,
menampilkan: hasil
Duta Genre Sosok Teladan Bagi Remaja
Audisi Duta Genre Kota Pontianak Resmi Dimulai
PONTIANAK – Audisi Duta Generasi Berencana (Genre) Tingkat Kota Pontianak tahun 2024 secara resmi dimulai. Bunda Genre Kota Pontianak Anita Ani Sofian membuka secara simbolis agenda tersebut. Ia berharap, kehadiran Duta Genre menjadi figur yang memiliki kemampuan dan keterampilan untuk mengajak remaja ke arah positif.
“Ada dua pendekatan, pertama terhadap remaja itu sendiri melalui Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK-R) dan pendekatan kepada orang tua melalui program Bina Keluarga Remaja (BKR),” terangnya, di Aula Sekretariat TP PKK Kota Pontianak, Rabu (3/7/2024).
Anita menerangkan, Genre adalah satu di antara upaya pemerintah untuk mencegah kenakalan remaja seperti penyalahgunaan narkoba dan hubungan seks di luar pernikahan. Untuk itu, ia berpesan kepada kelompok PIK-R agar secara aktif melaksanakan kegiatan setiap bulan.
“Aktif memberikan penyuluhan, sosialisasi tentang materi yang berkaitan dengan remaja, agar remaja tersebut memahami permasalah seputar seksualitas, penyakit menular seksual dan lainnya. Utamakan program kerja yang menyentuh masyarakat di lingkungan kita tinggal,” pesannya.
Remaja merupakan generasi harapan bangsa. Kemajuan Indonesia ke depan, menurut Anita, bergantung bagaimana cara merencanakan dan menyiapkan remaja Indonesia yang berkualitas.
“Berkualitas memiliki kecerdasan intelektual, spiritual serta emosional yang kuat,” sebutnya.
Saat ini, persoalan kenakalan remaja masih kerap terjadi di belahan negeri. Anita menambahkan, Indonesia akan gemilang di masa mendatang jika mampu melahirkan remaja yang unggul dan berdaya saing.
“Jika kenakalan remaja tidak dihentikan dan tidak menjadi keseriusan bersama, dikhawatirkan membawa dampak negatif bagi bangsa dan negara. Pemerintah terus melakukan berbagai program lintas institusi dengan pendekatan preventif,” imbuhnya.
Anita menyampaikan, Duta Genre Kota Pontianak mengandung nilai-nilai moral yang baik dan jangan hanya digelar dengan bersifat seremonial saja tetapi juga mengedepankan esensi.
“Semoga menjadi remaja yang sehat, berprestasi, berinovasi, hebat dan mandiri,” pungkasnya, yang juga selaku Pj Ketua TP PKK Kota Pontianak. (kominfo)
Ani Sofian Ajak ASN Belajar dari Peristiwa Mandor
PONTIANAK – Tanggal 28 Juni diperingati sebagai Hari Berkabung Daerah Kalimantan Barat (Kalbar). Memaknai peringatan bersejarah itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak menggelar upacara, di Kantor Wali Kota, Jumat (28/6/2024).
Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian mengajak seluruh jajaran ASN Pemkot Pontianak untuk mengambil pelajaran dari peristiwa mandor.
“Mari mengambil teladan dari generasi terbaik Kalbar, para pejuang mandor sudah mengorbankan segalanya untuk generasi selanjutnya,” ungkapnya, usai upacara.
Sebagai ibu kota provinsi, Ani Sofian menginginkan Kota Pontianak dapat memberikan contoh terbaik bagi daerah lain di Kalbar.
“Aparatur harus kompak, saling menjaga. Karena aparatur diberikan amanat untuk melayani masyarakat. Setiap aparatur harus melanjutkan perjuangan pendahulu kita,” sebutnya.
Dimulai dengan menjaga kedisiplinan dan memahami tugas, Pj Wali Kota berharap ASN kemudian mampu meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Apabila seiring berjalannya waktu tidak dilaksanakan, Ani Sofian mengatakan akan menindak secara tegas ASN yang melanggar aturan.
“Hal itu harus diambil demi pembangunan Kota Pontianak,” ujarnya.
Dirinya turut mengajak seluruh masyarakat Kota Pontianak, khususnya generasi muda untuk meneladani kisah para insan terbaik pada masanya itu. Ia menilai perlunya kekompakan dalam upaya menjaga keutuhan negara.
