,
menampilkan: hasil
Tanamkan Literasi Inklusi Keuangan Bagi Pelajar
Canangkan Gerakan Pelajar Gemar Menabung
PONTIANAK – Ratusan pelajar SD dan SMP Mujahidin Jalan Ahmad Yani secara serentak ikut menabung dalam rangka Gerakan Pelajar Gemar Menabung. Kegiatan yang dilaksanakan atas kerja sama Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Kalbar itu ditujukan untuk menanamkan jiwa literasi inklusi keuangan sejak dini di kalangan pelajar.
“Kegiatan ini harus disosialisasikan di seluruh SD dan SMP di Kota Pontianak,” jelas Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono usai acara, Selasa (19/9/2023).
Setiap pelajar diajak menabung dengan jumlah minimal Rp10 ribu sebagai saldo awal untuk membuka buku tabungan. Di waktu tertentu, mobil pelayanan jemput bola dari Bank Kalbar akan mendatangi sekolah-sekolah bagi pelajar yang ingin menabung. Edi menyebut, semangat menabung sudah digaungkan sejak dulu dan perlu digalakkan kembali.
"Sejak kecil dulu kita diajarkan menabung di celengan. Sekarang dengan program pemerintah lewat Inpres Nomor 27, maka Pemkot Pontianak berusaha untuk mengedukasi anak-anak gemar menabung," katanya.
Mengusung Indonesia Emas 2045, ada tugas yang harus diemban pemangku kebijakan. Karenanya, Edi mengajak dukungan seluruh pihak khususnya orang tua agar mengajarkan gemar menabung kepada anak-anak mereka. Menurutnya, menabung merupakan kewajiban sebagai langkah mempersiapkan masa depan yang cerah untuk generasi penerus.
“Dari sejak anak-anak kita biasakan mereka menabung, tentu nanti kedepannya, anak-anak bisa mengelola keuangannya. Ini yang kita harapkan, dari perbankan dan dunia pendidikan ikut memberikan edukasi kepada anak-anak,” terangnya.
Kepala OJK Kalbar Maulana Yasin menerangkan, inklusi keuangan sudah harus merata di tahun 2024 sebesar 90 persen. Meski saat ini telah menyentuh 85 persen, pihaknya tetap gencar menggalakkan literasi inklusi keuangan ini. Melalui Program Satu Rekening Satu Pelajar (Kejar), berbagai penghargaan pun sudah didapat OJK Kalbar.
“Berbagai macam terkait simpanan pelajar, tidak hanya SD dan SMP, namun sejak PAUD sudah dikenalkan dan juga SMK, SMA sederajat,” paparnya. (kominfo/prokopim)
Mendag Pastikan Stok Beras Aman
Mendag Zulkifli Hasan dan Wali Kota Edi Kamtono Tinjau Pasar Flamboyan
PONTIANAK - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan melakukan kunjungan ke Pasar Flamboyan, Sabtu (2/9/2023). Dalam kunjungannya, selain berdialog dengan pedagang dan warga yang berbelanja, ia juga berbelanja beberapa bahan kebutuhan pokok untuk dibagikan ke warga yang tengah berbelanja di pasar tersebut. Bahan pokok yang dibelinya antara lain bawang, cabai, ayam, beras dan lainnya.
"Kalau ke pasar tidak belanja, pedagang kan kecewa. Masa' Pak Menteri datang, belanja nggak, dagangan kita digeser-geser cuma nanya-nanya doang, kesal nanti mereka," ujarnya.
Menurutnya, dari hasil peninjauan di pasar tersebut, harga bahan-bahan pokok masih stabil, bahkan sejumlah komoditas cenderung turun harga.
"Memang harga beras agak sedikit naik, tetapi bawang, cabai dan ayam turun banyak, harga telur stabil," ungkapnya usai meninjau aktivitas di Pasar Flamboyan.
