,
menampilkan: hasil
Perpustakaan FBI Pontianak Terus Giatkan Literasi ke Masyarakat
Fitrah Berkah Insani Masuk Penilaian Perpustakaan Umum Terbaik 2025
PONTIANAK – Perpustakaan Fitrah Berkah Insani (FBI), Kelurahan Sungai Jawi Dalam, Kecamatan Pontianak Barat terus menggiatkan literasi ke masyarakat. Lewat perpaduan inovasi dan teknologi, para pengurus Perpustakaan FBI berusaha meningkatkan literasi masyarakat dengan berbagai program yang menarik. Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan, mengapresiasi kinerja pengurus Perpustakaan FBI dalam meningkatkan literasi masyarakat di Kota Pontianak. Hal ini ia sampaikan saat menyambut kedatangan Tim Penilaian Lapangan Apresiasi Penyelenggaraan Perpustakaan Umum Terbaik Tahun 2025 di perpustakaan yang beralamat di Jalan Selamat 1 tersebut.
"Saya merasa bangga dan mengapresiasi atas terpilihnya Perpustakaan FBI sebagai salah satu kandidat dalam penilaian tingkat nasional ini. Penilaian ini menjadi bukti nyata kolaborasi pemerintah dan pengurus perpustakaan yang berkomitmen menghadirkan perpustakaan sebagai pusat literasi yang inspiratif dan inovatif,” ujar Wakil Wali Kota, Senin (20/10/2025).
Bahasan menyebutkan bahwa tidak hanya koleksi buku yang lengkap dan beragam, pengelolaan yang profesional serta inovasi layanan yang diberikan Perpustakaan FBI juga terbukti menjawab kebutuhan masyarakat. Hal ini menurut Bahasan menjadikan Perpustakaan FBi sebagai sumber ilmu yang komprehensif bagi berbagai kalangan usia dan latar belakang.
“Perpustakaan ini juga punya banyak program literasi yang aktif dan berkelanjutan. Ini jadi bukti bahwa perpustakaan tidak hanya menjadi tempat menyimpan buku, tetapi juga sebagai pusat pembelajaran dan pengembangan kapasitas masyarakat,” tegasnya.
Dengan adanya tim penilaian yang datang, Bahasan berharap kunjungan ini dapat menjadi ajang tukar pengalaman, peningkatan kualitas layanan perpustakaan, serta memotivasi seluruh pemangku kepentingan untuk lebih menggiatkan budaya literasi di Kota Pontianak.
“Semoga lewat kunjungan tim penilai dapat memberikan masukan yang konstruktif agar Perpustakaan FBI dapat terus maju dan menjadi contoh bagi perpustakaan desa dan kelurahan lainnya di Indonesia," ungkapnya.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Kota Pontianak, Rendrayani menambahkan, pihaknya akan terus melakukan pembinaan ke perpustakaan-perpustakaan yang menjadi wilayah binaannya. Pembinaan akan terus dilakukan secara berkelanjutan dalam rangka peningkatan peran perpustakaan sesuai standar nasional perpustakaan.
"Hal ini termasuk peningkatan sarana dan prasarana serta kegiatan-kegiatan literasi. Sehingga perpustakaan bukan hanya berperan sebagai tempat baca-tulis, tetapi juga menjadi pusat kegiatan masyarakat dengan berbagai kegiatan inklusif sosial," tutupnya. (kominfo/prokopim)
Dekranasda Pontianak Dorong Tren Fesyen Lokal Lewat Workshop dan Pelatihan Tenun
PONTIANAK – Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Pontianak terus mendorong penguatan pelaku ekonomi kreatif dan UMKM lokal. Salah satunya melalui kegiatan Workshop Trend Fashion 2026 yang dirangkaikan dengan coaching clinic serta pelatihan menenun bagi perempuan kepala keluarga, penyandang disabilitas dan wirausaha baru.
Ketua Dekranasda Kota Pontianak Yanieta Arbiastutie, mengatakan kegiatan tersebut merupakan yang pertama kali digelar di masa kepemimpinannya pada tahun 2025. Sebelumnya, kegiatan serupa telah dilaksanakan dua kali dan mendapat sambutan positif dari pelaku kreatif.
