,
menampilkan: hasil
Sambut Delegasi BIMP-EAGA, Edi Kamtono: Buat Tamu Terkesan dengan Pontianak
Pontianak Berbenah Persiapan BIMP-EAGA
PONTIANAK - Kota Pontianak menjadi tuan rumah penyelenggaraan Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philipines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA). Perhelatan pertemuan tingkat menteri ini mulai tanggal 23-26 November 2022. Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menerangkan, selaku tuan rumah, pihaknya terus berbenah untuk mematangkan persiapan, mulai dari menyambut kedatangan para tamu hingga kepulangan. Akomodasi beserta rangkaian agenda yang diselenggarakan di Pontianak juga sudah dipersiapkan.
"Saya berharap masyarakat Kota Pontianak terutama para pelaku usaha termasuk perhotelan dan kuliner bisa memberikan pelayanan yang terbaik bagi para tamu yang datang," ujarnya, Kamis (17/11/2022).
Ia menginginkan para tamu dan delegasi dari negara-negara yang tergabung dalam BIMP-EAGA merasa nyaman dan terkesan ketika berada di kota berjuluk Khatulistiwa ini. Sehingga ketika mereka kembali ke negara asalnya akan membawa cerita yang mengesankan sebagai promosi Kota Pontianak di mancanegara.
"Hal ini pasti berdampak ekonomi karena delegasi yang datang pasti akan berbelanja, berwisata di Kota Pontianak yang tentunya berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Kota Pontianak," tuturnya.
Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak mendapat tugas melaksanakan penyambutan delegasi lewat welcome dinner di Gedung Pontianak Convention Center (PCC). Segenap hal teknis, mulai dari menghias tempat, hiburan hingga konsumsi, siap dihelat bagi tamu yang datang. Untuk pengamanan dan kebersihan juga dipersiapkan.
Seperti diketahui pejabat setingkat menteri yang diundang dari empat negara antara lain dari Indonesia yakni Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Dari Brunei Darussalam ada Minister at the Prime Minister’s Office and Minister of Finance and Economy II Ministry of Finance and Economy Dato Seri Setia Dr Awang Haji Mohd Amin Liew Bin Abdullah.
Kemudian dari Malaysia Minister in the Prime Minister Department (Economic) Prime Minister’s Department Dato’ Sri Mustapa Bin Mohamed. Selanjutnya dari Filipina ada Chairman Mindanao Development Authority Sec. Maria Belen S. Acosta.
Kerja sama ekonomi sub-regional BIMP-EAGA yang didirikan 1994 melibatkan empat negara anggota yaitu Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Filipina. Kerja sama tersebut bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di daerah yang berdekatan secara geografis. (prokopim)
Pendataan Regsosek, Edi Imbau Warga Berikan Jawaban yang Jujur
Pontianak Sudah Mencapai 70 persen Pendataan Regsosek
PONTIANAK - Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mendukung pendataan Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pontianak. Regsosek sendiri di Kota Pontianak sudah dimulai sejak 15 Oktober lalu dan akan selesai pada 14 November 2022 mendatang. Petugas pendataan tersebar di enam kecamatan untuk mendatangi rumah-rumah warga. Sejauh ini, sudah lebih dari 70 persen pendataan dilakukan.
"Tentu tidak mudah karena harus turun langsung ke masyarakat dari pintu ke pintu, belum lagi terkendala jadwal," ucapnya usai membuka acara Wawancara Regsosek secara simbolis kepada seluruh ASN di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak, di Ruang Rapat Kantor Wali Kota, Selasa (8/11/2022).
Edi menuturkan, selain mendata, dirinya meminta pendata untuk turut memberikan edukasi kepada warga terkait pentingnya data riil sesuai fakta di lapangan. Artinya, jika data yang diserap masih murni, menurutnya akan lebih baik sebagai tolok ukur membuat suatu kebijakan atau program kepada masyarakat. Walaupun belum mencapai seratus persen, setidak-tidaknya kata Edi, minimal mendekati kondisi riil. Dia berharap kesesuaian pendataan dengan eksisting di lapangan itu bisa menyentuh 90 persen.
"Informasikan kepada warga kalau data ini akan kembali kepada mereka juga. Dan akan lebih baik lagi jika data yang diambil apa adanya, sumbernya masih murni tanpa ditambah variabel lain," katanya.
