,
menampilkan: hasil
Fokus Tingkatkan Pendapatan Daerah Melalui Optimalisasi PBB
PONTIANAK – Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak terus berupaya mendongkrak pendapatan daerah di tahun 2025 ini.Salah satu fokus utamanya adalah meningkatkan realisasi penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Sebagaimana diketahui, tahun lalu perolehan dari penerimaan PBB hanya mencapai 36 persen dari target.
Terkait hal tersebut, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono akan melibatkan berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi, untuk mengevaluasi kendala-kendala yang menyebabkan rendahnya capaian PBB.
"Kami akan melibatkan akademisi untuk membahas bersama-sama apa masalahnya. Ada beberapa OPD terkait juga seperti Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Dinas Pekerjaan Umum serta Badan Pertanahan Nasional (BPN),” katanya.
Menurut Edi, PBB merupakan hak pemerintah yang menjadi kewajiban masyarakat untuk dilaksanakan. Namun, dalam pelaksanaannya, pemerintah juga akan mempertimbangkan insentif bagi warga tertentu, seperti diskon untuk pejuang-pejuang veteran atau orang-orang yang berjasa kepada daerah.
"Kita lihat kondisi lapangan. Misalnya, ada warga yang layak diberikan diskon karena kontribusinya kepada masyarakat,” ucapnya berumpama.
Selain PBB, Edi juga menyoroti potensi peningkatan pendapatan dari sektor pajak restoran dan pajak parkir. Ia mengungkapkan rencana untuk menata ulang sistem pengelolaan pajak parkir agar tidak terjadi kebocoran pendapatan dan tetap memberikan rasa keadilan kepada masyarakat.
"Ada tempat usaha yang tidak menyiapkan lahan parkir, tapi ingin pengunjungnya ramai. Mereka juga tidak mau membayar pajak restoran, sementara parkir pengunjungnya di badan jalan. Ini tidak adil bagi pelaku usaha lain yang sudah taat aturan," tegasnya.
Edi menekankan pentingnya kebijakan yang adil dan transparan dalam pengelolaan pajak. Ia berharap langkah ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dan pelaku usaha untuk membayar pajak sesuai ketentuan. (prokopim)
Sambangi Pasar Tradisional dan Modern, Harga Bapok di Pontianak Terpantau Stabil
Sejumlah Harga Komoditas Masih Fluktuatif
PONTIANAK - Tim Satuan Tugas (Satgas) Pangan Kota Pontianak menyambangi beberapa Pasar Tradisional dan Modern di Kota Pontianak seperti Pasar Flamboyan di Jalan Gajah Mada serta Mitra Anda Jalan Hasanuddin, Rabu (5/3/2025). Dari hasil pantauan Tim Satgas, secara umum harga bahan pokok (bapok) di Kota Pontianak menunjukkan tren yang stabil. Muchammad Yamin selaku Plt Kepala Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DPPP) Kota Pontianak yang memimpin jalannya pemantauan memastikan hal tersebut. Ia menerangkan bahwa beberapa komoditas juga mengalami penurunan harga.
“Kita Tim Satgas Pangan bersama-sama Anggota DPRD Kota Pontianak, TNI, Polri, dan lainnya mengecek harga pangan yang ada di Pasar Flamboyan dan Mitra Anda. Alhamdulillah ada beberapa komoditas yang harganya turun seperti Bawang Putih, Bawang Merah, Kentang, dan sebagainya. Daging Ayam juga mengalami penurunan harga, yang awalnya Rp.27 ribu menjadi Rp.25 ribu. Untuk komoditas telur juga relatif stabil,” jelasnya.
Yamin menambahkan ada beberapa komoditas yang harganya masih fluktuatif. Terlebih, di bulan Ramadan ini beberapa komoditas terjadi lonjakan permintaan dari masyarakat. Contohnya seperti cabai yang menjadi bahan masakan favorit masyarakat Kota Pontianak.
