,
menampilkan: hasil
Bangun SDM Sejak Usia Dini, TP PKK Pontianak Perkuat PAUD dan Kapasitas Perempuan
Lokakarya Mendukung Indonesia Emas Melalui Transformasi Sistem Pendidikan Pemberdayaan Perempuan.
PONTIANAK – Tim Penggerak PKK Kota Pontianak terus memantapkan perannya dalam menyiapkan sumber daya manusia unggul melalui penguatan pendidikan anak usia dini (PAUD) dan pemberdayaan perempuan. Komitmen tersebut diwujudkan melalui pertemuan rutin yang dirangkai dengan lokakarya pemberdayaan perempuan, sebagai bagian dari dukungan terhadap visi Indonesia Emas di Aula Rumah Jabatan Wali Kota, Senin (29/12/2025).
Ketua TP PKK Kota Pontianak, Yanieta Arbiastutie Kamtono, mengatakan, peningkatan kualitas perempuan dan pendidikan anak usia dini menjadi fondasi utama dalam membangun generasi masa depan. Dalam kegiatan tersebut, TP PKK juga menggandeng Pusat Pengembangan Sumberdaya Wanita (PPSW) Borneo sebagai mitra strategis untuk penguatan program ke depan.
“Selain pertemuan rutin, hari ini kami juga melaksanakan lokakarya bersama PPSW Borneo. Ke depan, kami akan berkolaborasi untuk mengadakan kegiatan-kegiatan yang berfokus pada pemberdayaan perempuan, khususnya kader PKK di Kota Pontianak,” ujarnya usai membuka Lokakarya Mendukung Indonesia Emas Melalui Transformasi Sistem Pendidikan Pemberdayaan Perempuan.
Pada kesempatan yang sama, Ketua TP PKK Kota Pontianak turut memberikan tali asih dan penghargaan kepada sejumlah guru PAUD yang telah purnatugas. Para pendidik tersebut merupakan sosok yang telah mengabdikan diri sejak awal berdirinya PAUD binaan PKK Kota Pontianak.
“Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi kami kepada guru-guru PAUD yang telah mengabdi selama kurang lebih 19 tahun. Mereka sudah menjalankan tugas sejak tahun 2006 hingga sekarang dan telah purnatugas,” jelasnya.
Yanieta menyampaikan, dedikasi para guru PAUD menjadi bagian penting dalam perjalanan pembangunan pendidikan usia dini di Kota Pontianak. Peran mereka dinilai sangat besar dalam membentuk karakter dan kesiapan anak sebelum memasuki jenjang pendidikan dasar.
Saat ini, kata Yanieta, terdapat 274 lembaga PAUD yang tersebar di enam kecamatan dan 29 kelurahan di Kota Pontianak. Keberadaan ratusan PAUD tersebut diharapkan mampu menjamin pemerataan akses pendidikan usia dini yang berkualitas bagi seluruh anak.
“Dengan PAUD yang sudah menjangkau seluruh kecamatan dan kelurahan, kami berharap tidak ada lagi anak di Kota Pontianak yang tidak mengenyam pendidikan PAUD. Semua anak berhak mendapatkan akses pendidikan yang sama dan berkualitas,” ungkapnya.
Sebagai Bunda PAUD Kota Pontianak, Yanieta juga terus menggaungkan program wajib belajar 13 tahun, yang salah satunya mewajibkan anak mengikuti pendidikan PAUD minimal satu tahun sebelum masuk sekolah dasar.
“PAUD kini menjadi syarat penting bagi anak usia 5 sampai 6 tahun sebelum masuk sekolah dasar. Ini merupakan bagian dari upaya menyiapkan anak agar lebih siap secara mental, sosial, dan akademik,” katanya.
Ia menambahkan, pendidikan anak usia dini memiliki peran strategis sebagai fondasi pembentukan karakter, kemampuan sosial, bahasa, dan kognitif anak. Melalui konsep belajar sambil bermain, anak-anak dinilai lebih siap menghadapi jenjang pendidikan selanjutnya.
“PAUD adalah fondasi utama. Di sinilah anak-anak dibentuk karakternya, kemampuan sosial, mental, kognitif, dan bahasanya. Fondasi yang kuat sejak dini akan menentukan kualitas generasi kita ke depan,” pungkasnya. (*)
Rute Baru Batik Air Pontianak–Kuala Lumpur, Wako Harap Dongkrak Pariwisata dan Ekonomi di Pontianak
Penerbangan Perdana Mulai 6 Januari 2026
PONTIANAK - Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyambut baik dibukanya rute penerbangan Pontianak - Kuala Lumpur oleh Maskapai Batik Air dari Grup Lion Air. Penerbangan perdana rute internasional tersebut rencananya akan dimulai 6 Januari 2026 dari Pontianak ke Kuala Lumpur. Namun satu hari sebelumnya atau 5 Januari 2026, pesawat Batik Air akan tiba di Bandara Internasional Supadio membawa penumpang dari Kuala Lumpur ke Pontianak.
