,
menampilkan: hasil
Pemkot Apresiasi BPJS Ketenagakerjaan Rayakan Harpelnas
Pemkot Apresiasi BPJS Ketenagakerjaan Rayakan Harpelnas
PONTIANAK – Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak terus berkomitmen untuk bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan di Kota Pontianak. Hal itu diungkap Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan usai peringatan Hari Pelanggan Nasional di Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Pontianak Jalan Ahmad Yani, Senin (4/9/2023).
“Momentum Harpelnas sangat luar biasa, dimana kita langsung praktek kepada penerima manfaat yang sesungguhnya,” ujarnya.
Keberadaan BPJS Ketenagakerjaan menurut Bahasan amat dibutuhkan masyarakat, khususnya di Kota Pontianak. Ia mengajak seluruh pemangku kebijakan utamanya awak media untuk membantu pemerintah menyebarluaskan informasi tentang BPJS Ketenagakerjaan ini.
“Supaya beban dan risiko yang mungkin timbul akibat beban kepada masyarakat akan meringankan, sehingga penerima beasiswa tidak putus sekolah, dan mencapai cita-citanya. Atas nama Pemkot Pontianak, saya mengapresiasi BPJS Ketenagakerjaan dalam rangka Harpelnas 2023,” katanya.
Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan, Aditya Warman menyambut baik upaya Pemkot Pontianak dalam memprioritaskan pelanggan, salah satunya menurutnya karena dihadiri langsung oleh kepala daerah dalam hal ini Wakil Wali Kota Bahasan. Adit menyebut, digitalisasi menjadi faktor pertumbuhan organisasi.
“Mengikuti (kepesertaan) BPJS Ketenagakerjaan berarti menakar risiko masa depan,” paparnya.
Digitalisasi pelayanan di BPJS Ketenagakerjaan sudah masif dilakukan. Artinya, lanjut Adit, dapat memudahkan proses administrasi. Lewat program Jamsostek Mobile (JMO), peserta Jaminan Hari Tua (JHT) BPJS Ketenagakerjaan akan menerima secara langsung klaim peserta.
“BPJS tidak menunggu, melainkan menjemput bola (menjemput peserta). Dan peserta adalah sahabat kita,” tuturnya.
Dalam rangka Harpelnas ini, pihaknya menggelar berbagai agenda, seperti menjadikan desa sebagai ekosistem baru. Setiap permasalahan di desa, seperti kejatuhan buah, mengalami luka akibat gigitan binatang buas sampai menyerahkan jaminan.
“Kita ada kunjungan berbasis emergency. Kami sadar juga, yang diurus bukan sehat saja. Yang diurus yang berangkat kerja, terjadi risiko, masuk ke IGD, maka langsung kontak kita (untuk diurus),” tutupnya. (kominfo/prokopim)
DPRKP Pontianak Rayakan Hapernas 2023 bersama Warga Rusunawa
PONTIANAK – Peringatan Hari Perumahan Nasional (Hapernas) 2023 di Pontianak dirayakan dengan khidmat oleh Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Kota Pontianak bersama penghuni Rusunawa Harapan Jaya, Jumat (1/9/2023). Kepala DPRKP Kota Pontianak Derry Gunawan menjelaskan, dipilihnya lokasi Rusunawa Harapan Jaya sebagai pusat acara Hapernas, melainkan karena Rusunawa merupakan binaan dari DPRKP itu sendiri. Menurutnya, rumah susun adalah salah satu contoh pola permukiman di masa depan.
“Sebenarnya ini (rusunawa) sudah modern, kalau di negara maju rumah warga itu rumah susun, cuma namanya flat atau apartemen. Tapi di Indonesia masih belum terbiasa, seolah untuk kalangan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) saja,” ungkapnya usai membuka agenda Bakti Sosial Hapernas 2023.
Pada momentum Hapernas 2023 ini pihaknya menggelar rangkaian kegiatan. Mulai dari penyerahan bantuan kepada MBR, penanggulangan kemiskinan ekstrim, penanaman pohon sampai penanganan stunting. Setiap kegiatan juga melibatkan sektor kedinasan yang lain, sesuai dengan teman Hapernas 2023 yaitu ‘Melanjutkan Kolaborasi Wujudkan Hunian Layak, Berkelanjutan dan Terjangkau untuk Semua’.
