,
menampilkan: hasil
Menikah di Tepian Kapuas, Nurul dan Susilawati Jadi Pasangan Pertama di MPP
PONTIANAK - Di tepian Sungai Kapuas, sebuah momen bahagia tercipta. Kamis (25/9/2025), Nurul Samsih dan Susilawati resmi menjadi satu di antara tiga pasangan suami istri yang melangsungkan pernikahan. Namun, ada yang istimewa dari kisah mereka—pernikahan ini bukan berlangsung di rumah atau gedung, melainkan di Mal Pelayanan Publik (MPP) Kota Pontianak.
Di ruang sederhana namun penuh makna itu, Nurul dan Susilawati mengikat janji suci dengan saksi seorang wali kota dan latar Sungai Kapuas yang mengalir tenang. Mereka bukan sekadar pasangan pertama yang menikah di MPP, tetapi juga simbol awal dari wajah baru pelayanan publik di Kota Pontianak.
Pasangan asal Siantan ini tercatat sebagai yang pertama menikah di MPP, layanan baru yang digagas Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pontianak bersama Pemerintah Kota Pontianak. Dengan wajah sumringah, Susilawati mengaku terharu atas kemudahan proses administrasi yang mereka jalani.
“Alhamdulillah, mengurus administrasi mudah, tidak ada hambatan. Semuanya dilancarkan,” ucapnya.
Nurul Samsih, sang mempelai pria, punya cerita unik tentang perjalanan menuju lokasi akad. Menuju ke MPP, dia dan rombongan menggunakan sampan dari Siantan. Tiba di dermaga tepian waterfront Kapuas Indah, rombongan mempelai pria disambut langsung oleh Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono.
“Tadi kami menggunakan sampan dari arah Siantan. Sesampainya di sini langsung disambut Bapak Wali Kota,” katanya.
Kehadiran Wali Kota Edi Kamtono, yang bertindak sebagai saksi pernikahan mereka, membuat hari itu terasa semakin spesial.
Edi mengatakan, layanan pernikahan di MPP ini hadir untuk memudahkan masyarakat. Menurutnya, kini biaya maupun tempat tak lagi jadi alasan menunda pernikahan.
“Kami terus memastikan kebutuhan pelayanan publik terpenuhi, termasuk urusan pernikahan,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Kota Pontianak, Ruslan, menyebut bahwa layanan ini sepenuhnya gratis.
“Hari ini ada tiga pasangan, kemudian menyusul dua pasangan lagi,” ungkapnya.
Ia menambahkan, kehadiran layanan ini juga ditunjang digitalisasi sesuai arahan Menteri Agama. (kominfo/prokopim)
Bahasan: Seni Tanjak Bisa Jadi Peluang Ekonomi Kreatif
Kampung Tanjak Gelar Pelatihan Seni Melipat Tanjak
PONTIANAK – Sebanyak 15 orang perajin mengikuti pelatihan seni melipat tanjak yang digelar Kampung Tanjak. Pusat kerajinan tanjak yang berlokasi di Gang Amal Kelurahan Siantan Hulu Kecamatan Pontianak Utara ini menjadi tempat para perajin menimba ilmu dalam membuat tanjak.
Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya pelatihan yang melibatkan masyarakat dan pelaku UMKM. Menurutnya, kegiatan ini bukan sekadar memperkenalkan kearifan lokal, tetapi juga dapat menjadi bekal keterampilan bernilai ekonomi.
“Pelatihan melipat tanjak ini merupakan inovasi yang bermanfaat. Ilmu yang diajarkan akan menjadi amal jariah bagi yang menularkan pengetahuan kepada orang lain. Hal sederhana seperti keterampilan melipat tanjak bisa berdampak luas, termasuk membuka peluang usaha baru,” ujarnya, Kamis (25/9/2025).
Bahasan menekankan pentingnya menuntut ilmu dan mengembangkan keterampilan, terutama di tengah tantangan keterbatasan anggaran daerah.
“Pelatihan seperti ini ke depan akan mendorong lahirnya UMKM-UMKM baru di enam kecamatan di Kota Pontianak,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Bahasan juga menyampaikan dukungannya terhadap rencana pembangunan galeri di Kampung Tanjak sebagai wadah promosi dan pengembangan karya. Menurutnya, meskipun sederhana, keberadaan galeri akan memperkuat identitas Kampung Tanjak sekaligus menjadi sarana pengembangan ekonomi kreatif berbasis budaya. Ia pun mengajak peserta untuk memanfaatkan pelatihan sebaik-baiknya serta terus mengasah keterampilan.