Meski terjadi sedikit kenaikan harga beras, Zulkifli memastikan stok beras masih banyak, yakni 1,6 juta ton. Ia meminta masyarakat tidak panik karena stok beras masih mencukupi.
"Masyarakat tidak usah kuatir beras langka atau tidak mencukupi, stok kita banyak 1,6 juta ton," tegasnya.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menuturkan, kunjungan Mendag ke Pasar Flamboyan untuk memastikan ketersediaan stok bahan pokok. Mendag Zulkifli Hasan ingin mendapatkan informasi harga kebutuhan secara langsung dari pedagang.
"Dan tadi sudah kita sama-sama menyaksikan dan berdialog dengan para pedagang, stok terjamin, harga-harganya cenderung turun," sebutnya.
Edi menambahkan, Mendag juga memastikan stok beras aman karena ada 1,6 juta ton cadangan beras. Pihaknya juga melakukan langkah antisipasi kelangkaan bahan pokok yakni berkoordinasi dengan agen, produsen dan distributor supaya bahan pokok yang dibutuhkan masyarakat termasuk cadangan pangan tersedia.
"TPID Kota Pontianak secara rutin berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk Bank Indonesia, Bulog, Pertamina dan lainnya," terangnya.
Terkait inflasi di Kota Pontianak, ia menyebut masih terkendali. Inflasi saat ini tercatat di angka 3,74. Sebelumnya inflasi sempat menyentuh di angka 4,72.
"Pemerintah Kota Pontianak dan TPID Kota Pontianak rutin memantau angka inflasi supaya tetap terkendali," pungkasnya. (prokopim)
Bantu Ringankan Beban Warga, Wali Kota Apresiasi Puskowapi Bentuk Posko Pangan
Toko Mahlina Jadi Posko Pangan, Sediakan Paket Sembako Murah
PONTIANAK - Inisiasi Pusat Koperasi Wanita Pengusaha Indonesia (Puskowapi) Kalimantan Barat membentuk 18 warung posko pangan yang tersebar di Kota Pontianak mendapat apresiasi dan dukungan Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono. Posko pangan ini merupakan warung yang menjual sembako dengan harga relatif lebih murah dari harga pasaran.
Edi menilai kehadiran posko pangan yang menjual berbagai paket sembako murah ini sebuah langkah hebat dalam memberikan solusi bagi masyarakat, terutama masyarakat berpenghasilan rendah.
"Inisiatif ini menunjukkan kepekaan Puskowapi terhadap kebutuhan dasar masyarakat dan komitmen mereka dalam membantu meringankan beban finansial warga yang berpenghasilan rendah," ujarnya usai meresmikan Toko Ibu Mahlina sebagai Posko Pangan di Jalan Rajawali Kelurahan Mariana Kecamatan Pontianak Kota, Selasa (8/8/2023).
Menurutnya, keberadaan Posko Pangan ini sebagai bentuk dari kolaborasi bersama dalam memberikan akses kepada masyarakat untuk mendapatkan harga bahan pokok yang terjangkau. Kedepan dengan program dari Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak serta keterlibatan BUMD dan BUMN hingga sektor usaha, akan menjalin kerja sama melalui pemberian subsidi-subsidi terhadap bahan kebutuhan pokok.
"Misalnya dengan menggandeng distributor atau agen-agen kebutuhan pokok, untuk memberikan harga di bawah harga pasaran. sehingga terjangkau oleh masyarakat yang berpenghasilan rendah," kata Edi.
Selain meringankan beban masyarakat, posko pangan ini juga bisa membantu mengendalikan inflasi maupun kelangkaan bahan pokok di Kota Pontianak. Apalagi masih ada masyarakat Kota Pontianak yang masuk dalam kategori sangat miskin yang menjadi tanggung jawab bersama agar mereka bisa hidup layak dan sejahtera sesuai dengan daya beli terutama kebutuhan pokok yang terjangkau. Ia berharap tidak hanya di 29 kelurahan satu posko pangan, tetapi sebanyak-banyaknya posko pangan hadir di tengah-tengah masyarakat.