“Misalnya di kawasan permukiman banyak masalahnya, contoh penumpukan sampah. Nanti kerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Kemudian pemanfaatan lahan pekarangan untuk sesuatu yang meningkatkan nilai ekonomis, kerjasama dengan Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (DPPP),” paparnya.
Aktivitas warga penghuni Rusunawa juga produktif. Derry memaparkan, berbagai rutinitas terus dijalankan warga, seperti olahraga, mengaji, bercocok tanam, pertanian organik, usaha kecil menengah sampai Kampung Keluarga Berencana (KB). Di Kampung KB, setiap keluarga dapat berkonsultasi terkait peningkatan kualitas keluarga. Membagikan barang-barang pribadi juga sempat diwacanakan untuk dilakukan oleh aparatur DPRKP Kota Pontianak.
“Karena banyak barang yang jarang kita manfaatkan, lebih baik dibagikan kepada yang memerlukan. Kami menyebutnya ASN DPRKP Berbagi,” ujar Derry.
Derry berharap agenda perayaan Hapernas atau yang serupa memberikan manfaat kepada penghuni Rusunawa. Kedepan dirinya berencana untuk melaksanakan secara rutin agenda seperti ini dua kali dalam setahun.
“Mungkin nanti jangkauannya lebih luas yang berbagi, bukan hanya DPRKP saja. Tapi bisa seluruh dinas-dinas,” tutupnya. (kominfo)
HUT ke-34 IAI, Edi Harap Arsitek Punya Sense of Environment
PONTIANAK - Di usia yang ke-34 tahun, kiprah Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) sudah banyak memberikan kontribusi dalam pembangunan di Indonesia. Begitu pula Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono yang sudah malang melintang di bidang arsitektur. Ia sudah bergelut di dunia arsitektur selama 33 tahun dengan karya-karya yang mewarnai pembangunan infrastruktur terutama penataan pembangunan di Kota Pontianak.
Edi menilai, perkembangan bidang arsitektur saat ini begitu pesat. Bahkan tak sedikit sentuhan arsitek terdapat di setiap unsur pembangunan fisik dan lingkungan. Karya-karya arsitek keseluruhannya sudah berstandar dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Namun demikian, dia berharap para arsitek memiliki sense of environment (kepekaan terhadap lingkungan). Seorang arsitek yang peka terhadap lingkungan akan mempertimbangkan penggunaan bahan ramah lingkungan, efisiensi energi dan integrasi harmonis dengan alam sekitar dalam setiap rancangannya. Hal ini akan menghasilkan bangunan yang tidak hanya estetis, tetapi juga berkelanjutan dan berdampak positif bagi lingkungan.
"Sehingga mereka bisa mengkritisi sekaligus berdiskusi setiap produk-produk arsitektur sebagai bagian dari check dan balance," ujarnya usai menghadiri syukuran HUT ke-34 IAI di Port 99, Selasa (29/8/2023).
Edi juga berharap agar para arsitek muda yang tergabung dalam IAI Kalbar bisa berkontribusi untuk menjadikan Kota Pontianak maupun Provinsi Kalbar sebagai kawasan lingkungan binaan yang representatif, humanis dan membuat masyarakat maju, sejahtera serta menyenangkan.
"Sehingga kita akan berada di suatu kawasan lingkungan binaan yang sesuai dengan harapan," tutur lulusan arsitektur ini.
Menurutnya, dunia arsitektur sangat penting dalam pembangunan kota. Betapa tidak, sebuah arsitektur yang baik dapat menciptakan identitas visual yang unik untuk kota, meningkatkan daya tarik wisata dan memberikan ruang publik yang nyaman bagi warga.
"Disamping itu, rancangan arsitektur yang berfokus pada efisiensi energi dan berkelanjutan dapat mengurangi dampak lingkungan negatif serta berkontribusi pada pembangunan kota yang berkelanjutan," imbuhnya.
Edi mengajak para arsitek muda di Kalbar untuk mencurahkan ide-ide inovatif dengan kreativitasnya merancang ruang-ruang yang fungsional dan estetis. Kemampuan mereka dalam mengadopsi teknologi baru juga dapat menghasilkan solusi arsitektur yang lebih efisien dan berkelanjutan.
"Melalui partisipasi dalam proyek-proyek kecil maupun besar, arsitek muda dapat menciptakan aura positif pada perkembangan kota dengan memperhatikan keberlanjutan, inklusivitas dan keindahan dalam setiap rancangan mereka," ucapnya.
