,
menampilkan: hasil
Resmikan Mobil PCR Sakura, Wali Kota Harap Bantu Percepatan Tes Swab
PONTIANAK - Satu unit mobil laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) milik Klinik Sakura diresmikan Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono di RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Kota Pontianak, Rabu (13/1/2021). Selain peresmian mobil PCR, Klinik Sakura juga menggelar swab gratis bagi 150 warga termasuk tenaga kesehatan (nakes). "Harapan kita dengan adanya mobile PCR yang telah direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan sehingga hasil pemeriksaan mempunyai tingkat akurasi tinggi," ujarnya.
Keberadaan mobil PCR ini dinilainya bisa membantu percepatan dalam melakukan tes swab sehingga segera diketahui tingkat ketertularan Covid-19. "Apalagi hasil pemeriksaan tes swab bisa diketahui hanya dalam waktu tiga hingga empat jam," sebutnya.
Dirinya mengapresiasi keterlibatan swasta dalam mengendalikan penyebaran Covid-19, seperti yang dilakukan Klinik Sakura. Upaya ini sebagai bentuk kolaborasi antara pemerintah dan swasta bersama-sama dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19. "Mulai dari tes PCR, rapid antigen dan perawatan di rumah sakit swasta diharapkan bisa menyediakan rawat inap, bahkan ICU untuk merawat pasien terkonfirmasi positif Covid-19," tuturnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak Sidiq Handanu menerangkan, mobil PCR yang diresmikan ini merupakan milik swasta. Keberadaan mobil PCR ini sebagai bentuk pelayanan bagi masyarakat yang menginginkan pemeriksaan secara privat. "Tetapi pemerintah juga tetap melakukan pemeriksaan PCR," katanya.
Mobil PCR ini untuk menambah pelayanan khususnya tes swab bagi masyarakat. Apalagi pemerintah gencar melakukan tes swab sebanyak-banyaknya sehingga bisa mendeteksi siapa saja yang terkonfirmasi positif untuk dilakukan isolasi segera. "Itu salah satu strategi bagaimana kita mengendalikan pandemi Covid-19," imbuh Sidiq.
dr Vina, penanggung jawab klinis hasil PCR Klinik Sakura menuturkan, mobil PCR yang dimiliki Klinik Sakura ini merupakan pertama di Kalbar yang dimiliki oleh swasta. Tujuannya untuk mendukung Pemerintah Kota Pontianak maupun Pemerintah Provinsi Kalbar dalam upaya testing Covid-19 secepatnya. "Manfaatnya jika bisa dilakukan pendeteksian sejak dini, maka komplikasi berat dari penyakit Covid-19 bisa dicegah," ucapnya.
Oleh sebab itu, ia berharap semua pihak harus saling mendukung, baik dari tim laboratorium, dokter penanggung jawab pasien untuk terapi dan semua pihak yang terlibat. Menurutnya, peralatan yang ada pada mobil PCR sama dengan yang ada di laboratorium Sakura sehingga proses pemeriksaan bisa ditunggu, tergantung ada pengulangan atau tidak. "Jika lancar kurang lebih tiga hingga empat jam hasil bisa diketahui," tutupnya. (prokopim)
Pontianak Terima 10.400 Vial Vaksin
Vaksinasi Mulai 14 Januari 2021
PONTIANAK - Sebanyak 10.400 vial vaksin Sinovac didistribusikan ke Kota Pontianak. Vaksin yang dimuat dalam kendaraan box dibawa dengan pengawalan ketat menuju Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pontianak. Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menerima penyerahan vaksin secara simbolis dengan menandatangani berita acara serah terima di depan Kantor Dinkes Kota Pontianak, Rabu (13/1/2021).
Edi menerangkan, vaksin Covid-19 ini didistribusikan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat untuk Kota Pontianak. Vaksin yang baru saja diterima ini disimpan di Gudang Farmasi sesuai dengan standar penyimpanan vaksin. "Rencananya besok atau lusa akan langsung kita gunakan untuk memberikan vaksin kepada tenaga kesehatan," ungkapnya.
Untuk ruang penyimpanan vaksin, lanjut dia, dipusatkan di Gudang Farmasi yang ada di Dinkes Kota Pontianak. Ruangan tersebut mampu menampung sekitar 15.000 vial vaksin. Seandainya vaksin yang diterima melebihi kapasitas ruangan itu, maka sebagai alternatif pihaknya akan menempatkannya di gudang milik Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Pontianak yang lokasinya bersebelahan dengan Dinkes Kota Pontianak. "Untuk distribusi vaksin tahap kedua, saat ini kita belum mendapatkan informasi, artinya kita masih menunggu informasi dari provinsi," ujarnya.