“Tentunya, kami dari Pemerintah Kota Pontianak sangat menyambut baik hal ini, karena semakin memperluas dan menambah jumlah penerbangan langsung, baik dari Pontianak ke Kuala Lumpur maupun sebaliknya, yang tentunya berdampak pada jumlah kunjungan wisatawan,” ujarnya usai menerima kunjungan perwakilan dari Lion Air Group dan Batik Air di Ruang Kerjanya, Senin (29/12/2025).
Ia menilai, dibukanya rute penerbangan internasional secara langsung tersebut menjadi momentum penting bagi Kota Pontianak dalam mendorong pertumbuhan sektor pariwisata, perdagangan dan investasi. Dengan adanya konektivitas udara yang lebih mudah, Pontianak diharapkan semakin dikenal dan diminati oleh wisatawan mancanegara, khususnya dari Malaysia.
“Ini tentu akan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah. Pelaku usaha, UMKM, perhotelan, hingga sektor jasa lainnya akan ikut merasakan manfaatnya,” tuturnya.
Edi juga berharap ke depan frekuensi penerbangan dapat terus ditingkatkan seiring dengan tingginya minat masyarakat dan wisatawan.
Sementara itu, Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro menjelaskan, pembukaan rute Pontianak–Kuala Lumpur merupakan bagian dari strategi perusahaan dalam memperluas dan memperkuat konektivitas penerbangan internasional, sekaligus mendukung pengembangan potensi daerah. Rute ini diharapkan dapat menjadi alternatif pilihan perjalanan yang efisien dan nyaman bagi masyarakat.
“Batik Air menghadirkan kemudahan perjalanan internasional dari berbagai kota di Indonesia melalui rute Pontianak-Kuala Lumpur. Hal ini menjadi solusi bagi masyarakat yang selama ini harus menempuh perjalanan darat dan udara yang memakan waktu lama untuk terbang ke luar negeri.” jelasnya.
Selain mendukung mobilitas penumpang, pembukaan rute ini diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui peningkatan mobilitas masyarakat dan aktivitas pariwisata. (prokopim)
Perpustakaan Pontianak Resmi Pindah ke Jalan Ampera, Ruangan Lebih Lega dan Nyaman
Buka Setiap Hari Pukul 07.30–17.00 WIB
PONTIANAK – Kabar baik di penghujung tahun bagi pecinta literasi di Kota Pontianak. Gedung Layanan Perpustakaan baru yang berlokasi di Jalan Ampera, tepat di sebelah SMAN 8 Pontianak, kini resmi beroperasi dan terbuka untuk masyarakat.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengatakan, peresmian gedung tersebut menandai pemindahan layanan perpustakaan yang sebelumnya berada di Jalan Alianyang. Kehadiran gedung baru ini diharapkan dapat meningkatkan akses dan kenyamanan masyarakat dalam memanfaatkan layanan literasi.
Ia menjelaskan, gedung perpustakaan dilengkapi berbagai fasilitas terbaru, di antaranya ruang baca anak, ruang baca lansia, serta ruang baca ramah disabilitas.
“Sumber pendanaan pembangunan berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dengan nilai sebesar Rp10 miliar, kemudian dana pendampingan APBD Kota Pontianak,” ujarnya usai meresmikan gedung perpustakaan, Senin (29/12/2025).
Edi juga menyoroti masih rendahnya minat baca masyarakat. Berdasarkan data UNESCO, tingkat minat baca di Indonesia masih tergolong rendah. Karena itu, ia berharap gedung perpustakaan tiga lantai tersebut dapat menjadi pusat literasi, tidak hanya bagi warga Kota Pontianak, tetapi juga masyarakat dari daerah sekitar seperti Kabupaten Kubu Raya dan Mempawah.
“Sambil terus kita sempurnakan dengan sarana pendukung, terutama bagi pelajar agar bisa memperoleh edukasi yang lebih optimal,” tuturnya.
Ia menambahkan, pembangunan gedung perpustakaan telah direncanakan sejak 2023 dan baru terealisasi pada 2025 setelah melalui berbagai tahapan, termasuk penyelesaian persoalan lahan. Bangunan dirancang dengan konsep atraktif agar ramah bagi pelajar maupun masyarakat umum.
Edi mendorong pengelola perpustakaan untuk aktif menggelar kegiatan edukatif, sosial, dan kreatif, seperti literasi anak, lomba menggambar dan mewarnai, hingga kegiatan berbasis keluarga. Pemanfaatan media sosial juga dinilai penting untuk memperluas jangkauan informasi sekaligus menarik minat masyarakat.
Selain itu, perpustakaan akan dilengkapi layanan digital dan akses internet gratis guna menyesuaikan kebutuhan masyarakat di era digital.
“Atas nama Pemerintah Kota Pontianak, kami menyampaikan terima kasih kepada Perpustakaan Nasional Republik Indonesia atas dukungan yang diberikan, termasuk dalam pengembangan sarana dan koleksi buku,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pontianak, Rendrayani, menyampaikan bahwa Gedung Layanan Perpustakaan Kota Pontianak beroperasi mulai pukul 07.30 hingga 17.00 WIB pada hari kerja. Pada akhir pekan, layanan tetap dibuka mulai pukul 08.00 hingga 17.00 WIB, kecuali pada hari libur nasional.