“Hal ini juga didorong oleh beberapa daerah produsen cabai yang mengalami kebanjiran sehingga suplai komoditas ini berkurang. Insya allah petani akan kembali menanam di kisaran bulan April atau Mei sehingga harga cabai bisa lebih stabil,” ungkapnya yang juga merupakan Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pembangunan.
Dalam waktu dekat, Yamin memastikan pemerintah akan mengadakan intervensi guna menekan harga-harga komoditas pokok bisa turun. Terkait stok, ia sudah bertanya ke beberapa pedagang dan memastikan stok sudah aman hingga lebaran Idulfitri.
“Kita akan selalu menindaklanjuti arahan dari Presiden dan Wali Kota untuk menindak berbagai pihak apabila terindikasi melakukan kecurangan, sebagai shock therapy agar tidak melakukan permainan harga di sektor pangan ini. Kita juga akan melakukan Operasi Pasar Murah,” terang Yamin.
Anggota DPRD Kota Pontianak Husin yang turun langsung bersama anggota DPRD Kota Pontianak lainnya juga mengungkapkan hal senada. Ia memastikan bahwa harga bahan pokok di pasar tradisional dan modern di Kota Pontianak relatif stabil.
“Hasil pemantauan kami dari Komisi 3 DPRD Kota Pontianak bersama Satgas Pangan Kota Pontianak stok bahan pokok hingga lebaran nanti tersedia. Harga cukup stabil, ada kenaikan harga tetapi tidak signifikan. Ada penurunan harga komoditas ikan,” kata Husin.
Emiliana selaku Anggota DPRD Kota Pontianak lainnya yang turut memantau langsung ke lapangan juga memastikan kestabilan harga dan stok yang aman hingga Hari Raya Idulfitri. Pihaknya telah berkomunikasi dengan pelaku usaha agar harga dapat terus terjaga baik dan stok tersedia hingga lebaran nanti.
“Kami sudah komunikasikan ke para pelaku usaha agar tetap menjaga kestabilan harga, terutama di minggu terakhir bulan Ramadan menjelang Idulfitri. Sehingga harga bahan pokok dan kebutuhan lainnya tidak mengalami kenaikan yang signifikan dari segi harga,” tutupnya. ( kominfo )
Wawako Bersyukur Bank Indonesia Kalbar Gelar SERAMBI 2025
PONTIANAK - Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan mendampingi Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Ria Norsan meluncurkan Semarak Ramadan dan Berkah Idul Fitri (SERAMBI) tahun 2025 yang bertempat di Masjid Raya Mujahidin Jalan Ahmad Yani, Rabu (5/3/2025). Kegiatan tahunan yang digelar oleh Bank Indonesia Perwakilan Kalbar ini menyediakan pasar murah dan penukaran uang rupiah.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada penyelenggara dan Pak Gubernur, kegiatan ini akan membantu masyarakat Kota Pontianak terutama warga yang berpenghasilan menengah ke bawah,” tutur Bahasan usai acara.
Di sana, Bahasan sempat berbincang dengan masyarakat yang hadir. Beberapa di antara mereka bahkan telah mengantri sejak pukul 05.30 WIB. Ia menjelaskan, beberapa komoditas dijual dengan harga murah seperti telur ayam Rp15.000 per pack, ayam beku Rp24.000 per ekor, cabai rawit, cabai besar, sayur-mayur hingga paket-paket lainnya.
Selain itu, Bank Indonesia juga membuka layanan penukaran uang baru melalui program SERAMBI. Masyarakat dapat memanfaatkan layanan PINTAR BI untuk menukar uang baru dengan mudah.
“Infonya rutin dilaksanakan setiap hari Jumat, Sabtu dan Minggu dari tanggal 7 sampai 23 Maret,” jelasnya.
Dengan agenda ini, Wakil Wali Kota berharap masyarakat dapat menjalankan puasa dengan tenang. Kemudian untuk menghadapi Idulfitri, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak akan menggelar operasi pasar murah di 6 kecamatan mulai tanggal 10 Maret.