Untuk penerima vaksin tahap pertama ini, pihaknya memprioritaskan kepada mereka yang sangat berisiko terhadap penularan Covid-19. Seperti tenaga kesehatan (nakes) dan petugas lapangan yang memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat. "Secepatnya akan kita lakukan vaksinasi," kata Edi.
Menurutnya, ada 23 puskesmas yang sudah siap melaksanakan vaksinasi ini. Untuk teknis distribusinya berdasarkan permintaan dari kebutuhan yang diperlukan. Untuk tahap pertama diprioritaskan bagi nakes, jika persediaan vaksin masih ada, selanjutnya ditujukan bagi anggota TNI, Polri dan ASN. Selanjutnya ditujukan untuk masyarakat umum. Ke depan, vaksin ini tentunya menyasar kepada masyarakat. "Untuk anggaran persediaan vaksin berasal dari pemerintah pusat. Presiden telah menyatakan vaksin ini gratis, kita tinggal melaksanakannya saja," ucapnya.
Edi menambahkan, pihaknya terus gencar mensosialisasikan dan memberikan pemahaman kepada masyarakat pentingnya vaksin bagi pengendalian penyebaran Covid-19. Ia berharap masyarakat mempercayakan kepada pemerintah terkait keamanan vaksin. "Sehingga upaya sosialisasi terus dilakukan kepada masyarakat," imbuhnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Sidiq Handanu menyatakan, untuk tahap pertama vaksinasi ditujukan bagi nakes. Untuk jumlah nakes yang terdaftar di Kota Pontianak sebanyak 5.500 nakes. Jumlah itu, kata dia, masih terus berkembang sebab pendaftaran masih berjalan. Namun dari jumlah tersebut, tidak seluruhnya bisa divaksinasi sebab ada kriteria yang menyebabkan orang tersebut tidak bisa divaksin. "Kriteria eksklusif misalnya pernah terpapar Covid-19, ada penyakit komorbid sehingga tidak bisa divaksin," jelasnya.
Ditambahkannya, apabila nakes yang ada di Kota Pontianak sudah divaksinasi seluruhnya, maka vaksinasi dilanjutkan untuk TNI, Polri dan ASN selama vaksin masih tersedia. "Setelah itu baru menyasar kepada masyarakat," tutur Sidiq.
Menurutnya, puskesmas akan terus memonitor aplikasi P-Care, yang mana aplikasi tersebut berisikan undangan kepada nakes yang telah ditentukan tempat dan waktu vaksinasi. Dari proses pendaftaran di aplikasi pedulilindungi.id, sudah disediakan self asessment. Sementara untuk jumlah nakes yang bisa divaksinasi masih belum bisa dipastikan. "Tergantung hasil dari screening yang dilakukan, apakah bisa divaksin atau tidak," imbuhnya.
Sidiq menjelaskan, untuk rentang usia yang diberikan vaksin Sinovac berkisar antara 18 hingga 59 tahun. Upaya imunisasi berdasarkan pada uji klinis yang telah dilakukan. Di Kota Pontianak, terdapat 23 Puskesmas dan 13 fasilitas kesehatan lainnya telah siap untuk melaksanakan vaksinasi. "Di Kota Pontianak semuanya berperan untuk memberikan suntikan, hanya waktu masing-masing fasilitas kesehatan berbeda tergantung kemampuan fasilitas kesehatan," paparnya.
Untuk penyuntikkan vaksin, kata Sidiq, dilakukan secara intramoskular di lengan sebelah kiri sebagaimana imunisasi biasa yang telah dilakukan. Teknis pelaksanaan imunisasi menurutnya bukanlah hal yang baru, hanya saja jenis vaksinnya yang baru serta masih menggunakan Emergency Use Authorization (EUA). "Sehingga siapa yang akan divaksin maka harus terus dimonitoring secara ketat," pungkasnya. (prokopim)
Pedagang Jalan I Gusti Ngurah Rai Minta Penundaan Pembongkaran Kios
Wakil Wali Kota Bahasan Terima Audiensi Pedagang Jalan Gusti Ngurah Rai
PONTIANAK - Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan menerima audiensi sejumlah perwakilan pedagang Jalan I Gusti Ngurah Rai Kelurahan Darat Sekip Kecamatan Pontianak Kota di ruang kerjanya, Selasa (12/1/2021). Para pedagang tersebut merupakan pemilik kios yang ada di sepanjang bantaran parit Jalan I Gusti Ngurah Rai. Kedatangan mereka untuk meminta penundaan pembongkaran kios hingga setelah lebaran tahun ini.
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak melalui Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskumdag) Kota Pontianak telah melayangkan surat untuk pembongkaran kios. "Sehingga mereka melakukan audiensi ke Pemkot Pontianak untuk meminta kelonggaran pembongkaran setelah lebaran tahun ini," ungkap Bahasan.