"Kita harapkan tidak hanya sekadar posko pangan, tetapi bisa menjadi mini market yang menjual barang-barang kebutuhan pokok dengan harga terjangkau," tuturnya.
Sementara itu, Mahlina, pemilik toko posko pangan menjelaskan, kehadiran toko miliknya sebagai posko pangan bertujuan untuk menyediakan harga pangan dengan harga terjangkau dan di bawah harga pasar. Dengan begitu, masyarakat yang pendapatan atau penghasilannya rendah, bisa tercukupi dalam memenuhi kebutuhan pangannya.
"Kami menyediakan paket-paket sembako murah, mulai dari paket seharga Rp45 ribu hingga Rp500 ribu. Isi paket tersebut antara lain minyak goreng, gula, tepung, beras, mie instan dan sebagainya sesuai dengan kebutuhan dan daya beli masyarakat," pungkasnya.
Saat ini jumlah posko pangan yang ada di Kota Pontianak sebanyak 18 warung yang berfungsi sebagai posko pangan. 18 posko pangan tersebut, tersebar di empat kecamatan, yakni di Kecamatan Pontianak Kota sebanyak 5 warung, Pontianak Timur 5 warung, Pontianak Utara 4 warung dan Pontianak Barat 4 warung. (prokopim)
Per Juli Inflasi Pontianak Tercatat Turun 0,22 Persen
Sekda Mulyadi Hadiri Rakor TPIP
PONTIANAK – Angka inflasi di Kota Pontianak hingga bulan Juli 2023 tercatat yang paling rendah di Kalimantan Barat (Kalbar) dan keempat paling rendah untuk regional Kalimantan. Angka ini mengungguli Samarinda dan Palangkaraya. Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pontianak Mulyadi menyampaikan angka inflasi dari bulan ke bulan di Kota Pontianak turun sebesar 0,22 persen per Juli 2023.
Dalam rangka memperkuat strategi dalam penanganan inflasi di daerah, setiap pekannya Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak lewat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Pontianak mengikuti Rapat Koordinasi (rakor) Inflasi secara Nasional. Seperti rakor yang dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian lewat zoom meeting di Pontive Center, Selasa (4/7/2023).
“Setiap pekan kita mengikuti Rakor dari pemerintah pusat dalam hal ini dipimpin Menteri Dalam Negeri bersama TPID seluruh Indonesia,” terang Mulyadi yang juga Ketua TPID Kota Pontianak.
Dari data yang dihimpun Badan Pusat Statistik Kota Pontianak, Mulyadi memaparkan, komoditas penyumbang inflasi di bulan Juli antara lain daging ayam ras, bawang putih, cabai rawit, sawi hijau dan beras. Tarif angkutan udara mengalami deflasi sebesar 0,3 persen sehingga menahan kenaikan inflasi. Komoditas penahan inflasi lainnya, sambungnya lagi, seperti kangkung, ikan kembung, minyak goreng dan bensin.
“Kami terus berupaya menekan inflasi, diantaranya dengan peluncuran Gerakan Menanam oleh ASN di lingkungan Pemkot Pontianak. Sambil kita cari terus inovasi upaya lainnya untuk menekan inflasi di Kota Pontianak,” imbuhnya.
Sebelumnya, TPID Kota Pontianak telah meluncurkan Gerakan Menanam yang dilakukan oleh ASN di lingkungan Pemkot Pontianak. Hal ini dilakukan mengingat sayuran menjadi komoditas penyumbang inflasi di Pontianak. Kemudian, agenda tersebut akan berlangsung selama tiga bulan dan dinilai oleh mahasiswa maupun tenaga ahli.
"Bagi perangkat daerah yang memiliki nilai tanam terbaik nantinya akan mendapatkan hadiah dan diumumkan saat Hari Jadi ke-252 Kota Pontianak," katanya. (kominfo/prokopim)