,
menampilkan: hasil
Kelurahan Bangka Belitung Darat Optimis Raih Juara Lomba Kelurahan Tingkat Provinsi Kalbar Tahun 2024
PONTIANAK – Kelurahan Bangka Belitung Darat, Kecamatan Pontianak Tenggara, Kota Pontianak optimis untuk meraih juara pertama dalam Lomba Kelurahan dan Desa Tingkat Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) Tahun 2024. Hal ini disampaikan langsung oleh Lurah Bangka Belitung Darat Thedy Setia Utama saat menyambut Tim Penilaian Klarifikasi Lapangan di Aula Kecamatan Pontianak Tenggara, Rabu (5/6/2024). Dirinya mengaku beberapa waktu ini pihaknya fokus di tiga aspek dalam masa persiapan menuju Penilaiain.
“Hari ini kita melaksanakan Lomba Kelurahan Tingkat Provinsi Kalbar. Sebelumnya sudah menang juara 1 Tingkat Kota Pontianak. Jadi kami mewakili Kota Pontianak di Tingkat Provinsi. Untuk persiapan sendiri ada di tiga kategori yaitu Administrasi, Klarifikasi Lapangan, dan Paparan Lurah. Jadi ketiga hal tersebut yang kita fokuskan. Insya allah sudah maksimal. Mudah-mudahan dapat kabar baik untuk mendapat juara 1. Kami juga insya allah optimis karena kita membawa nama Kota Pontianak dan kalau menang kita juga akan membawa nama Provinsi Kalimantan Barat di Tingkat Nasional,” ujarnya.
Thedy mengatakan bahwa selain persiapan dari segi perlombaan, pihaknya juga turun ke lapangan untuk mengajak masyarakat untuk menyukseskan perlombaan ini. Salah satunya adalah dengan melakukan sosialisasi agar masyarakat memiliki visi dan tujuan yang sama agar terbentuk sinergitas antara Pemerintah dan Masyarakat.
“Pastinya dalam persiapan lomba ini kita harus bisa mensinergikan semua potensi yang ada di kelurahan. Pemerintah dengan Masyarakat di lapangan harus satu persepsi dan satu tujuan. Kita harus mempunyai antusias dan keinginan yang sama untuk menjadikan Kelurahan ini juara 1 di Tingkat Provinsi Kalimantan Barat,” jelasnya.
Ia menambahkan, Kelurahan Bangka Belitung Darat sudah melengkapi berbagai persyaratan administrasi dan hal lainnya tiga minggu sebelum dilaksanakan penilaian lapangan oleh Tim Penilai. Saat masa penilaian lapangan ini, pihaknya akan mengajak Tim Penilai untuk berkunjung ke beberapa pusat inovasi yang terletak di Kelurahannya.
“Berkaitan dengan laporan Administrasi itu sesuai Permendagri nomor 81 tahun 2015 indikator-indikatornya sudah kita lengkapi dan sekitar tiga minggu lalu sudah kita sampaikan ke Tim Juri Lomba Tingkat Provinsi. Dan hari ini dilakukan kunjungan untuk menilai kondisi di lapangan terkait kesesuaian antara laporan yang sudah kita sampaikan dengan yang ada di lapangan. Mereka akan kita ajak untuk ke lokasi inovasi yang ada di Kampung Gembira Komplek Meranti, Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dan Opak Center. Untuk di lapangan sendiri, kita sudah melakukan sosialisasi tentang lomba ini ke masyarakat, kerja bakti, penyiapan data-data di lapangan dan sebagainya. Untuk pemaparan, saya sendiri harus latihan agar bisa menyampaikan pemaparan secara sistematis, sesuai dengan apa yang dipaparkan dan disampaikan,” tegas Thedy.
Dilain sisi, Ita Parmita selaku Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kota Pontianak mengapresiasi persiapan Kelurahan Bangka Belitung Darat yang menurutnya sudah maksimal. Senada dengan Lurah, ia juga optimis Kelurahan Bangka Belitung Darat dapat meraih hasil yang terbaik dalam Lomba Kelurahan dan Desa Tingkat Provinsi Tahun ini.
“Alhamdulillah di tahun 2024, Kelurahan Bangka Belitung Darat menjadi juara 1 Tingkat Kota Pontianak, makanya turut serta dalam Lomba Kelurahan Tingkat Provinsi. Jadi memang Kelurahan ini merupakan yang terbaik dari yang baik, diantara Kelurahan se-Kota Pontianak tahun ini. Kita lihat Kelurahan ini berada di perkotaan, tapi masyarakatnya sangat harmonis dalam menjalin kebersamaan. Sehingga bisa menumbuhkan inovasi baru, baik itu dalam pemberdayaan masyarakat maupun dalam kegiatan lain seperti kegiatan percepatan penurunan Stunting yang mana sangat baik sekali,” ungkap Ita.
Ita juga mengamini upaya maksimal yang sudah dilakukan pihak Kelurahan Bangka Belitung Darat dalam menyukseskan Lomba ini. Dirinya mengaku senang dengan banyaknya inovasi yang sudah ada. Inovasi yang ada menurutnya dapat menjadi inspirasi warga Kota Pontianak yang ada di Kelurahan lainnya dalam meningkatkan produktivitas hingga meningkatkan pendapatan keluarga.
