,
menampilkan: hasil
PAUD PKK Pontianak Komitmen Berikan Pendidikan Anak Prasejahtera
Peringatan Puncak Milad 17 Tahun PAUD PKK Pontianak
PONTIANAK – Genap 17 tahun PAUD PKK Pontianak memberikan pendidikan kepada anak-anak usia dini bagi keluarga prasejahtera di Kota Pontianak. Bunda PAUD Kota Pontianak Yanieta Arbiastutie menjelaskan, untuk memperingati terbentuknya PAUD PKK Pontianak, pihaknya menggelar rangkaian acara mulai dari memberikan bantuan kepada dua panti asuhan di Kota Pontianak serta lomba mewarnai yang diikuti 640 peserta anak-anak PAUD PKK Kota Pontianak yang tersebar di enam kecamatan di Kota Pontianak.
“Hari ini tepat tanggal 10 Agustus, 17 tahun yang lalu TP PKK Kota Pontianak mendirikan PAUD dengan tujuan memberikan kesempatan yang sama bagi anak-anak pra sejahtera untuk sekolah di jenjang PAUD. Mereka tidak dikenakan biaya sepeserpun,” terangnya yang juga sebagai Ketua TP PKK Kota Pontianak, saat puncak peringatan Milad PAUD PKK Kota Pontianak di Gedung Pontianak Convention Center, Kamis (10/8/2023).
Melalui puncak peringatan Milad PAUD PKK Kota Pontianak, Yanieta ingin mempererat tali silaturahmi antara TP PKK Kota Pontianak dengan para guru maupun orang tua. Tenaga pengajar PAUD PKK Pontianak berjumlah 65 orang dan merupakan tenaga yang kompeten di bidangnya. Mereka berasal dari latar pendidikan sarjana perguruan PAUD maupun diploma tiga hingga SMA.
"Syarat pendaftaran penerimaan siswa PAUD pun mudah, cukup melampirkan surat keterangan tidak mampu dari kelurahan maupun dari keluarga penerima bantuan PKH," sebutnya.
Hingga saat ini, tercatat 30 lembaga PAUD yang berada di bawah naungan TP PKK Kota Pontianak. Dari jumlah tersebut, 10 lembaga diantaranya masih menumpang di pemukiman masyarakat. Yanieta berharap, tahun selanjutnya seluruh lembaga PAUD memiliki fasilitas sendiri, sebagaimana 20 PAUD lainnya. Pada awal mula dibentuknya PAUD PKK Kota Pontianak, terdapat 17 lembaga PAUD yang masih menumpang di rumah masyarakat maupun fasilitas umum.
"Tetapi kami sudah memindahkan 7 lembaga ke tempat sendiri, namun masih tersisa 10 yang belum pindah. Semoga tahun selanjutnya bisa memiliki fasilitas sendiri, supaya bisa terus mewadahi kreativitas, minat dan bakat anak PAUD PKK Kota Pontianak,” ucapnya.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyampaikan apresiasinya terhadap lembaga PAUD di bawah naungan PKK Kota Pontianak. Ia berkomitmen untuk memberikan sarana dan prasarana kepada lembaga PAUD PKK Kota Pontianak yang masih menumpang maupun belum layak.
“Bangunannya harus representatif untuk menunjang kurikulum merdeka belajar,” ujarnya.
Edi mengimbau orang tua untuk menyekolahkan anak-anak. Ia optimis, akan muncul pemimpin di masa depan yang berasal dari PAUD PKK Kota Pontianak.
“Jangan sampai ada anak-anak yang tidak sekolah karena mereka merupakan generasi selanjutnya yang akan melanjutkan tongkat estafet pembangunan. Anak-anak Kota Pontianak harus cerdas dan sehat,” tutupnya. (kominfo/prokopim)
Edi Sebut Kerukunan Umat Beragama di Pontianak Sangat Tinggi
Paparkan Profil Kota di Hadapan Peserta Diklat Kepemimpinan Kemenag RI
PONTIANAK – Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono memaparkan profil Kota Pontianak di hadapan peserta diklat kepemimpinan (diklatpim) dari berbagai daerah di Indonesia yang diprakarsai Kementerian Agama Republik Indonesia. Beberapa paparannya fokus pada bidang agama dan budaya. Ia menyampaikan, kondisi terkini warga Kota Pontianak diantaranya masyarakat yang beragama muslim mencapai lebih dari 76 persen.