“Tujuan kami adalah agar pelaku UMKM dan desainer fesyen berbasis kearifan lokal tidak hanya mengikuti tren global, tetapi juga mampu menciptakan tren lokal. Dengan begitu, potensi lokal yang ada di Kota Pontianak dapat terus diberdayakan,” ujarnya usai membuka workshop dan pelatihan di Aula Rumah Jabatan Wali Kota, Senin (20/10/2025).
Yanieta menjelaskan, selain workshop, pihaknya juga menggelar coaching clinic bagi pelaku kriya dan UMKM. Kegiatan ini bertujuan memberikan pembekalan teknis agar pelaku usaha dapat terus berinovasi, berkreasi, dan meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan.
“Coaching clinic ini selalu kami selenggarakan beriringan dengan workshop trend fashion agar pelaku usaha dapat memperbaiki kualitas produk yang mereka buat,” jelasnya.
Lebih lanjut, Yanieta menyebutkan bahwa Dekranasda juga menyelenggarakan pelatihan menenun bagi kelompok perempuan kepala keluarga, penyandang disabilitas, dan wirausaha baru. Menurutnya, kegiatan ini penting untuk menjaring dan mencetak generasi penenun baru di Pontianak.
“Alat tenun sudah kami distribusikan ke enam kecamatan, namun memang tidak mudah mencari penenun asli Pontianak. Karena itu, pelatihan ini menjadi upaya kami untuk melahirkan penenun-penenun baru agar terjadi regenerasi,” terangnya.
Ia menambahkan, kegiatan tersebut akan dilaksanakan secara berkelanjutan dan tidak berhenti sampai di satu tahap saja. Para peserta akan terus mendapatkan pelatihan tambahan guna meningkatkan kemampuan dan potensi mereka.
“Kami selalu berkoordinasi dan bersinergi dengan desainer fesyen dan pelaku wastra Indonesia. Saat ini kami menghadirkan Mbak Ovi, salah satu desainer yang berpengalaman di bidang fesyen dan wastra,” kata Yanieta.
Ia berharap pelatihan menenun dapat membangkitkan kembali semangat masyarakat, khususnya para perempuan di Pontianak, untuk mencintai dan melestarikan tradisi menenun.
“Di Pontianak, penenun masih sangat terbatas, hanya ada di beberapa titik seperti di Kampung Tenun Batu Layang. Karena itu, kami berharap kegiatan ini dapat menumbuhkan minat masyarakat untuk kembali menenun,” ucapnya.
Selain itu, Dekranasda Kota Pontianak juga tengah menggelar Lomba Desain Motif Corak Insang. Proses penilaian sedang berlangsung dan pemenangnya akan diumumkan dalam waktu dekat.
“Insya Allah hasil karya terbaik dari lomba ini akan kami tampilkan pada puncak peringatan Hari Jadi ke-254 Kota Pontianak,” imbuhnya. (Sumber : humas.dekranasda.ptk)
Pontianak Siap Sambut Hari Jadi, Tekankan Kolaborasi dan Ketertiban Kota
PONTIANAK – Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, menyatakan kesiapan menjelang peringatan Hari Jadi ke-254 Kota Pontianak yang tinggal menunggu pelaksanaan. Ia menuturkan persiapan telah mencapai sekitar 99 persen dan tinggal menyempurnakan koordinasi untuk kegiatan utama.
“Persiapannya sudah 99 persen. Kegiatannya rutin, hanya perlu koordinasi pada bagian yang bersifat sakral, seperti ziarah ke Makam Batu Layang, tahlil di Masjid Jami’, dan upacara pada tanggal 23 Oktober,” ujarnya, Senin (20/10/2025).
Selain kegiatan seremonial, Pemerintah Kota juga memberikan berbagai insentif bagi masyarakat, seperti penghapusan denda pajak dan ajakan kepada pelaku usaha untuk memberikan diskon sebagai bentuk kolaborasi. Edi berharap momentum Hari Jadi Kota menjadi sarana mempererat hubungan warga dengan pemerintah.