“Pemkot Pontianak akan menggelar operasi pasar murah secara bergilir di masing-masing kantor camat mulai tanggal 10 Maret. Akan dibuka pada pukul 08.00 WIB,” ungkapnya.
Gubernur Kalbar Ria Norsan menyampaikan, momentum bulan Ramadan dan menyambut Idulfitri selalu menjadi waktu yang spesial. Namun, ia juga menyadari bahwa di masa ini sering kali terjadi lonjakan harga kebutuhan pokok yang dapat memberatkan masyarakat.
“Oleh karena itu, saya mengajak seluruh pihak mulai dari pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat untuk bersinergi menjaga stabilitas harga dan pasokan barang,” katanya usai meluncurkan SERAMBI 2025.
Ria Norsan menyebut, kegiatan ini merupakan wujud nyata dari komitmen bersama antara Pemerintah Provinsi Kalbar, Bank Indonesia dan seluruh pemangku kepentingan untuk mendukung kesejahteraan masyarakat menjelang bulan Ramadan dan Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah.
“SERAMBI 2025 bukan sekadar acara seremonial, tetapi sebuah langkah strategis dalam menjaga stabilitas ekonomi, memastikan ketersediaan bahan pangan dengan harga terjangkau, serta menyediakan layanan penukaran uang yang mudah diakses oleh masyarakat,” pungkasnya. (kominfo/prokopim)
Sekda Amirullah Sebut Pontianak Capai Deflasi 0,11 persen
PONTIANAK - Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pontianak Amirullah menerangkan, angka inflasi tahun-ke-tahun Kota Pontianak berada di posisi -0,11 persen yang artinya telah menyentuh deflasi. Ia menjelaskan, berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pontianak, dalam satu tahun belakangan, terjadi penurunan harga pada tiga indeks kelompok pengeluaran yaitu kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga; serta kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan.
“Sedangkan kelompok yang mengalami inflasi di antaranya makanan, minuman dan tembakau, kelompok pakaian dan alas kaki, kelompok kesehatan, transportasi, rekreasi, olahraga, budaya, pendidikan, penyedia makan minum restoran sampai perawatan pribadi jasa lainnya,” terang Sekda usai mengikuti rapat koordinasi inflasi pusat-daerah yang dipimpin Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian melalui zoom meeting di Ruang Pontive Center, Selasa (4/3/2025).
Amirullah menambahkan, sejak awal tahun 2025, terdapat beberapa komoditas penyumbang inflasi seperti minyak goreng, cabai rawit, kopi bubuk, ikan tongkol dan emas perhiasan. Selanjutnya adalah tarif angkutan udara, ikan kembung hingga emas perhiasan.
“Kemudian ada juga komoditas yang menyumbang deflasi sejak awal tahun 2025 seperti tarif listrik, daging ayam ras, sawi hijau, bayam serta bahan bakar rumah tangga. Setelahnya ada tomat hingga ikan tenggiri,” paparnya.
Memasuki bulan puasa, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak senantiasa melakukan pengawasan stok dan harga pangan. Amirullah menyebut, di pekan depan rencananya pihaknya akan menggelar operasi pasar murah di enam titik kecamatan.
“Secara rutin kita selalu mengawasi harga dan stok pangan di lapangan dan selalu diikuti secara langsung oleh kepala daerah. Rencananya mulai hari Senin depan kita juga akan menggelar operasi pasar murah untuk memudahkan perekonomian warga di bulan puasa khususnya menjelang Idulfitri,” sebut Amirullah.
Sekda yang juga selaku Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Pontianak mengimbau pedagang untuk menetapkan harga tidak melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) khususnya beras, minyak goreng dan gula.
“Agar tidak terjadi lonjakan harga yang tinggi untuk komoditas lainnya,” pungkasnya.
Bagi masyarakat yang ingin mengetahui harga bahan pokok real time di Kota Pontianak dapat mengunjungi aplikasi Jepin atau Jendela Integrasi Pontianak. Di sana memuat harga-harga komoditas lainnya. (kominfo)