“Belajar keberagaman umat beragama paling tepat di Pontianak. Di sini masyarakat sudah terbiasa hidup rukun berdampingan dengan agama yang berbeda, bertetangga bahkan sudah jadi pemandangan biasa melihat warga berbeda-beda,” katanya di hadapan para peserta Diklatpim Kemenag RI di Ruang Rapat Kantor Wali Kota, Rabu (9/8/2023).
Edi juga ikut menjelaskan sejarah dibentuknya Kota Pontianak. Kota yang dijuluki Kota Khatulistiwa ini dianugerahi dengan Sungai Kapuas, sungai terpanjang di Indonesia. Terdapat sejumlah 346 masjid di seluruh Kota Pontianak.
“Rumah ibadah yang lain juga banyak. Di Pontianak sangat toleran dari sisi agama. Bahkan beberapa di antaranya ada rumah ibadah yang letaknya berdampingan, ada masjid bertetangga dengan gereja, gereja dengan kelenteng dan sebagainya," terangnya.
Bentuk keberagaman di Pontianak juga direpresentasikan dengan hari raya keagamaan yang selalu meriah. Semua agama dipersilahkan untuk merayakan agendanya masing-masing dengan semarak. Edi mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk menjaga toleransi kerukunan beragama ini. Tidak jarang agenda-agenda yang mengumpulkan massa melibatkan semua agama terlaksana dengan guyub.
“Kita perlu tingkatkan dari keberagaman antar suku. Karena biasanya kalau suku itu membawa karakter. Alhamdulillah komunikasi antar rumah ibadah berjalan baik. Tidak pernah ada penutupan ataupun pelarangan pembangunan rumah ibadah,” ungkapnya.
Kehidupan antar warga Kota Pontianak memang sudah cukup harmonis. Kendati begitu, upaya menjaga keberagaman menjadi prioritas seluruh elemen masyarakat. Hal demikian merupakan kondisi nyata Kota Pontianak yang berkaitan dengan toleransi.
"Penduduk yang berasal dari berbagai daerah masuk ke Kota Pontianak dan menjadi bagian dari keberagaman yang harus senantiasa dijaga keharmonisannya," tutupnya. (kominfo/prokopim)
Tanamkan Jiwa Melayani, Pemkot Pontianak Gelar Pelatihan ASN Berintegritas
Wali Kota: Demi Terwujudnya Kualitas Pelayanan Prima
PONTIANAK – Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono meminta ASN di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak untuk meningkatkan kualitas pelayanan prima kepada masyarakat, khususnya berbasis teknologi informasi. Hal itu diungkapnya usai memberikan sambutan Pelatihan ASN Berintegritas The Agent of Service Excellence di Aula Sultan Syarif Abdurrahman (SSA), Selasa (8/8/2023).
“Khususnya perangkat daerah yang bertugas sebagai front office, mereka langsung berhadapan dengan masyarakat, baik di tingkat kelurahan maupun dinas-dinas. Jiwa melayani harus ditingkatkan,” tegasnya.
Bentuk sikap yang harus dimiliki pelayan adalah empati atau tenggang rasa terhadap orang lain. Edi menyebut, tidak sedikit seorang pelayan lebih banyak bertugas sebagai pendengar. Menurutnya, terkadang persoalan di lapangan diperparah dengan arogansi dari pelayan.
“Masyarakat itu ingin pelayanan yang cepat, menyenangkan dan murah. Ini perwujudan visi dan misi Kota Pontianak,” terangnya.
Narasumber pelatihan diisi oleh perwakilan Bank BCA. Dipilihnya narasumber tersebut karena berkompeten serta terbukti memiliki kualitas pelayanan yang tinggi. Oleh karenanya Edi mengajak ASN di lingkungan Pemkot Pontianak agar dapat belajar melayani dari pihak BCA, khususnya yang terkenal adalah keramahan dari Satpam BCA.
“Tingkat pelayanannya baik, pengalamannya baik jika memang diterapkan di perangkat daerah,” ucapnya.
Merupakan sebuah risiko ketika seorang ASN mendapatkan kritikan dari masyarakat. Tidak jarang terkadang seorang ASN bahkan menerima ucapan tidak nyaman dari warga. Edi menyampaikan, hal itu sudah menjadi garis tangan dari seorang pegawai. Salah satu caranya adalah dengan menerima kritikan tersebut tanpa membalas.