“Kalau orang bisa melipat tanjak atau membuat tanjak, tentu akan berdampak pada penghasilan dan memberi manfaat bagi keluarga maupun lingkungan. Mari kita jadikan keterampilan ini sebagai peluang usaha,” imbuhnya.
Sementara itu, Pengelola Kampung Tanjak, Suherman, mengatakan pelatihan melipat tanjak ini diikuti oleh masyarakat dari berbagai kalangan. Ia berharap keterampilan tersebut bisa menjadi modal untuk menambah kreativitas sekaligus meningkatkan pendapatan.
“Kami ingin Kampung Tanjak tidak hanya dikenal sebagai pusat budaya Melayu, tetapi juga sebagai ruang belajar dan pengembangan ekonomi kreatif. Dengan adanya pelatihan ini, masyarakat bisa belajar, lalu mempraktikkannya untuk kebutuhan acara adat maupun dikembangkan menjadi produk bernilai jual,” pungkasnya. (prokopim)
Raih Paritrana Award BPJS Ketenagakerjaan, Komitmen Pemkot Lindungi Pekerja
PONTIANAK – Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak kembali menorehkan prestasi. Kali ini, Pemkot Pontianak menerima penghargaan Paritrana Award 2025 dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan yang diserahkan pada Rabu (24/9/2025).
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, menyampaikan rasa syukur atas diraihnya penghargaan tersebut. Menurutnya, Paritrana Award merupakan bentuk apresiasi pemerintah pusat melalui BPJS Ketenagakerjaan atas komitmen pemerintah daerah dalam melindungi tenaga kerja melalui program jaminan sosial ketenagakerjaan.
“Penghargaan ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus meningkatkan perlindungan bagi para pekerja, baik di sektor formal maupun informal. Pemerintah kota senantiasa berupaya memastikan seluruh pekerja mendapat hak jaminan sosial sesuai aturan yang berlaku,” ujarnya.
Edi menambahkan, Pemkot Pontianak bersama BPJS Ketenagakerjaan telah menggencarkan sosialisasi sekaligus memperluas kepesertaan, terutama bagi pekerja rentan. Ia berharap penghargaan ini menjadi dorongan agar kesadaran masyarakat terhadap pentingnya jaminan sosial semakin meningkat.
“Perlindungan ketenagakerjaan bukan hanya soal kepatuhan hukum, tetapi juga bentuk kepedulian terhadap kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Pontianak, Ismail, menyebut, penghargaan ini adalah hasil kerja bersama seluruh pihak, baik pemerintah, perusahaan, maupun masyarakat pekerja.
“Capaian ini menunjukkan komitmen nyata Kota Pontianak dalam memperluas cakupan kepesertaan jaminan sosial ketenagakerjaan. Kami akan terus mendorong perusahaan dan pelaku usaha untuk memastikan para pekerja mereka terlindungi,” jelasnya.
Paritrana Award sendiri diberikan setiap tahun kepada pemerintah daerah, perusahaan, serta pelaku usaha yang dinilai berhasil dalam mendukung pelaksanaan jaminan sosial ketenagakerjaan. Penilaian didasarkan pada tingginya cakupan kepesertaan, regulasi daerah yang mendukung, dan inovasi dalam perlindungan pekerja. (prokopim)
Angin Kencang Tumbangkan Sejumlah Pohon, Wako Tinjau Langsung Evakuasi Pohon
PONTIANAK – Cuaca hujan deras yang disertai angin kencang mengakibatkan sejumlah pohon tumbang di beberapa titik di Kota Pontianak. Salah satu kejadian terjadi di Jalan HOS Cokroaminoto yang sempat mengganggu arus lalu lintas.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, turun langsung meninjau lokasi kejadian. Ia memastikan penanganan cepat dilakukan oleh petugas terkait agar pohon yang tumbang segera dievakuasi.
“Kita sudah kerahkan tim untuk membersihkan pohon yang tumbang sehingga jalan bisa kembali dilalui. Keamanan dan keselamatan masyarakat menjadi prioritas utama,” ujarnya saat meninjau evakuasi pohon tumbang di Jalan HOS Cokroaminoto, Rabu (24/9/2025) sore.
Edi juga mengimbau warga untuk lebih waspada terhadap potensi cuaca ekstrem. Masyarakat diminta berhati-hati saat beraktivitas di luar rumah, terutama ketika hujan deras disertai angin kencang.
“Segera laporkan bila ada pohon yang berpotensi tumbang,” ucapnya.
Pemerintah Kota Pontianak berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan pemangkasan pohon di titik-titik rawan demi meminimalisir risiko bencana serupa. (prokopim)