“Hari Jadi Kota ini kita maknai untuk memperkuat gotong royong, menjaga kebersihan, dan menumbuhkan ketertiban agar Pontianak semakin nyaman dan tertib,” katanya.
Edi menilai sejumlah persoalan kota masih perlu penanganan serius, seperti sistem tata air di wilayah rawan genangan, pengelolaan sampah, dan pembebasan lahan untuk proyek infrastruktur. Ia menegaskan pentingnya sinergi lintas pemerintahan agar penanganan dapat berjalan efektif.
“Penanganan tata air dan sungai membutuhkan kolaborasi dengan pemerintah provinsi dan pusat karena terkait kewenangan,” terangnya.
Terkait meningkatnya kasus kecelakaan lalu lintas, Edi mengimbau masyarakat lebih berhati-hati dan mematuhi aturan.
“Sebagian besar kecelakaan disebabkan kelalaian pengendara. Saya mengimbau masyarakat untuk tertib dan berhati-hati di jalan,” pesannya.
Dalam bidang ekonomi, Edi menjelaskan pemerintah terus mempercepat iklim investasi dan meningkatkan kapasitas tenaga kerja melalui pelatihan, sertifikasi, dan job fair.
“Setiap izin investasi yang terbit berpotensi membuka lapangan kerja baru. Kami juga terus mendorong peningkatan kompetensi agar anak muda siap bersaing, bahkan hingga ke luar Pontianak,” ujarnya.
Ia berharap kolaborasi pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat dapat menjadikan peringatan Hari Jadi Kota Pontianak sebagai momentum memperkuat semangat kemajuan dan kebersamaan. (kominfo/prokopim)
Wako Apresiasi Festival Seni dan Market Day SD Bawamai
Ajang Kreativitas dan Tumbuhkan Jiwa Kewirausahaan Sejak Dini
PONTIANAK – Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, membuka secara resmi Festival Seni dan Market Day 2025 di SD Bawamai Jalan KH Ahmad Dahlan. Kegiatan tersebut menjadi ajang bagi peserta didik untuk menampilkan kreativitas sekaligus menumbuhkan semangat kewirausahaan sejak dini.
Edi menyampaikan apresiasi kepada seluruh panitia, guru, orang tua, dan siswa yang telah berpartisipasi dalam penyelenggaraan acara tersebut. Ia menilai kegiatan seperti ini penting untuk melatih kemandirian dan menumbuhkan jiwa inovatif anak-anak.
“Festival ini bukan hanya wadah menyalurkan kreativitas, tetapi juga sarana membentuk karakter, semangat kebersamaan, dan keberanian anak-anak untuk tampil,” ujarnya setelah ikut berbelanja di stand para pelajar, Senin (20/10/2025).
Menurutnya, Festival Seni mencerminkan kekayaan budaya, sedangkan Market Day menjadi latihan nyata bagi siswa untuk belajar berwirausaha dan bekerja sama.
“Keduanya menjadi bekal penting dalam menyiapkan generasi yang mandiri dan adaptif terhadap perkembangan zaman,” tambahnya.
Edi juga menekankan peran sekolah dalam memperkuat nilai kebhinekaan di Kota Pontianak yang dihuni berbagai suku bangsa.
“SD Bawamai turut memberi warna dalam keberagaman Pontianak dengan mencetak generasi emas yang berkarakter dan berdaya saing, bukan hanya untuk kota ini, tetapi juga bagi Kalimantan Barat dan Indonesia,” katanya.
Ia menegaskan, Pemerintah Kota Pontianak akan terus mendukung kegiatan pendidikan yang mendorong kreativitas dan inovasi di kalangan pelajar.
“Kami akan terus memberi dukungan bagi sekolah-sekolah yang menghadirkan kegiatan positif seperti ini agar anak-anak berani tampil, berbicara, dan mencoba hal-hal baru,” tutupnya. (kominfo)