“ASN sudah ditakdirkan untuk melayani, kalau kita tidak kuat mungkin kita akan marah, telinga kita panas. Namun justeru tugas kita adalah mendengar kritikan,” paparnya.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Pontianak Yuni Rosdiah memaparkan, agenda itu ditujukan bagi ASN yang bertugas langsung menghadapi keluhan masyarakat. Mulai dari perizinan maupun tenaga kesehatan. Ia memaparkan, pelatihan kali ini ASN akan menerima materi dari pihak swasta. Menurutnya, banyak hal positif yang dapat dipelajari dari pihak swasta terutama etos kerja.
“Nanti ada sosialisasi tentang ASN berintegritas, kita dapatkan dari KPK RI. Ada juga yang mengikuti secara daring karena tempat kita terbatas,” tutupnya. (kominfo/prokopim)
Pendidikan Politik Bekali Pemilih Pemula Wawasan Demokrasi
Kesbangpol Gelar Sosialisasi Pendidikan Politik Bagi Pemilih Pemula
PONTIANAK - Sosialisasi pendidikan politik bagi pemilih pemula sangat penting untuk membentuk masyarakat, terutama generasi muda, yang sadar dan aktif dalam proses demokrasi. Program ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang sistem politik, proses pemilu, serta pentingnya partisipasi dalam pemilihan umum.
Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan berharap melalui sosialisasi ini, para pemilih pemula bertambah wawasan dan pengetahuannya tentang berbagai isu politik dan platformnya sehingga mereka dapat membuat keputusan yang cerdas dan bertanggung jawab saat memilih pemimpin.
"Tak kalah pentingnya, sosialisasi pendidikan politik bagi pemilih pemula juga harus memfokuskan pada nilai-nilai demokrasi, seperti penghormatan terhadap perbedaan pendapat, toleransi, dan menghargai hak-hak warga negara lain," ujarnya usai membuka sosialisasi pendidikan politik bagi pemilih pemula dengan tema 'Membangun Kesadaran Politik Pemilih Pemula dan Meningkatkan Peran Pemuda Dalam Demokrasi' yang digelar Badan Kesbangpol Kota Pontianak di SMA Muhammadiyah 1 Pontianak, Senin (31/7/2023).
Menurutnya, sosialisasi pendidikan politik pemilih pemula bagi kalangan pelajar SMA, khususnya yang sudah memasuki usia pemilih pemula, perlu diberikan agar mereka melek demokrasi. Melalui sosialisasi tersebut, para siswa yang bakal menggunakan hak pilihnya bisa berpartisipasi dalam memberikan suaranya pada Pemilu 2024 mendatang.
"Saya berpesan kepada adik-adik pelajar yang sudah mempunyai hak pilih, jangan sampai tidak memilih dalam Pemilu mendatang, artinya gunakan hak pilih adik-adik dan silakan pilih calon-calon pemimpin atau wakil rakyat sesuai dengan hati nurani," ungkap Bahasan.
Pada Pemilu 2024 mendatang, tepatnya 14 Februari 2024, pemilihan dilaksanakan untuk memilih calon legislatif yang terdiri dari DPR RI, DPRD provinsi, DPRD kabupaten/kota, DPD dan pemilihan presiden dan wakil presiden secara serentak. Oleh karena itu, atas nama Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak, dia mengajak para siswa pemilih pemula untuk ikut mensukseskan dan berkontribusi dalam Pemilu 2024.
"Indonesia merupakan negara yang berasaskan demokrasi, makanya adik-adik sebagai pemilih pemula menjadi andalan untuk menentukan masa depan bangsa ini," tuturnya.
Bahasan bilang, dengan adanya sosialisasi pendidikan politik yang efektif bagi pemilih pemula, diharapkan akan terbentuk generasi muda yang berperan aktif dalam proses demokrasi dan mampu membuat keputusan yang cerdas dalam Pemilu sehingga dapat membawa perubahan positif bagi negara dan masyarakat.
"Dalam proses sosialisasi, penting juga untuk mengajarkan keterampilan kritis, seperti kemampuan menganalisis informasi dari berbagai sumber sehingga mereka dapat membedakan antara fakta dan opini," pungkasnya. (prokopim)