Ia menambahkan, para pedagang tersebut merasa keberatan karena waktu yang diberikan terlalu dekat. Dari hasil pertemuan tersebut, pihaknya belum bisa memutuskan permintaan para pedagang karena masih perlu dilakukan pembahasan lebih lanjut. "Kita akan melakukan komunikasi dengan pedagang karena menurut pedagang waktu yang diberikan terlalu mepet. Makanya akan diadakan pertemuan lanjutan," ucapnya.
Bahasan menuturkan, pada prinsipnya, para pedagang meminta penundaan pembongkaran kios setelah lebaran. Permohonan para pedagang itu rencananya akan disampaikannya kepada Wali Kota Pontianak. "Permintaan dari pedagang tersebut akan kami laporkan kembali ke Wali Kota Pontianak," katanya.
Dari pertemuan itu pula, para pedagang menyampaikan keinginannya untuk tetap bisa berjualan di sekitar lokasi yang ada saat ini. Pemkot Pontianak akan melakukan penataan kawasan pinggir parit yang ada di Jalan I Gusti Ngurah Rai. "Bagaimanapun juga kita tidak serta merta memutuskan dengan cara-cara diktator, artinya harus ada urun rembuk dan musyawarah untuk mencari jalan terbaik," sebutnya.
Rencananya, kawasan tersebut akan ditata dengan dilengkapi trotoar. Pengerukan parit juga akan dilakukan untuk memperlancar aliran air sehingga fungsinya kembali sebagaimana mestinya. Pemkot Pontianak akan melakukan penataan promenade di Sungai Kapuas. Untuk itu parit-parit yang ada mesti terkoneksi antara satu dengan lainnya. "Makanya di lokasi tersebut dilakukan penataan kawasan supaya parit terkoneksi sehingga kedepan tidak terjadi genangan, kalau drainase terkoneksi maka aliran air lebih lancar," jelas Bahasan.
Jumlah pedagang Jalan I Gusti Ngurah Rai terdata 34 pedagang. Dari jumlah itu, pedagang yang aktif berjumlah 29 pedagang. (prokopim)
Kunjungi Keluarga Korban Sriwijaya Air, Edi Kamtono Beri Dukungan Moril
PONTIANAK - Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono berkunjung ke kediaman keluarga Toni Ismail, satu diantara penumpang korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ 182 rute penerbangan Jakarta-Pontianak. "Kedatangan kita ke kediaman korban untuk memberikan dukungan moril, kita juga masih menunggu informasi pasti dari Jakarta," ujarnya usai menemui keluarga korban di Komplek Sepakat Damai, Selasa (12/1/2021).
Pihaknya juga ikut memonitor seluruh proses pencarian korban hingga didapatkan kejelasan. Edi mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak siap membantu memfasilitasi, misalnya apabila membutuhkan mobil ambulance, surat-surat keterangan, akta kematian dan urusan lainnya. "Untuk urusan administrasi surat menyurat yang dibutuhkan, Pemkot Pontianak siap membantu," katanya.
Hingga kini, data yang diperoleh berdasarkan KTP-el terdapat 10 warga Kota Pontianak yang merupakan penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak. Sementara empat orang lainnya mengantongi KTP luar Pontianak tetapi bermukim dan bekerja di Pontianak. "Kita juga akan mengkoordinasikan dengan Dinas Kesehatan untuk mendampingi hearing psikologi bagi korban," sebutnya.
Edi berharap, peristiwa ini yang terakhir kalinya terjadi sebab sebagaimana diketahui di Indonesia sudah beberapa kali terjadi musibah serupa. Ia juga meminta otoritas yang bertanggung jawab atas keselamatan penerbangan untuk meningkatkan kualitas pelayanan.
Sementara itu, Hadi Purnomo, mewakili pihak keluarga Toni Ismail, mengatakan sejak mendapat kabar jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182, pihak keluarga menggelar doa bersama berharap ada mukjizat dari Tuhan. "Tetapi jika Tuhan berkehendak demikian, kami dari pihak keluarga tentunya ikhlas untuk menerima apa adanya," tuturnya.
Saat ini, lanjutnya, pihak keluarga terus menunggu informasi perkembangan pencarian penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182. Selain itu, keluarga yang ada di Bandung juga telah diperbolehkan meninggalkan Jakarta. Tetapi menurutnya, masih ada keluarga yang tetap berada di Jakarta menunggu perkembangan terakhir.
Atas nama keluarga, Hadi menyampaikan apresiasinya kepada seluruh petugas yang melakukan operasi pencarian korban. Pihak keluarga memberikan dukungan agar semua korban bisa dievakuasi. "Kami juga memohon doa dari masyarakat luas agar korban bisa segera ditemukan," pungkasnya. (prokopim)