,
menampilkan: hasil
Kabupaten Balangan Studi Tiru Implementasi WBK-WBBM RSUD Kota Pontianak
PONTIANAK – Pemerintah Kabupaten Balangan Provinsi Kalimantan Selatan melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Pemerintah Kota Pontianak dalam rangka studi tiru penerapan Zona Integritas menuju predikat Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). Rombongan dipimpin Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kabupaten Balangan, Sufrianor, yang secara khusus meninjau implementasi Zona Integritas di RSUD Sutan Syarif Mohamad Alkadrie Kota Pontianak.
Sufrianor mengungkapkan bahwa hingga kini Kabupaten Balangan baru memiliki dua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang meraih predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK), yaitu Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil serta Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). Sisanya masih dalam proses pembenahan.
“Alhamdulillah, rumah sakit kami saat ini sedang berproses menuju WBK. Karena itu, kami ingin belajar di RSUD Kota Pontianak. Mudah-mudahan apa yang diharapkan Pemerintah Daerah Balangan, khususnya rumah sakit kami, dapat terwujud sehingga kami bisa meraih WBK dan selanjutnya menuju WBBM,” ujarnya usai diterima jajaran Pemerintah Kota Pontianak di Ruang Rapat Wali Kota, Senin (1/12/2025).
Sufrianor menjelaskan, Kabupaten Balangan merupakan daerah hasil pemekaran dari Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) yang berdiri pada 2003. Dengan usia yang baru 22 tahun, menurutnya Balangan masih perlu banyak belajar dari daerah yang lebih maju seperti Kota Pontianak.
“Tadi kami lihat langsung, Pontianak luar biasa. Sudah sangat maju, kota besar, bahkan bisa dikatakan kota metropolitan,” katanya.
Meski menjadi kabupaten dengan jumlah penduduk paling sedikit di Kalimantan Selatan, yakni sekitar 130 ribu jiwa, Balangan disebut memiliki kemampuan fiskal yang cukup baik berkat dana bagi hasil sektor pertambangan. Kondisi ini menjadi modal bagi daerah tersebut untuk memperkuat pembangunan dan meningkatkan kualitas layanan publik, termasuk di bidang kesehatan.
“Kami menyadari masih banyak kekurangan. Karena itu, kunjungan ini menjadi kesempatan berharga bagi kami untuk belajar bagaimana RSUD Kota Pontianak dapat meraih WBK dan WBBM,” tambahnya.
Dalam pertemuan tersebut, Sufrianor juga menyampaikan harapan agar Pemerintah Kota Pontianak dapat melakukan kunjungan balasan ke Kabupaten Balangan. Ia mengatakan Balangan memiliki sejumlah inovasi daerah yang patut diperlihatkan. Bahkan pada 2024, Balangan berhasil meraih peringkat keempat inovasi daerah secara nasional.
“Untuk 2025, penilaiannya sudah dilakukan Kemendagri, tinggal menunggu hasil. Mudah-mudahan kami mendapat hasil terbaik,” ungkapnya.
Sekretaris Daerah Kota Pontianak, Amirullah yang menerima rombongan Pemerintah Kabupaten Balangan, mengatakan, Pemerintah Kota Pontianak terus berkomitmen memperkuat implementasi Zona Integritas, baik menuju predikat WBK maupun WBBM, melalui berbagai perangkat daerah yang telah disiapkan.
Ia menyebutkan, untuk sektor kesehatan, RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie menjadi salah satu unit layanan yang patut dijadikan rujukan dalam studi tiru. Rumah sakit tersebut, menurutnya, mampu meraih predikat bergengsi itu dalam waktu yang relatif singkat berkat konsistensi peningkatan layanan dan akuntabilitas.
“Kami boleh mengklaim bahwa apa yang dicapai rumah sakit tersebut tidak memakan waktu lama, dan memang sudah semestinya demikian. Kalau tidak percaya, silakan dilihat langsung di RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie,” tuturnya.
Amirullah menjelaskan bahwa rumah sakit milik Pemerintah Kota Pontianak itu kini berusia 13 tahun, dengan kapasitas 168 tempat tidur. Ulang tahun RSUD SSMA bahkan berdekatan dengan Hari Jadi Kota Pontianak, yakni 24 Oktober, sehari setelah peringatan hari jadi kota.
Selaku Sekretaris Daerah, Amirullah juga berperan sebagai Ketua Dewan Pengawas (Dewas) RSUD SSMA. Ia mengungkapkan bahwa rapat evaluasi antara Dewas dan manajemen rumah sakit rutin dilakukan setiap tiga bulan, sehingga perkembangan layanan maupun capaian predikat di unit kesehatan itu terus terpantau dan terukur.
