,
menampilkan: hasil
Raih Medali Emas Olimpiade Bahasa Inggris di Italia, Wali Kota Apresiasi Prestasi Kerensia
PONTIANAK - Kerensia Valeria, pelajar SMP Tunas Bangsa asal Kota Pontianak berhasil meraih medali emas dalam Olimpiade Bahasa Inggris di Italia. Kejuaraan terbesar bahasa inggris ini, diikuti pelajar dari 60 negara di seluruh dunia. Kerensia Valeria menjadi orang Indonesia pertama yang meraih medali emas dalam sejarah sepanjang olimpiade ini dilaksanakan delapan tahun terakhir.
Kejuaraan ini digelar oleh Global Hippo Association bersama Mizzou Academy dibawah naungan University of Missouri, USA.
Dari Indonesia sendiri yang mengikuti babak penyisihan mencapai 20 ribu orang. Namun Kerensia Valeria yang berasal dari Pontianak, berhasil maju ke babak final bersama delapan orang lainnya di akhir tahun 2020 kemarin. Terkait pandemi yang tengah melanda dunia, akhirnya final diadakan secara online.
Meskipun masih dalam suasana pandemi Covid-19 yang melanda di seluruh dunia, tidak menyurutkan siswa Kalbar untuk berprestasi di tingkat dunia.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengapresiasi atas prestasi yang berhasil ditoreh Kerensia. Hal ini dinilainya sebagai bukti bahwa sumber daya manusia (SDM) di Kota Pontianak tak kalah unggulnya dengan dunia luar. "Saya atas nama Pemerintah Kota Pontianak mengucapkan selamat kepada Kerensia karena telah mengharumkan nama Kota Pontianak dan Provinsi Kalbar khususnya dan Indonesia umumnya di tingkat dunia," ujarnya, Senin (18/1/2021).
Ia menambahkan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Pontianak tahun 2020 mencatat nilai tertinggi di Provinsi Kalbar yakni 79,44. Menurutnya, ada dua sektor yang menjadi prioritas untuk mempertahankan dan meningkatkan IPM di Kota Pontianak, yakni sektor pendidikan dan kesehatan. Kualitas SDM ditentukan oleh dua sektor tersebut sebab pengaruhnya besar terhadap peningkatan IPM. Pontianak meraih IPM tertinggi di Kalbar karena dari sisi harapan lama sekolah tertinggi yakni 15 tahun. "Dengan kondisi IPM Kota Pontianak yang terus naik dari tahun ke tahun, dapat diartikan bahwa pembangunan manusia di Kota Pontianak cenderung semakin baik," tuturnya.
Edi menambahkan, pihaknya terus berupaya mendongkrak IPM tahun-tahun berikutnya. Selain itu tak kalah pentingnya meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan dan infrastruktur. "Sehingga pertumbuhan ekonomi juga meningkat dan angka pengangguran bisa ditekan," imbuhnya.
Ayah dari Kerensia, Christiansen, mengatakan, setiap ujian yang dilalui putrinya, angka yang berhasil diraih nilainya 100 poin, tanpa ada kesalahan. "Bangga rasanya Kerensia Valeria bisa menjadi orang Indonesia pertama yang meraih juara," kata warga yang berdomisili di Jalan Suprapto Pontianak.
Dirinya berharap Kerensia bisa terus mengharumkan nama Indonesia, khususnya Kalbar. Anak ketiga dari pasangan Christiansen dan Vitalia Lim ini memang sejak kecil kerap menorehkan berbagai prestasi. Sebelum meraih medali emas di olimpiade ini, beberapa prestasi sudah pernah ditorehkan oleh pelajar Kalbar ini. Diantaranya menjadi peserta termuda dan peraih medali di Olimpiade Matematika Nasional 2018. Selain itu, Kerensia juga pernah menyabet medali perak di Olimpiade Matematika di Varna, Bulgaria tahun 2018.
