,
menampilkan: hasil
Sinergi Pemkot dan APEKSI Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Kendalikan Inflasi
Wali Kota Edi Kamtono Hadiri HUT ke-23 APEKSI di Palembang
PALEMBANG - Di usia yang ke-23 tahun, kiprah Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) telah banyak berkontribusi dalam memajukan kota-kota yang tergabung di dalamnya. Sebagai wujud syukur, APEKSI menggelar syukuran HUT ke-23 di Palembang mulai 6 hingga 9 Juni 2023. Tema HUT APEKSI tahun ini adalah 'Tumbuhkan Ekonomi, Siasati Inflasi Melalui APEKSInergi'.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengatakan, tema peringatan HUT APEKSI tahun ini merupakan momentum yang tepat. Sebab setelah melewati masa pandemi, seluruh pemerintah kota berupaya mendongkrak pertumbuhan ekonomi serta mengambil langkah strategis agar inflasi terkendali di daerahnya masing-masing. Berkaitan hal tersebut, APEKSI melakukan pendekatan inovatif dengan mendorong pemberdayaan ekonomi lokal. Melalui program-program pelatihan, pendampingan dan pendanaan bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), APEKSI telah memberikan dorongan yang kuat bagi pengembangan sektor-sektor unggulan daerah.
"Oleh sebab itu, sinergi menjadi kunci utama dalam upaya untuk memajukan ekonomi lokal dan menjaga stabilitas harga melalui kolaborasi yang kokoh antara pemerintah kota dan APEKSI," ujarnya usai menghadiri Seminar 'Transformasi Ekonomi Hijau Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan' dalam rangkaian HUT ke-23 APEKSI di Hotel Aryaduta Palembang, Rabu (7/6/2023).
Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak telah melakukan upaya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan pengendalian inflasi. Berbagai upaya yang dilakukan pihaknya, di antaranya pembangunan infrastruktur yang dapat memicu dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi serta menyemangati pelaku UMKM agar mereka bisa bangkit kembali untuk mulai menggeluti bisnisnya. Tak dipungkiri sektor UMKM telah banyak berkontribusi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Hasilnya, tingkat pertumbuhan ekonomi di Kota Pontianak mulai membaik. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi di Pontianak tahun 2019 tercatat 4,14 persen. Meski sempat turun di tahun 2020 akibat pandemi yakni -3,96 persen. Namun di tahun 2021 mulai berangsur naik hingga menyentuh angka 4,60 persen. Kemudian tahun 2022, Kota Pontianak mencatatkan pertumbuhan ekonomi menyentuh angka 4,98 persen.
"Sejalan dengan mulai pulihnya perekonomian, daya beli masyarakat juga mulai membaik," imbuh Edi.
Dalam mengendalikan inflasi di Kota Pontianak, Pemkot Pontianak terus berkoordinasi melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Pontianak. Berbagai langkah strategis yang dilakukan, di antaranya melakukan monitoring harga kebutuhan pokok di pasar-pasar, operasi pasar dan berbagai upaya lainnya dalam mengendalikan inflasi di Kota Pontianak. Langkah itu terbukti mengantarkan Kota Pontianak menyandang predikat TPID Terbaik Wilayah Kalimantan 2021 dan diganjar penghargaan TPID Awards 2022.
"Tahun 2019, inflasi kita berada di angka 2,64 persen. Kemudian 2020 turun menjadi 2,11 persen dan 1,16 persen di tahun 2021," paparnya.
Ketersediaan stok pangan juga harus dipastikan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat serta distribusinya. Apalagi dalam menyambut hari-hari besar keagamaan, kebutuhan pangan masyarakat mengalami peningkatan.
"Menjaga ketersediaan bahan pokok menjadi kunci dalam mengendalikan inflasi. Apabila komoditas pokok tersedia, tentunya harga di pasar tetap stabil," ucapnya.
Edi bilang, dalam upaya mengontrol tingkat inflasi lebih terkendali, berbagai langkah dilakukan, mulai dengan melakukan pemantauan di lapangan terhadap ketersediaan stok pangan di gudang dan agen serta pengawasan secara ketat harga kebutuhan pokok di pasar.
"Lakukan langkah-langkah strategis supaya harga kebutuhan pokok stabil dan inflasi tetap terkendali," jelasnya.
Dia menambahkan, APEKSI juga berperan dalam membantu pemerintah kota merumuskan kebijakan yang tepat guna dalam menjaga stabilitas harga dan mencegah lonjakan inflasi yang berlebihan.
"Dalam situasi perekonomian yang tidak pasti, peran APEKSI dalam mengelola inflasi menjadi sangat penting untuk melindungi keberlanjutan," tutupnya.
