuangan masyarakat, terutama bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
“Saya sangat mengapresiasi Ibu Rochma, Kepala OJK Kalbar, yang begitu inspiratif dan penuh semangat. Beliau membantu kami di daerah, termasuk mendorong optimalisasi BPR yang sempat mengalami kesulitan agar tetap berjalan dan melindungi nasabah,” ungkapnya.
Menurut Wali Kota, potensi ekonomi Kalbar sangat besar, namun masih terkendala oleh keterbatasan sumber daya manusia. Karena itu, ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, lembaga keuangan dan komunitas dalam memperluas akses layanan keuangan yang aman, mudah, dan terjangkau.
“Kami di pemerintah daerah sangat membutuhkan bimbingan dalam mengembangkan inklusi keuangan. Kolaborasi dan sinergitas menjadi kunci untuk memastikan kegiatan yang langsung dirasakan masyarakat benar-benar terwujud,” jelasnya.
Pada kesempatan itu, Edi juga menyampaikan ucapan selamat atas penghargaan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) yang diterima OJK Kalbar. Ia berharap capaian tersebut semakin memacu semangat untuk memperkuat sektor keuangan di daerah.
“Semoga ke depan Kalbar terus berkibar. Mari kita bangun Kalbar dengan keuangan inklusif dan hati yang bahagia,” harapnya.
Kepala OJK Provinsi Kalbar Rochma Hidayati mengajak seluruh pemangku kepentingan di daerah untuk memperkuat literasi dan inklusi keuangan hingga menjangkau lapisan masyarakat di wilayah terpencil. Menurutnya, akses keuangan masyarakat Kalbar saat ini sudah cukup tinggi, namun tantangan terbesar adalah pada sisi edukasi.
“Secara angka, inklusi keuangan di Kalbar telah mencapai sekitar 85 persen. Namun PR kita, apakah seluruh masyarakat sudah benar-benar teredukasi dengan baik? Itu yang harus kita tingkatkan bersama,” ujarnya.
Selain masyarakat umum, OJK juga fokus menyasar kalangan pelajar dan pelaku UMKM. Melalui program Satu Pelajar Satu Rekening, Kalbar berhasil mencatat capaian hingga 95 persen pelajar telah memiliki tabungan. Sementara itu, sekitar 47 ribu pelaku UMKM telah terlayani oleh lembaga keuangan formal. Dari 1.890 desa di Kalbar, 88 persen sudah memiliki agen laku pandai, yakni pihak yang bekerja sama dengan bank untuk menyediakan layanan perbankan dasar di lokasi yang mudah dijangkau, seperti toko kelontong atau usaha kecil lainnya.
“Memang belum 100 persen karena masih ada kendala jaringan di beberapa wilayah,” terangnya.
Rochma juga menyoroti tingginya minat investasi masyarakat Kalbar, terutama pada instrumen digital seperti aset kripto. Berdasarkan data OJK, Kalbar masuk lima besar nasional dalam transaksi aset digital tersebut.
“Mayoritas pelakunya anak muda dan mahasiswa. Kami tidak melarang investasi kripto, tetapi kami berikan pedoman agar mereka paham risiko dan bertransaksi dengan aman,” tutupnya. (prokopim)
Posyandu Ananda Wakili Kalbar di Ajang Nasional Tahun 2025
PONTIANAK – Posyandu Ananda Kelurahan Parit Mayor, Kecamatan Pontianak Timur, menjadi wakil Provinsi Kalimantan Barat dalam Lomba Posyandu Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2025. Kegiatan ini diikuti oleh 38 provinsi di seluruh Indonesia dan dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting.
Camat Pontianak Timur M Akif, menyampaikan apresiasi terhadap semangat para kader yang membawa nama Pontianak di tingkat nasional.
“Kami sangat bangga dengan Posyandu Ananda yang bisa mewakili Kalimantan Barat. Ini bukan sekadar lomba, tapi bentuk nyata kerja keras dan dedikasi para kader dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” ujarnya usai verifikasi dan penilaian di Ruang Rapat Camat Pontianak Timur, Kamis (16/10/2025).
Dalam kesempatan itu, kader Posyandu Ananda memaparkan inovasi serta capaian di bidang pelayanan kesehatan masyarakat, yang kemudian disusul dengan sesi tanya jawab bersama tim verifikator dari Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), serta Ketua Umum Tim Pembina Posyandu.
Akif menambahkan, pihak kecamatan terus memberikan dukungan penuh dengan memfasilitasi berbagai kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan kualitas layanan posyandu.