“Jadi, kami mengetahui perkembangan rumah sakit di sana, termasuk capaian predikat yang diraih, dan kami memahaminya dengan baik,” imbuhnya.
Ia berharap Pontianak dapat memberikan pengalaman dan referensi yang bermanfaat selama proses studi tiru berlangsung. Sebaliknya, setiap tamu membawa ilmu dan pengalaman yang dapat menjadi bahan pembelajaran bagi Kota Pontianak. Karena itu, selain berbagi pengetahuan, ia juga berharap pihaknya dapat memperoleh wawasan baru dari Kabupaten Balangan.
“Siapa tahu dari hasil diskusi nanti, ternyata Balangan lebih lihai dari Pontianak. Jadi mohon kami juga dibantu dengan hal-hal yang bisa dibagi,” katanya. (prokopim)
Satpol PP Pontianak Amankan 51 Layangan di Pontianak Timur
Layangan dari Penjual Turut Diamankan
PONTIANAK - Satpol PP Kota Pontianak kembali menyisir sejumlah lokasi permainan layangan di wilayah Kecamatan Pontianak Timur, Minggu (30/11/2025). Sebanyak 51 layangan berhasil diamankan di beberapa tempat. Selain mengamankan layangan dari pemain, layangan yang dijual di warung-warung sekitar juga turut diamankan.
Kepala Satpol PP Kota Pontianak Ahmad Sudiyantoro menerangkan, penertiban layangan ini tidak hanya menyasar pada pemain saja, penjual layangan juga menjadi target penertiban.
“Selain mengamankan layangan dari tangan pemain, kami juga menyita layangan yang dijual oleh warung-warung sekitar,” ujarnya usai memimpin penertiban.
Sudiyantoro bilang penertiban ini merupakan bagian dari penegakkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 19 Tahun 2021 tentang penyelenggaraan ketentraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat. Terlebih tidak sedikit yang menjadi korban akibat permainan layangan.
“Sudah banyak yang menjadi korban akibat terkena tali layangan, bahkan ada yang meninggal dunia. Karena itu kami tidak henti-hentinya mengingatkan kepada warga supaya tidak lagi bermain layangan,” ucapnya.
Selain layangan, pihaknya juga mengamankan sembilan gelondongan, dua buah tongkat galah dan sebuah tas layangan.
“Semua barang bukti tersebut kami kumpulkan di Kantor Satpol PP Kota Pontianak,” katanya.
Sebelumnya, sebanyak 3.560 layangan berbagai ukuran dimusnahkan dengan cara dibakar di halaman Kantor Wali Kota, Jumat (28/11/2025). Pemusnahan itu merupakan barang hasil sitaan Satpol PP Kota Pontianak sepanjang tahun 2020 hingga 2025. (Sumber: satpolpp.pontianak)
Imbau Pelaku Usaha Buka Peluang Kerja bagi Disabilitas
Siapkan Insentif bagi Pelaku Usaha Rekrut Pekerja Disabilitas
PONTIANAK – Opening Ceremony Inklusi Fest yang dirangkaikan dengan peringatan Hari Disabilitas Internasional 2025 berlangsung meriah di GOR Paralimpik NPCI Kalimantan Barat, Auditorium RRI, Jalan Maluku, Minggu (30/11/2025). Festival bertema ‘Disabilitas Berdaya’ ini diikuti berbagai komunitas, organisasi penyandang disabilitas, pelaku UMKM, serta masyarakat umum yang antusias menyaksikan beragam penampilan seni, pameran karya, hingga unjuk bakat dari penyandang disabilitas.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono yang turut hadir membuka kegiatan tersebut, menyampaikan apresiasinya terhadap kreativitas dan semangat para peserta. Ia menilai Inklusi Fest menjadi ruang penting untuk memperlihatkan kemampuan serta potensi besar masyarakat disabilitas di Pontianak dan Kalimantan Barat.
“Saya melihat kegiatan Inklusi Fest ini sangat inspiratif dan produktif. Saudara-saudara kita penyandang disabilitas mampu menunjukkan bakat dan kreativitas mereka. Hal ini tentu memberikan inspirasi bagi anak-anak muda dan komunitas lain untuk lebih produktif serta ikut berperan dalam membangun Kota Pontianak dan Kalbar,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa masih banyak peluang yang bisa dikembangkan, mulai dari lapangan pekerjaan hingga peningkatan keterampilan bagi kelompok disabilitas.
“Dari sisi kemampuan, misalnya penyandang disabilitas netra biasanya memiliki keahlian dalam pijat, musik, dan keterampilan lainnya. Jadi masing-masing memiliki kelebihan yang harus kita angkat dan fasilitasi,” sambungnya.