Berbagai agenda kegiatan mewarnai perayaan HUT ke-23 APEKSI di Palembang. Di antaranya seminar nasional, dialog kebijakan nasional, ladies program, talkshow, job fair, olahraga dan penanaman pohon serta acara puncak malam syukuran HUT ke-23 APEKSI di Palembang Sport Convention Center. (prokopim)
Solihin dan Rendy Bahagia Dapat Hadiah Umroh
Pencabutan Hadiah Undian Kampong Ramadan Kreatif 2023
PONTIANAK - Solihin dan Rendy Saputra mendapat berkah di Bulan Suci Ramadan dengan memenangkan hadiah Grandprize Pontianak Kampong Ramadan Kreatif 2023 masing-masing satu paket umroh. Hadiah paket umroh yang disediakan oleh PT Aulia Wisata Universal dan Munzalan itu diserahkan langsung oleh Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan kepada masing-masing pemenang usai pencabutan kupon undian saat penutupan Kampong Ramadan Kreatif di Taman Alun Kapuas, Minggu (16/4/2023) sore. Selain hadiah paket umroh, juga dilakukan pencabutan undian hadiah berupa satu unit sepeda motor serta hadiah menarik lainnya.
Solihin mengaku bahagia karena tidak menyangka mendapatkan hadiah sebuah paket umroh. Ia juga merupakan satu di antara pedagang yang membuka lapak di Kampong Ramadan Kreatif.
"Alhamdulillah ini berkah di bulan Ramadan karena saya sama sekali tidak pernah menyangka mendapatkan hadiah utama paket umroh," ungkapnya.
Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan mengucapkan selamat kepada para pemenang hadiah undian Pontianak Kampong Ramadan Kreatif yang telah beruntung memenangkan hadiah yang disediakan panitia.
"Semoga ini menjadi penyemangat bagi masyarakat dalam menjalankan ibadah puasa Ramadan tahun ini," ucapnya.
Ia menuturkan, kehadiran Pontianak Kampong Ramadan Kreatif 2023 ini dalam rangka menyemarakkan Bulan Suci Ramadan 1444 Hijriyah. Selain itu juga sekaligus sebagai salah satu upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak membangkitkan ekonomi masyarakat pasca pandemi Covid-19. Pontianak Kampong Ramadan Kreatif yang mulai digelar tanggal 2 hingga 16 April 2023 ini merupakan kegiatan yang dikemas dalam satu paket, mulai dari stand kuliner, berbagai perlombaan bernuansa Islami, kreatif workshop, hiburan dan tausiyah serta salat Isya dan Tarawih berjamaah.
"Ini dalam rangka syiar Islam serta menjadi bagian dalam menjaga kebersamaan dan menjalin silaturahmi di Kampong Ramadan Kreatif," kata Bahasan.
Kegiatan ini, lanjutnya lagi, menjadi salah satu sarana menjemput berkah bagi para pedagang kuliner, pelaku UMKM dan ekonomi kreatif dan kegiatan usaha lainnya. Apalagi kawasan Taman Alun Kapuas ini sebagai salah satu sarana rekreasi keluarga maupun olahraga dan sebagai lokasi pelaksanaan event tahunan serta tempat menyalurkan kreativitas dari kalangan anak muda dan pelaku ekraf.
"Pontianak Kampong Ramadan Kreatif diharapkan menjadi event tahunan di bulan Ramadan sebagai wadah kreativitas generasi muda dan mendorong geliat ekonomi lokal dengan memberikan kesempatan kepada UMKM ekraf untuk memasarkan produk-produknya," tutupnya. (prokopim)
Satgas Pangan Pastikan Ketersediaan Bahan Pokok Pontianak Aman
PONTIANAK - Satgas Pangan Kota Pontianak memastikan ketersediaan bahan pokok aman jelang lebaran. Tim telah memonitor langsung pasar tradisional, retail dan distributor. Walaupun ada peningkatan permintaan yang menyebabkan kenaikan harga barang, semua masih dalam kondisi wajar.
Kepala Bappeda Kota Pontianak Sidig Handanu menerangkan, di Pasar Teratai misalnya, dari aspek ketersediaan semuanya aman. Sedang dari sisi harga, kenaikan terjadi pada komoditas beras premium, daging ayam yang sebelum puasa di harga Rp28.000 kini menginjak Rp31.000. Telur pun relatif stabil. Daging sapi di sekitar Rp160.000. Harga cabai dan bawang justru mengalami penurunan.
"Beberapa komoditas ada kenaikan tapi tidak terlalu tinggi. Untuk minyak curah stoknya agak tersendat. Untuk minyak kemasan tersedia dan kami juga masih menemukan Minyak Kita dengan harga sesuai ketentuan," jelas Sidig Handanu yang merupakan anggota Satgas Pangan Kota Pontianak, Jumat (14/4/2023).