“Kami ingin kader-kader posyandu merasa didampingi, karena mereka adalah garda terdepan kesehatan masyarakat,” tambahnya.
Ketua TP PKK Kecamatan Pontianak Timur Henny Irawaty, mengatakan peran aktif para kader menjadi kunci keberhasilan posyandu di wilayahnya.
“Kami selalu menekankan pentingnya semangat gotong royong dan inovasi di setiap kegiatan. Kader Posyandu Ananda sudah menunjukkan komitmen luar biasa dalam menggerakkan masyarakat untuk hidup lebih sehat,” tuturnya yang juga sekaligus selau pembina posyandu.
Posyandu Ananda menjadi salah satu dari 38 posyandu terbaik tingkat provinsi yang mengikuti penilaian nasional tahun ini. Mereka bersaing dengan posyandu unggulan dari berbagai daerah, seperti Posyandu Anggrek dari Kutai Kartanegara, Posyandu Mawar dari Kota Tangerang, dan Posyandu Cempaka Ungu dari Tanjung Jabung Barat.
Henny memberikan arahan agar seluruh kader terus berperan sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan dasar, mulai dari edukasi, penggerak partisipasi masyarakat, hingga menjadi mitra pemerintah dalam menjalankan program kesehatan.
“Inilah arahan yang disampaikan Ketua TP PKK Kota Pontianak kepada kami untuk ditindaklanjuti,” tutupnya. (kominfo)
Pemkot Dorong UMKM Pontianak Kuasai Strategi Pemasaran Digital
PONTIANAK – Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) terus mendorong pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital. Komitmen ini diwujudkan melalui kegiatan Sosialisasi Informasi dan Kebijakan Pemerintah Daerah (Sipede).
Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Diskominfo Kota Pontianak Vivi Salmiarni, menyampaikan Sipede merupakan bentuk kolaborasi antara pemerintah dan komunitas di tingkat kecamatan maupun kelurahan, seperti yang dilaksanakan bagi wilayah Kecamatan Pontianak Kota di Aula Rohana Mutholib BAPPERIDA Kota Pontianak, Kamis (16/10/2025).
“Melalui Sipede, kami ingin memperluas jangkauan informasi positif pemerintah sekaligus mendengar langsung apa yang menjadi kebutuhan dan aspirasi warga. Jadi bukan hanya menyampaikan, tetapi juga menerima,” ujarnya usai membuka acara, mewakili Kepala Dinas.
Vivi menjelaskan, tema yang diangkat kali ini adalah digitalisasi UMKM. Tema tersebut dipilih karena sejalan dengan semangat pemerintah kota dalam memperkuat sektor ekonomi masyarakat melalui pemanfaatan teknologi digital.
Menurutnya, di era serba cepat seperti saat ini, pemasaran produk dan layanan tidak lagi hanya dilakukan secara konvensional, melainkan juga melalui berbagai platform digital.
“Kita ingin pelaku UMKM di Pontianak bisa memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan usahanya. Mulai dari mengenalkan produk di media sosial, bertransaksi secara daring, sampai membangun merek agar lebih dikenal luas,” jelasnya.
Untuk memperkaya wawasan peserta, Diskominfo menghadirkan dua narasumber, yakni Surya Mahardika, spesialis digital marketing dari Maharketing Agency, dan Azmi Taufiqurrahman dari Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan (DKUMP) Kota Pontianak. Kedua narasumber membagikan pengetahuan seputar strategi pemasaran digital, pengelolaan konten, serta tips meningkatkan daya saing produk lokal di pasar daring.
Vivi mengajak para peserta untuk aktif bertanya selama sesi diskusi. Ia memaparkan, kegiatan semacam ini tidak hanya sekadar seremonial, tetapi menjadi ruang belajar yang bisa langsung diterapkan.
“Kesempatan ini sangat berharga. Kita bisa belajar langsung dari praktisi dan juga pihak pemerintah yang memahami kebijakan UMKM. Jadi silakan manfaatkan untuk menggali ilmu sebanyak mungkin,” tuturnya.
Ia berharap, kegiatan Sipede dapat menjadi pemicu tumbuhnya ekosistem UMKM berbasis digital di Kota Pontianak. Pemerintah, lanjutnya, akan terus memfasilitasi pelatihan serupa agar pelaku usaha mampu bertransformasi sesuai tuntutan zaman.
“Kalau pelaku usaha kita sudah siap dengan digitalisasi, maka daya saing ekonomi kota ini juga akan semakin kuat,” pungkasnya. (kominfo)