Ia menjelaskan, operasional layanan saat ini masih menyesuaikan ketersediaan sarana pendukung, terutama penerangan jalan di sekitar kawasan perpustakaan. Ke depan, jam layanan direncanakan diperpanjang hingga malam hari.
“Setelah sarana prasarana, khususnya lampu penerangan jalan, dilengkapi, kami menargetkan layanan dapat dibuka hingga pukul 20.00 WIB,” ujar Ririn, sapaan akrabnya.
Menurutnya, gedung layanan baru ini juga menyediakan ruang rapat, ruang serbaguna, serta ruang studio yang dapat dimanfaatkan komunitas dan masyarakat untuk kegiatan edukatif dan sosial. Seluruh fasilitas tersebut dapat digunakan secara gratis dan tidak berorientasi komersial.
Untuk membaca di tempat, masyarakat tidak diwajibkan menjadi anggota. Namun, keanggotaan diperlukan bagi pemustaka yang ingin meminjam koleksi buku. Perpustakaan Kota Pontianak juga menyediakan layanan digital berupa perpustakaan elektronik berbasis aplikasi dengan koleksi sekitar 4.000 judul buku elektronik hasil kerja sama dengan pihak vendor, serta layanan baca buku daring melalui laman web.
“Perpustakaan ini tidak bersifat profit oriented. Seluruh ruang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan sosial dan edukatif, namun tidak diperkenankan untuk kegiatan berbayar atau penarikan tiket masuk,” tegasnya.
Ririn menambahkan, proses pengajuan pembangunan telah dimulai sejak 2023 dengan salah satu tantangan utama berupa pemenuhan persyaratan luasan lahan minimal 3.500 meter persegi milik pemerintah daerah. Atas pertimbangan tersebut, kawasan Jalan Ampera dipilih sebagai lokasi pembangunan.
Dari lebih dari 200 perpustakaan provinsi, kabupaten, dan kota yang mengajukan usulan secara nasional, Kota Pontianak termasuk dalam 29 kabupaten/kota yang ditetapkan oleh Perpustakaan Nasional bersama Kementerian Keuangan Republik Indonesia sebagai penerima DAK Fisik Tahun 2025.
“Pelaksanaan pembangunan dimulai pada 28 Februari 2025 dengan masa kerja selama 210 hari kalender atau sekitar tujuh bulan, dan berhasil diselesaikan tepat waktu pada 26 September 2025,” tutup Ririn. (kominfo/prokopim)
Empat KK Terdampak Kebakaran di Pontianak Utara, Wali Kota Salurkan Bantuan Darurat
Wako Edi Imbau Warga Tingkatkan Kewaspadaan Potensi Kebakaran
PONTIANAK – Kebakaran di Gang Kali Landak Jalan Selat Panjang Kelurahan Siantan Hulu Kecamatan Pontianak Utara menghanguskan sejumlah rumah di kawasan permukiman. Sedikitnya empat kepala keluarga (KK) rumahnya dilalap api dalam peristiwa kebakaran yang terjadi pada Selasa (23/12/2025).
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, meninjau langsung lokasi kejadian untuk menyerahkan bantuan kepada para korban. Bantuan yang disalurkan meliputi paket sembako, makanan siap saji, kasur, selimut, terpal, serta berbagai kebutuhan darurat lainnya guna menunjang aktivitas warga selama masa tanggap darurat. Selain itu, Pemerintah Kota Pontianak juga menyerahkan dokumen kependudukan pengganti kepada warga yang kehilangan surat-surat penting akibat kebakaran.
Dalam kunjungannya, Edi menyampaikan rasa prihatin dan duka mendalam atas musibah yang dialami warganya.
“Musibah kebakaran ini tentu menjadi ujian berat bagi warga. Pemerintah Kota Pontianak hadir untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat terdampak dapat segera terpenuhi, mulai dari makanan hingga kelengkapan administrasi kependudukan,” ujarnya, Kamis (25/12/2025).
Ia menambahkan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pihak kecamatan, kelurahan, serta instansi terkait untuk membantu proses pemulihan pascakebakaran. Pendampingan juga akan diberikan agar warga dapat kembali beraktivitas secara normal dalam waktu secepatnya.
Edi juga mengimbau masyarakat, khususnya yang tinggal di kawasan permukiman padat penduduk, agar lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran. Ia mengingatkan pentingnya memastikan instalasi listrik dalam kondisi aman.
“Tidak menggunakan colokan listrik berlebihan, serta selalu mematikan peralatan elektronik dan sumber api saat meninggalkan rumah,” pesannya.
Berdasarkan data yang dihimpun, empat KK yang terdampak musibah kebakaran terdiri dari Miau Sjiong dengan jumlah anggota keluarga lima jiwa, Rudi Halim sebanyak empat jiwa, David Sun sejumlah lima jiwa dan Kusmarno berjumlah dua jiwa. (prokopim)