Kondisi sama ditemukan di pasar retail. Semua bahan pokok tersedia. Distributor beras pun memastikan stok aman hingga lebaran.
"Minyak curah yang sekarang sedang dikejar masyarakat. Karena mungkin untuk kebutuhan puasa dan jelang lebaran," jelasnya.
Sidig Handanu menerangkan, stok minyak curah tidak senormal sebelumnya. Distributor yang biasa per harinya mendapat pasokan dua tangki, kini hanya satu.
"Satgas Pangan melaporkan ini ke ketua dan terus melakukan pemantauan bahan makanan. Akan tetapi selama ketersediaan masih aman, barangkali kenaikan ini karena faktor tingginya permintaan," jelasnya.
Untuk urusan minyak curah, Satgas akan mengecek di tingkat produsen, apa alasan pasokan ke distributor menurun. Apakah karena tingginya permintaan pasar atau produksi yang tidak normal.
"Ini khusus minyak curah, kalau minyak kemasan normal. Bahkan Minyak Kita itu di Pasar Teratai sehari saja tidak habis, masih tersedia banyak," katanya.
Selain monitoring lapangan, sejak awal April Pemerintah Kota Pontianak telah melakukan sejumlah langkah untuk mengantisipasi lonjakan harga barang. Salah satunya lewat operasi pasar murah di enam kecamatan. Komoditi yang dijual di antaranya beras premium, telur, gula pasir, minyak goreng, mie instan hingga daging ayam.
"Pemkot Pontianak lewat Disperindag sudah melakukan operasi pasar di beberapa wilayah untuk terus menjaga stabilitas harga," tutup Sidig Handanu. (prokopim / Sumber : bappeda)
Cepat Tanggap Intervensi Kenaikan Harga, TPID Pontianak Berencana Bangun BUMD Pangan
HLM TPID Provinsi, Pontianak Stabil Jelang Idulfitri
PONTIANAK – Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Pontianak Y Trisna Ibrahim mengatakan harga pangan masih relatif stabil menjelang Hari Raya Idulfitri 1444 Hijriyah meski terjadi beberapa kenaikan pada komoditas tertentu. Hal itu diungkapkannya usai mengikuti High Level Meeting (HLM) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) di Skyroom Cendana Hotel Mercure, Selasa (11/4/2023).
Seluruh kepala daerah maupun perwakilan dari 14 kabupaten/kota di Kalbar hadir pada agenda tersebut. Gubernur Kalbar Sutarmidji memimpin langsung jalannya rapat. Trisna menerangkan, terdapat beberapa arahan Gubernur yang telah dilaksanakan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak, salah satunya operasi pasar dan menyalurkan cadangan beras pangan kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di beberapa titik di Kota Pontianak.
"TPID Kota Pontianak sudah melaksanakan instruksi Gubernur dalam rangka intervensi harga yang sudah merangkak naik," sebutnya.
Angka inflasi di Kota Pontianak per bulan Maret berada pada 5,04 persen lebih rendah dari capaian bulan Februari yaitu 5,45 persen. TPID Kota Pontianak senantiasa melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk mengintervensi harga. Trisna menambahkan, langkah strategis selanjutnya adalah mempelajari komoditas penyumbang inflasi. Menyambung arahan Sutarmidji, dirinya menyampaikan, target inflasi di setiap daerah maksimal empat persen.
"Jika sudah di angka itu, maka inflasi akan sangat aman," ujarnya.
Terdapat 400 komoditas di Kalbar yang terus mengalami fluktuasi harga. Untuk Kota Pontianak sendiri, sekitar 100 komoditas yang menjadi variabel survei Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai patokan harga se-Kalbar.
"Ada tiga daerah yang menjadi penghitung inflasi, yaitu Sintang, Singkawang dan Kota Pontianak. Hitungan itu akan menjadi berita resmi yang dirilis BPS. Sehingga kita harus segera intervensi melibatkan instansi lain seperti Bulog dan lainnya. Termasuk gula pasir," paparnya.
Lewat kesempatan HLM tersebut, Trisna menyampaikan rekomendasi pihaknya kepada Pemprov Kalbar sebagai rencana intervensi pangan, yaitu dengan membangun Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) bidang pangan. Nantinya, BUMD ini yang menjadi leading sektor intervensi pangan. Rencana ini pula sudah sejalan dengan penyampaian Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pada rapat koordinasi rutin TPID nasional.
"Mudah-mudahan bisa segera terwujud BUMD pangan, sehingga kita mampu melakukan quick response untuk menekan harga di pasar," terangnya. (kominfo)