“Untuk inovasinya sangat banyak yang ada di Kelurahan ini. Ada Kampung Gembira yang terintegrasi. Ada Kampung Bayur dimana satu komplek menanam sayur mayur dan ini bisa dijual untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Kemudian ada Kampung Opak, dimana beberapa rumah memproduksi Opak dan dijual sehingga juga bisa menambah penghasilan keluarga. Kemudian ada Kerajinan serta berbagai Produk Makanan. Banyak sekali disini inovasinya, sangat beragam. Saya optimis Kelurahan ini bisa meraih hasil yang maksimal dalam lomba tahun ini,” tutupnya. (kominfo/prokopim)
Anita Ajak Ibu Muda Buat Variasi Makanan Anak
BALIKPAPAN – Gizi yang terkandung dalam makanan menentukan tumbuhkembang seorang anak. Apabila gizi anak terpenuhi dengan baik, menurut Pj Ketua TP PKK Kota Pontianak Anita Ani Sofian, maka anak-anak dapat terhindar dari stunting.
Untuk itu, ia mengajak para ibu rumah tangga agar memiliki variasi olahan makanan, khususnya dari bahan ikan.
“Ikan punya gizi yang baik untuk perkembangan anak, dan mencegah anak dari stunting. Para ibu-ibu harus berkreasi mengolah bahan makanan ikan agar anak cinta makan ikan,” ucapnya, usai mengikuti Cooking Class bersama Chef Farhan Master Chef Indonesia, di Restoran Kampung Caping, Balikpapan, Selasa (4/6/2024).
Contoh olahan terkini yang tengah populer adalah Gohyong, makanan khas negeri gingseng. Anita mengatakan, ibu-ibu muda pasti sudah tidak asing lagi dengan kuliner Korea Selatan tersebut.
“Gohyong biasanya dibuat dari daging ayam, tapi bisa dimodifikasi dengan bahan ikan kembung,” sebutnya.
Para ibu muda kini dimudahkan dengan adanya teknologi. Resep dan cara memasak sudah bertebaran di media sosial. Anita ingin para ibu-ibu di rumah dapat memanfaatkan platform media sosial untuk mengasah skill memasak.
“Sekarang semuanya serba mudah, konten menarik di Youtube banyak yang bisa dipelajari, kita tinggal mengikuti, tujuannya agar makanan anak bervariasi sehingga mereka rindu terus masakan ibunya,” tutup Pj Ketua TP PKK. (kominfo/prokopim)
Bappeda Ajak Stakeholders Identifikasi Potensi Resiko Pembangunan SPALD-T di Kota Pontianak
PONTIANAK – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Pontianak menggelar Focus Group Discussion (FGD) untuk menyusun strategi Kampanye Publik untuk pelaksanaan Citywide Inclusive Sanitation Project (CISP). Program CISP sendiri nantinya akan fokus membangun sarana dan prasarana Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) di dua titik di Kota Pontianak. Kepala Bappeda Kota Pontianak Sidig Handanu menuturkan, pihaknya melibatkan berbagai pihak lintas sektoral dalam diskusi kali ini. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi potensi resiko yang muncul dalam implementasi program ini nantinya.
“Agenda ini dalam rangka untuk mendapat dukungan dari masyarakat dan seluruh stakeholder, maka kegiatan untuk program sanitasi ini perlu kita komunikasikan, perlu kita sosialisasikan dengan masyarakat. Pada tahap ini, baru tahap awal. Untuk mengetahui kira-kira potensi-potensi resiko apa yang akan terjadi. Kemudian dari faktor-faktor resiko tadi, akan kita buat strateginya bagaimana cara mengatasinya. Jadi untuk komunikasi sendiri belum dilakukan,” ucap Sidig pasca agenda FGD di Ruang Aula Rohana Muthalib, Kantor Bappeda Kota Pontianak, Jumat (31/5/2024).
Sidig menambahkan, FGD kali ini merupakan tahap awal dalam penyusunan strategi Kampanye Publik nantinya. Dengan mengidentifikasi potensi resiko yang terjadi, berbagai kemungkinan bisa dicari alternatif solusi untuk mengatasinya. Dengan demikian, harapannya strategi Kampanye Publik ke masyarakat nantinya dapat berhasil dan dapat meraih dukungan dari seluruh pihak demi berjalannya pelaksanaan program ini.
“Tahap ini baru mengidentifikasi resiko-resikonya. Contohnya misalnya kemungkinan jalan akan macet. Nanti bagaimana kita akan memberitahukan ke masyarakat, sektor mana yang akan terlibat. Kemudian misalnya terkait masyarakat yang terdampak, bagaimana cara mengatasinya. Ini memang belum sampai di teknis pelaksanaan di lapangan. Kita baru di tahap wawancara untuk mengetahui potensi resiko atau mengidentifikasi kemungkinan yang akan terjadi pada tahap pra konstruksi, saat konstruksi. Ujung dari ini adalah dukungan dari masyarakat terhadap program sanitasi, jadi tidak hanya proyek, tapi program sanitasi,” jelasnya.