Menurut Edi, Pemerintah Kota Pontianak berkomitmen memperkuat berbagai program inklusi, termasuk pembangunan sekolah inklusi dan penyediaan ruang publik yang ramah disabilitas. Selain itu, pihaknya menyiapkan kebijakan untuk memberi lebih banyak akses kerja bagi penyandang disabilitas.
“Kita akan membuat surat edaran kepada pelaku usaha, misalnya kafe atau warung kopi, agar mereka membuka kesempatan kerja bagi penyandang disabilitas. Bagi usaha yang mendukung hal tersebut, kita akan memberikan insentif, seperti pengurangan pajak dan bentuk dukungan lainnya. Itu yang bisa dilakukan pemerintah kota sebagai wujud komitmen kita,” cetusnya.
Edi berharap Inklusi Fest menjadi momentum untuk membangun kesadaran masyarakat bahwa penyandang disabilitas bukan hanya membutuhkan dukungan, tetapi juga memiliki daya saing yang dapat memberi kontribusi nyata bagi daerah. Ia mengajak seluruh pihak terus berkolaborasi menciptakan lingkungan yang inklusif dan setara.
Rangkaian kegiatan Inklusi Fest turut dimeriahkan dengan pentas budaya, parade inklusi, bazar UMKM disabilitas, serta berbagai kompetisi kreatif yang melibatkan peserta dari berbagai usia dan latar belakang. Acara ini menjadi wadah bagi penyandang disabilitas untuk berkarya, memperluas jaringan, serta menumbuhkan rasa percaya diri dalam berkegiatan di ruang publik. (prokopim)
Wako ‘Fun Walk’ Bareng Ribuan ASN Pemkot Pontianak
Jalan Sehat HUT KORPRI Momentum Pererat Soliditas ASN
PONTIANAK - Momen kebersamaan terlihat saat Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono berbaur bersama seluruh ASN di lingkungan Pemerintah Kota Pontianak berjalan kaki menyusuri rute Fun Walk dalam rangka Ulang Tahun ke-54 KORPRI. Di mulai dari Jalan Rahadi Usman depan Kantor Wali Kota, peserta Fun Walk diiringi Drum Corps Gita Abdi Praja IPDN Kalbar, menuju Jalan Pak Kasih - Hasanuddin - Merdeka - Jenderal Urip - Jenderal Sudirman - finish di Jalan Rahadi Usman. Tiba di depan Kantor Wali Kota, para Praja IPDN menggelar berbagai atraksi drumband.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengatakan, kegiatan Fun Walk ini bukan sekadar ajang berolahraga, tetapi juga sarana mempererat kebersamaan antar pegawai. Menurutnya, momentum HUT KORPRI menjadi pengingat bagi seluruh ASN untuk terus meningkatkan semangat pelayanan kepada masyarakat.
“Ini adalah momen yang baik untuk membangun kebersamaan. ASN harus sehat, bugar, dan solid, sehingga mampu memberikan pelayanan terbaik bagi warga Pontianak,” ujarnya usai mengikuti Fun Walk, Minggu (30/11/2025).
Ia menilai, kegiatan yang melibatkan seluruh unsur ASN ini dapat memperkuat sinergi dalam menjalankan berbagai program pembangunan.
“Dengan tubuh yang sehat dan pikiran yang segar, ASN tentu bisa bekerja lebih optimal,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Pontianak Amirullah menambahkan, HUT KORPRI menjadi momentum refleksi bagi aparatur pemerintah dalam menjaga integritas serta profesionalisme sebagai pelayan publik.
“Semoga melalui kegiatan ini terjalin soliditas antar ASN dengan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” tutupnya.
Rangkaian acara dilanjutkan dengan pembagian doorprize, mulai dari peralatan elektronik, sepeda dan perlengkapan rumah tangga.
Miftah, satu di antara peserta Fun Walk yang mendapat hadiah doorprize, menilai kegiatan ini mampu menumbuhkan semangat kebersamaan. Menurutnya, Fun Walk menjadi ruang positif untuk bertemu dan berinteraksi langsung dengan sesama aparatur dari berbagai perangkat daerah.
“Selain menyehatkan, kegiatan seperti ini membuat kita lebih saling mengenal. Biasanya kita hanya berkoordinasi lewat pekerjaan, tapi lewat Fun Walk ini suasananya jadi lebih cair dan penuh keakraban,” kata ASN yang bertugas di Kelurahan Sungai Jawi ini.
Baginya, momentum HUT KORPRI ke-54 menjadi pengingat bagi dirinya dan rekan-rekan ASN untuk terus menjaga komitmen dalam meningkatkan kualitas pelayanan.
“Dengan kebersamaan seperti ini, kami semakin termotivasi untuk bekerja lebih baik dengan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” tutupnya. (prokopim)