Ketua IAI Kalbar Muhammad Ridha Alhamdani menuturkan, profesi arsitek harus lebih profesional dan memiliki suatu nilai yang lebih baik kedepannya bagi masyarakat.
"Harapannya, kehadiran IAI di tengah masyarakat memberikan manfaat yang seluas-luasnya terutama dari sisi pembangunan," terangnya.
Dia memaparkan tiga tema yang diusung oleh IAI. Pertama, tema Buka Mata, artinya lebih mengenal jati diri. Kedua, Kenali Kami yang bermakna bahwa para arsitek ingin membuka diri terhadap masyarakat dengan berperan aktif. Ketiga dengan tema IAI Bergerak, yang mencerminkan arsitek bersama-sama masyarakat ikut membangun kota.
"Kedepannya harapannya IAI punya peran dalam pembangunan dan masyarakat," pungkasnya. (prokopim)
Kafilah Pontianak Rutin Latihan Hadapi Lomba MTQ XXXI Kalbar
SANGGAU - Kafilah Kota Pontianak mempersiapkan qori dan qoriah untuk mencapai target juara umum Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXXI Tingkat Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) Tahun 2023. Sebagai persiapan, Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur'an (LPTQ) Kota Pontianak rutin memberikan pelatihan khusus para qori dan qoriah sebelum tampil.
"Alhamdulillah, setiap anak-anak yang akan tampil kita wajibkan semua untuk latihan karena sudah dapat maqra, kita periksa lagi bacaannya supaya nanti tampilnya bagus dan tidak ada yang salah" ujar Ustadz Muhammad Azman Alka Koordinator sekaligus pelatih Kafilah Kota Pontianak di Hotel Emerald Kota Sanggau, Senin (28/08/2023).
Selain itu, lanjut Azman, peserta yang akan tampil sekurang-kurangnya akan diberikan pelatihan dua kali mengulang bacaannya untuk memberikan rasa percaya diri ke peserta ketika mereka tampil.
"Setelah dapat maqra, mereka latihan, besok paginya latihan lagi dan itu berlaku untuk semua peserta yang tilawah. Tetapi kalau Hifzil Quran kita murojaah setiap hari untuk mengulang hafalan mereka," jelasnya.
Pihak LPTQ Pontianak juga rutin melakukan evaluasi terkait dengan kebutuhan Kafilah Kota Pontianak seperti kondisi kesehatan kafilah, konsumsi dan fasilitas yang memang disediakan untuk peserta.
"Sampai hari ini kondisi mereka sehat, luar biasa semangat mereka, kita juga menanyakan kepada peserta apakah ada kendala mereka baik terkait fasilitas untuk konsumsi, pelayanan LPTQ, alhamdulillah menurut mereka semua bagus pelayanannya" kata Azman Alka yang juga merangkap sebagai Ketua Bidang Diklat dan Pembinaan LPTQ Kota Pontianak.
Sekretaris LPTQ Kota Pontianak Akhmad Nurdin menyebut, memang pihaknya mematangkan persiapan para peserta agar tampil lebih maksimal. Latihan-latihan dilakukan setiap hari di penginapan kafilah.
"Saya melihat ustad Azman ini setiap hari tidak henti-hentinya memberikan pelatihan kepada anak yang akan tampil, beliau orang yang serius memperhatikan anak-anak kita," katanya.
Dengan adanya pelatihan yang rutin dilakukan, dirinya yakin dan optimis peserta tampil percaya diri ketika bertanding. Selain latihan rutin, pihak LPTQ juga sangat memperhatikan masalah konsumsi untuk kafilah.
"Jangan sampai peserta makan yang bisa merusak suara seperti goreng- gorengan. Selain buah-buahan, kita juga memberikan air untuk menurunkan panas dalam" imbuhnya.
Terpenuhinya konsumsi untuk peserta, menurut dia tidak terlepas juga dari dukungan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak melalui personal Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang datang mengunjungi dan memberikan buah tangan untuk kafilah.
"Alhamdulillah, untuk konsumsi air minum dan buah-buahan selalu terpenuhi, hal ini juga tidak terlepas dari dukungan OPD-OPD yang datang setiap hari mengunjungi dan memberikan buah tangan sebagai dukungan kepada kafilah kita," pungkasnya. (prokopim)