Edi juga meminta OPD terkait, mulai dari kepala dinas hingga staf untuk memberikan informasi terkait Regsosek kepada lingkungan tempat individu masing-masing tinggal. Khusus di lingkungan Pemkot Pontianak, akan dilakukan secara terpusat.
“Harapan kita dengan semakin lengkap akurasi data, bisa memberikan data yang valid, update dan digunakan membuat program selanjutnya,” tutupnya.
Kepala BPS Kota Pontianak, Suswandi menjelaskan kegiatan Regsosek ini berangkat dari Inpres Nomor 4 Tahun 2022. Di sebut dalam Inpres tersebut, terdapat program Pengentasan Kemiskinan Ekstrem. Dia mengatakan, pihaknya mendapat tugas untuk melakukan pendataan atau registrasi seluruh penduduk yang tinggal di wilayah Indonesia, termasuk Kota Pontianak.
"Jadi pendataan ini tidak terkait dengan de jure-nya, tetap yang tercatat adalah de facto-nya, artinya siapapun meskipun memiliki KTP yang berasal dari luar Pontianak sepanjang yang bersangkutan tinggal di Pontianak maka itulah sasaran dari pencatatan Regsosek 2022," paparnya
Pada dasarnya Regsosek ini merupakan kegiatan pencatatan dari rumah ke rumah. Petugas akan mendatangi rumah warga untuk wawancara kepada keluarga. Setelah wawancara, petugas akan melakukan tagging, yakni pencatatan lokasi di mana wawancara itu dilakukan.
“Sehingga karena hari ini dilakukan Regsosek di Kantor Wali Kota, maka bapak-bapak dan ibu-ibu yang sudah diambil datanya hari ini, izinkan petugas kami mendatangi rumah masing-masing bapak-bapak dan ibu-ibu semua untuk melakukan tagging,” imbuh dia.
Apabila informasi yang diterima dinilai belum lengkap, pihaknya akan mendatangi ke rumah masing-masing. Pada pendataan Regsosek ini, pengumpulan data berkaitan dengan kepemilikan aset, utang, kesehatan dan keadaan sosial ekonomi penduduk yang tinggal di wilayah Kota Pontianak.
Suswandi berharap, dengan kegiatan Regsosek ini, akan tercipta satu data yang nantinya digunakan sebagai pemberdayaan masyarakat lewat kegiatan sosial lainnya.
“Nah nanti data Regsosek ini akan diperingkatkan untuk menentukan tingkatan kesejahteraan masyarakat, dari masyarakat paling miskin, mendekati miskin sampai masyarakat yang kaya,” pungkasnya. (kominfo/prokopim)
Padukan Festival Durian dan Kuliner, Wako Apresiasi Penyelenggara
Edi Kamtono Resmikan Festival Durian dan Kuliner Bumi Khatulistiwa
PONTIANAK - Baru pertama mulai dibuka, Festival Durian dan Kuliner Bumi Khatulistiwa di Halaman Parkir A Yani Mega Mall sudah dijejali para pengunjung. Para penggemar durian tampak sibuk memilih-milih durian yang didominasi Durian Jemongko. Mulai dari orang tua hingga anak-anak menikmati durian di stand yang ada di festival itu. Festival digelar mulai tanggal 6 - 27 November 2022 pukul 15.00 - 23.00 WIB.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono beserta istri, Yanieta Arbiastutie turut mencicipi Durian Jemongko di area festival. Edi menyambut positif dan mendukung digelarnya festival ini sebab banyak penggemar durian yang menantikan event ini. Apalagi, Durian Jemongko yang mengundang rasa penasaran para penikmat durian ingin merasakan sensasi salah satu durian terbaik di Kalbar ini.
"Mudah-mudahan buah-buahan ini bisa lebih banyak lagi dan setiap tahun kita akan selenggarakan event-event seperti ini," ujarnya usai membuka Festival Durian dan Kuliner Bumi Khatulistiwa, Minggu (6/11/2022).
Selain durian, festival ini juga menggelar berbagai macam kuliner yang tersedia di stand-stand. Ia menilai, festival yang memadukan antara buah durian dan beraneka ragam jenis kuliner akan memberikan dampak ekonomi kreatif tetap eksis di Kota Pontianak.
"Tentunya ini juga membantu bagi para pelaku UMKM untuk meningkatkan pendapatannya," katanya.
Belakangan, lanjut Edi, memang banyak Event Organizer (EO) atau penyelenggara event yang mengkombinasikan dua atau lebih acara pada satu event, misalnya festival musik dan kuliner serta fashion show. Inisiatif ini merupakan bentuk kreativitas dari penyelenggara dalam menarik para pengunjung atau penonton.