Untuk mengidentifikasi potensi resiko tersebut, Bappeda Kota Pontianak mengundang berbagai pemangku kepentingan yang kiranya dapat memberikan masukan dan saran terkait hal tersebut. Sidig Handanu menerangkan, pihaknya ingin seluruh stakeholder bisa berperan dalam menyukseskan program ini.
“Stakeholders yang diundang pertama dari pihak masyarakat, termasuk Camat, Lurah, Karang Taruna, PKK, dan Puskesmas. Kemudian Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang berkaitan dengan program sanitasi seperti Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup, dan lainnya. Saya menyarankan ini untuk diperluas, karena nantinya hasil ini harus disosialisasikan kepada seluruh masyarakat,” ujar Sidig.
Sidig menekankan bahwa program ini sangat penting untuk disukseskan oleh semua pihak. Ia mengatakan bahwa sanitasi merupakan hal mendasar yang diperlukan masyarakat. Sehingga kualitas sanitasi harus baik untuk mendukung tingkat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat secara umum.
“Sanitasi termasuk air bersih itu memang pelayanan dasar yang harus ada. Dan itu merupakan sektor yang mendasar. Derajat kesehatan masyarakat itu akan baik bilamana air bersihnya tersedia, sanitasinya dikelola dengan baik. Kemudian perilaku, masyarakat mau memanfaatkan itu. Penyakit-penyakit yang ditularkan melalui lingkungan atau faktor-faktor perilaku yang berpengaruh terhadap penyakit itu bisa diminimalisir atau bahkan tidak terjadi. Jadi keterlibatan masyarakat terhadap program ini sangat penting, baik dari awal pra konstruksi hingga selesai dan seterusnya,” tutupnya. (prokopim/kominfo)
Tanamkan Nilai-nilai Luhur Pancasila di Kalangan Generasi Milenial
PONTIANAK - Tanggal 1 Juni setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila. Untuk memperingati hari bersejarah bagi bangsa Indonesia, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak menggelar upacara di halaman Kantor Wali Kota, Sabtu (1/6/2024) pagi.
Momen lahirnya Pancasila ini, Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian menekankan pentingnya menanamkan nilai-nilai luhur Pancasila di kalangan generasi milenial dan Generasi Z (Gen Z). Oleh sebab itu, sejak dini anak-anak mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi, harus dibekali pendidikan tentang nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
“Pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila merupakan pondasi utama dalam membangun karakter yang kuat dan berintegritas bagi generasi muda,” ujarnya.
Ani Sofian menjelaskan bahwa generasi milenial dan Gen Z saat ini dihadapkan pada berbagai tantangan dan godaan yang dapat menggeser nilai-nilai luhur dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu, menanamkan pemahaman yang kuat tentang Pancasila sejak dini sangatlah penting guna membentengi mereka dari pengaruh negatif yang dapat merusak nilai-nilai kebangsaan.
"Dengan memahami dan menginternalisasi nilai-nilai Pancasila, generasi milenial dan gen-Z akan dapat menjadi motor penggerak pembangunan yang berkelanjutan dan berkeadilan. Mereka akan memiliki semangat kebangsaan yang tinggi serta dapat bersikap bijaksana dalam menghadapi dinamika sosial yang ada," tuturnya.
Dirinya juga menekankan pentingnya peran orang tua, pendidik dan seluruh lapisan masyarakat dalam mendukung upaya menanamkan nilai-nilai Pancasila ini. Melalui pendekatan yang komprehensif dan berkelanjutan, diharapkan generasi milenial dan gen-Z dapat tumbuh dan berkembang sebagai individu yang bertanggung jawab, peduli terhadap lingkungan serta memiliki kesadaran akan persatuan dan kesatuan bangsa.
“Sehingga bisa memperkuat karakter dan jati diri generasi muda dalam menghadapi tantangan zaman modern serta memastikan kelangsungan keberlanjutan bangsa dan negara ke depan,” tutup Ani Sofian.
Sebagaimana diketahui, 1 Juni 1945 dikenal sebagai Hari Lahir Pancasila. Pemilihan tanggal 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila merujuk pada momen sidang Dokuritsu Junbi Cosakai (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan/BPUPKI) dalam upaya merumuskan dasar negara Republik Indonesia. Badan ini menggelar sidang pertamanya pada tanggal 29 Mei 1945. Dalam sidang tersebut, anggota BPUPKI membahas mengenai dasar-dasar Indonesia merdeka.
Dalam sidang kedua BPUPKI, Soekarno dalam pidatonya yang bertajuk “Lahirnya Pancasila” berkesempatan menyampaikan gagasannya mengenai konsep awal Pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia tepatnya pada 1 Juni 1945. Pidato ini pada awalnya disampaikan oleh Soekarno secara aklamasi tanpa judul dan baru mendapat sebutan "Lahirnya Pancasila" oleh mantan Ketua BPUPKI Dr. Radjiman Wedyodiningrat dalam kata pengantar buku yang berisi pidato yang kemudian dibukukan oleh BPUPKI. (prokopim/kominfo)