Tak berhenti disitu, tahun 2019 Kerensia juga meraih medali perak di Olimpiade Matematika dan Sains di Hanoi, Vietnam. (prokopim)
Jalin Kemitraan dengan Perusahaan, Dorong UMKM Naik Kelas
Wali Kota Dukung Kreativitas dan Inovasi UMKM
PONTIANAK - Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyambut baik arahan Presiden RI Joko Widodo kepada Badan Kerjasama Penanaman Modal (BKPM) untuk menjalin kerjasama atau kemitraan antara perusahaan besar dengan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Hal tersebut sejalan dengan harapan pelaku UMKM yang menginginkan adanya dukungan dari perusahaan-perusahaan yang sudah mapan. Di Kota Pontianak tidak sedikit perusahaan yang bisa dijajaki untuk bekerjasama dengan UMKM yang ada. "Tujuan kemitraan tersebut untuk mengangkat harkat dan martabat UMKM agar bisa naik kelas serta pemerataan kesejahteraan," ujarnya saat menghadiri penandatanganan kerjasama dalam rangka Kemitraan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dengan UMKM yang disaksikan oleh Presiden RI melalui video conference di Ruang Pontive Center, Senin (18/1/2021).
Pihaknya sudah memiliki data UMKM di Kota Pontianak yang bergerak di berbagai bidang walaupun belum optimal. Ia menambahkan, bentuk kerjasamanya bisa dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya saja kerjasama suplai bahan baku untuk UMKM, pemasaran, transfer teknologi dengan memberikan pembinaan atau pelatihan. "Supaya bisa mensuplai bahan baku dan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk produksi," katanya.
Saat ini, lanjut dia, pelaku UMKM masih banyak yang terbentur dengan masalah permodalan, packaging, kualitas hingga pemasaran. Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak terus memberikan dukungan terhadap UMKM, diantaranya dengan mempermudah proses perizinan. "Kemudian mempermudah akses untuk mendapatkan informasi baik permodalan, pengemasan, pemasaran dan pembinaan bisnis," ungkap Edi.
Pelaku UMKM yang baru memulai kiprahnya juga harus diberikan semangat. Namun ia mengingatkan agar dalam aktivitas usaha atau berdagang tidak berlokasi pada tempat-tempat yang dilarang. "Tentu pemerintah akan memikirkan tempat di mana yang cocok untuk mereka berusaha dan bisa mendukung program kita untuk keindahan maupun destinasi kuliner," sebutnya.
Ada pula pelaku usaha yang membuat tempat kuliner yang mampu menampung sekitar 40 UMKM. Upaya ini sebagai bentuk partisipasi pengusaha untuk mengangkat UMKM naik kelas. Di tengah pandemi Covid-19 saat ini, memang berdampak terhadap hampir seluruh UMKM. Rerata omzetnya menurun bahkan ada yang tutup karena tidak mampu untuk memenuhi operasionalnya. Kemudian daya beli masyarakat juga masih rendah. "Sehingga upaya kreativitas dan inovasi dari UMKM perlu dilakukan kolaborasi dengan teknologi," imbuhnya.
Edi berpendapat, upaya itu untuk menggerakkan produksi supaya tetap produktif serta bisa meningkatkan pendapatan sehingga usaha yang digelutinya berkelanjutan. "Saat ini untuk sektor-sektor kebutuhan pokok seperti bahan pangan terus berjalan, tetapi produk jadinya dilihat dari kreativitasnya," terangnya. (prokopim)
Edi Kamtono Sambut Kedatangan Jenazah Khasanah dan Makrufatul
Serahkan Dokumen Kependudukan kepada Keluarga Korban
PONTIANAK - Isak tangis pecah tatkala dua buah peti jenazah almarhumah Khasanah dan Makrufatul Yeti Srianingsih, korban musibah jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 tiba di rumah duka Gang Lamtoro Jalur 3 Kelurahan Sungai Beliung Kecamatan Pontianak Barat, Senin (18/1/2021). Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono turut menyambut kedatangan jenazah di rumah duka. "Sebenarnya ada juga jenazah suami dari Makrufatul, yaitu Mulyadi tetapi jenazahnya langsung dibawa ke Kabupaten Sintang," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Edi juga menyerahkan tali asih beserta dokumen kependudukan berupa akta kematian dan kartu keluarga. Dirinya berharap proses pemakaman berjalan lancar. "Kita doakan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan, kesabaran dan kekuatan menghadapi cobaan ini," ucapnya.