"Jadi memang harus dikombinasikan supaya lebih meriah dan menarik para pengunjung," sebutnya.
Pemerintah Kota Pontianak memberikan dukungan dan fasilitasi bagi siapapun yang menggelar event di Kota Pontianak. Sebab, dengan adanya event-event tersebut bisa mendorong UMKM untuk bangkit dalam pemulihan ekonomi.
"Selama itu bernilai positif untuk pemulihan ekonomi, kita tetap dukung," imbuhnya.
Sementara itu, Edy Hartono selaku Ketua Panitia Festival Durian dan Kuliner Bumi Khatulistiwa menerangkan, festival yang digelar tahun ini merupakan festival durian pertama yang dikombinasikan dengan kuliner. Jumlah stand kuliner yang disediakan sebanyak 22 stand, multiproduk ada enam stand dan khusus durian ada tiga lapak yang meramaikan festival.
"Dalam sehari setidaknya ada 3 ribuan buah durian yang tersedia di festival ini," terangnya.
Latar belakang dirinya menggelar festival karena kegemarannya terhadap buah berduri ini. Diakuinya, durian Kalbar terkenal sangat luar biasa, baik dari kualitas isinya hingga rasanya. Berangkat dari kegemaran itu, Edy pun mulai bereksplorasi dengan berburu durian unggul menggandeng Dinas Pertanian untuk mengolah durian itu sebagai durian unggul. Beberapa kriteria durian unggul di antaranya memiliki long term quality yang panjang, misalnya durian tersebut tidak berbuah selama tiga tahun sampai lima tahun.
"Ada beberapa produk duriang unggul yang sudah dilepas Kementerian Pertanian yang asalnya dari Kalbar," pungkasnya. (prokopim)
Festival Kuliner dan Konser Musik Sinyal Bangkitnya Ekonomi di Pontianak
PONTIANAK - Pontianak sebagai kota perdagangan dan jasa mengandalkan aktivitas perekonomian sebagai motor penggeraknya. Meski sempat dihantam pandemi Covid-19 selama dua tahun lalu, geliat perekonomian ibukota Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) ini mulai kembali bergairah. Bahkan berbagai festival dan konser musik hampir secara beruntun digelar di Pontianak. Satu di antara festival yang banyak menyedot pengunjung adalah Pontianak Food Fest di Jalan Diponegoro beberapa waktu lalu.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menilai, mulai banyaknya pagelaran festival dan konser musik di kota ini menjadi sinyalemen bahwa geliat pertumbuhan ekonomi mulai bangkit kembali setelah pandemi. Hal itu terbukti ketika digelar Pontianak Food Fest beberapa waktu lalu, mampu mengantongi omzet hingga hampir mendekati Rp1 miliar.
"Ini luar biasa karena sangat menunjang bagi pelaku UMKM dalam memasarkan produk-produknya terutama kuliner," ujarnya, Minggu (6/11/2022).
Ia menambahkan, pihaknya mendukung segala kegiatan event yang digelar di Pontianak, seperti Festival Durian dan Kuliner Bumi Khatulistiwa yang digelar di halaman parkir A Yani Mega Mall mulai tanggal 6-27 November 2022. Apalagi dalam waktu dekat Pontianak menjadi tuan rumah agenda internasional, Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA).
"Festival-festival seperti festival kuliner yang mengangkat produk-produk UMKM akan menjadi daya tarik bagi para pengunjung, baik domestik hingga tamu dari luar negeri," tutur Edi.
Pontianak dengan keanekaragaman budayanya, juga dikenal akan kekayaan kulinernya. Kuliner-kuliner khas Pontianak menjadi pemikat bagi para penikmat kuliner, termasuk kue-kue tradisional yang beraneka ragam.
"Tentunya potensi ini harus dimanfaatkan semaksimal mungkin dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi maupun pendapatan bagi masyarakat," ucapnya.
Edi menyebut, selain sebagai kota perdagangan dan jasa, Kota Pontianak juga sebagai pusat pemerintahan, pusat perekonomian dan pusat pendidikan. Hal ini tentu berdampak pada tingginya mobilitas masyarakat, terutama yang berasal dari luar Kota Pontianak.
"Sehingga sudah semestinya Pontianak harus menjadi kota yang kreatif dan aktivitas perekonomiannya bergerak 24 jam," pungkasnya. (prokopim)