Sejauh ini, lanjutnya, warga Kota Pontianak korban Sriwijaya Air SJ-182 yang tercatat dalam data di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Pontianak sebanyak 11 orang. Sementra ini, sudah ada empat jenazah korban Sriwijaya Air SJ-182 rute penerbangan Jakarta - Pontianak yang telah tiba di Pontianak. "Hingga saat ini pihak keluarga maupun Pemerintah Kota Pontianak masih menunggu jenazah lainnya," katanya.
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Pontianak, Erma Suryani mengatakan pihaknya telah menerbitkan akta kematian bagi korban yang telah teridentifikasi. Sejauh ini telah ada enam dokumen akta kematian yang telah diterbitkan oleh Disdukcapil Kota Pontianak. "Kita telah serahkan enam dokumen kependudukan berupa akta kematian kepada keluarga korban," tuturnya.
Bagi korban yang belum teridentifikasi, saat ini pihaknya terus menunggu informasi dari pusat. Menurut Erma, memang data awal masuk ke Kota Pontianak. Namun setelah dilakukan pengecekan pada data kependudukan atas nama Mulyadi masih tercatat sebagai warga Kabupaten Sintang. "Kemudian untuk Putri Wahyuni, istri Ihsan Adhlan Hakim masih terdata sebagai warga Pekanbaru," ungkapnya. (prokopim)
Sepeda Onthel Kenangan Masa Kecil Edi Kamtono
PONTIANAK - Melihat sepeda onthel, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, punya kenangan tersendiri. Betapa tidak, masa kecilnya saat pertama kali ia belajar mengayuh sepeda, yang digunakannya adalah sebuah sepeda onthel. Padahal, tinggi badannya kala itu tidak sebanding dengan tinggi sepeda. "Waktu saya belajar bersepeda, saya menggunakan sepeda onthel laki-laki, jadi saya ngengkolnya miring dari sela frame sepeda karena sepedanya terlalu tinggi. Itu kenangan kecil saya," ceritanya mengenang masa kecilnya saat menghadiri Ulang Tahun Komunitas Sepeda Onthel Kalimantan Barat (SEPOK) ke-13 di halaman rumah dinas Wakil Wali Kota Pontianak, Minggu (17/1/2021) pagi.
Bersepeda menjadi satu diantara hobi yang digeluti Wali Kota Pontianak. Hampir setiap kesempatan saat waktu senggangnya diisi dengan bersepeda. Baginya, bukan hanya sekadar berolahraga, bersepeda juga menjadi wadah mempererat silaturahmi. Sebab, kata Edi, manusia memiliki sifat sosial dengan berkomunikasi dan berinteraksi. Ketika bersepeda dengan sesama pesepeda lainnya, di situ muncul saling interaksi satu sama lainnya. "Sehingga terjalin silaturahmi," katanya.
Di usia ke-13 SEPOK, Edi menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh anggota SEPOK. Menurutnya, komunitas pecinta sepeda tua ini adalah bentuk komunitas silaturahmi dengan hobi yang sama. Keberadaan SEPOK dinilainya memberikan manfaat untuk kehidupan sosial budaya di Kota Pontianak. "Bahkan tidak hanya kumpul olahraga tapi juga kegiatan sosial yang telah dilaksanakan oleh komunitas ini," sebutnya.
Ia menambahkan, Pemerintah Kota Pontianak akan menciptakan kota yang semakin baik dan nyaman, kota yang ramah sepeda dengan lingkungan yang nyaman beserta ruang terbuka hijaunya. Taman-taman kota kian diperbanyak di setiap kecamatan sebagai wadah interaksi antara masyarakat. "Baik sebagai sarana olahraga maupun rekreasi keluarga dan kegiatan lainnya," pungkasnya. (prokopim)