“Semangat itu kita realisasikan dengan produktif berkarya dan bekerja. Jangan melakukan hal yang melanggar hukum,” tutupnya. (kominfo/prokopim)
Anak Muda Kian Aktif Ikuti Sosialisasi Kebijakan Pemerintah
Sipede Kecamatan Pontianak Selatan
PONTIANAK – Para remaja menghadiri sosialisasi kebijakan pemerintah adalah hal yang unik. Pemandangan itu tampak pada Sosialisasi Kebijakan Pemerintah Daerah (Sipede) yang rutin digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak lewat Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Pontianak, di Kantor Camat Pontianak Selatan, Rabu (26/6/2024).
Sekretaris Diskominfo Kota Pontianak Edy Purwanto menerangkan, Sipede dilaksanakan setiap tiga bulan dan menyasar anak muda. Tujuannya agar informasi seputar kebijakan dan program Pemkot Pontianak tersampaikan dengan efektif. Selain itu, anak muda juga harus memahami persoalan daerah.
“Setiap tiga bulan kami rutin menggelar Sipede, berpindah dari wilayah ke wilayah, mudah-mudahan masyarakat setempat tercerahkan dengan program dan kebijakan Kota Pontianak,” terangnya, usai membuka Sipede.
Edy mengatakan, peran pihaknya adalah menyediakan wadah diskusi antara masyarakat dan pemangku kepentingan. Ia berharap keterlibatan anak muda membangun daerah, dimulai dari diskusi terkait kebijakan Pemkot Pontianak.
“Persoalan di Kota Pontianak beragam, di setiap wilayah kecamatan dan kelurahan persoalannya juga berbeda, anak muda juga harus terlibat membangun daerah dengan memahami aturan dan kebijakan,” ucap Sekdis Kominfo.
Khususnya di tengah derasnya arus informasi, Edy ingin meluruskan setiap miskomunikasi antara pemerintah dan masyarakat. Lewat Sipede, ia mengajak masyarakat khususnya untuk aktif memberikan pendapatnya.
“Di sini kita komunikasi dua arah, membahas semua persoalan sekitar, kami ingin tanggapan langsung masyarakat selain juga kami menyediakan laman lapor.go.id,” ujarnya.
Camat Pontianak Selatan Martagus menyampaikan apresiasinya dengan program Sipede. Di wilayahnya, banyak anak muda potensial yang harus dibekali wawasan terkini untuk menunjang kehidupan mereka ke depan.
Terlebih, volume kasus kenakalan remaja di Pontianak Selatan sedang tinggi. Martagus berharap, program Sipede dapat mengurangi kasus kenakalan remaja di sana, mengingat besarnya peran informasi untuk mempengaruhi sikap masyarakat.
“Semakin meningkat zaman teknologi, informasi digital ini memang sangat penting bagi kita untuk menyesuaikan masyarakat, pengguna banyak juga untuk usaha terutama UMKM. Namun sebagian mungkin belum merasakan fungsi dari digitalisasi,” sambungnya.
Martagus menilai, tidak jarang anak-anak termakan hoax. Reaksi remaja dalam menanggapi berita harus dikendalikan.
“Di sini banyak remaja yang ikut sosialisasi, semoga bisa diikuti remaja lainnya di wilayah lain, bahwa anak-anak harus bijak menanggapi berita negatif, lawan dengan kegiatan positif,” tutupnya.
Galih Syahbana (16), Pelajar SMA Negeri 10 Pontianak, merasa bersyukur dengan program Sipede dari Diskominfo Kota Pontianak. Dari sini, ia belajar banyak hal, utamanya kebijakan terbaru Pemkot Pontianak.
“Sebagai orang Pontianak tentu ini positif, anak muda dapat berpartisipasi menentukan masa depan dan bersama memikul pembangunan,” pungkasnya.
Kepala Bidang Penegakan Perundang-undangan Satpol PP Kota Pontianak Syarifah Welly dan Aktivis Sosial, Syarifah Sholeha Novianty, didapuk menjadi narasumber pada kegiatan ini. Keduanya secara aktif saling lempar tanya jawab kepada peserta. (kominfo)
Orang Tua Diminta Lebih Peka dengan Psikis Anak
PONTIANAK – Penjabat (Pj) Ketua TP PKK Kota Pontianak Anita Ani Sofian menerangkan, sebanyak 12 persen anak-anak di bawah usia 10 tahun terpapar judi online. Oleh karena itu, ia meminta para orang tua untuk lebih peka dalam mendampingi anak. Menurutnya, tantangan orang tua ke depan lebih berat di tengah arus modernisasi zaman.
“Ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman untuk anak anak kita, baik lingkungan fisik maupun psikis,” pesannya, usai Penandatanganan Kesepakatan Kerjasama dengan Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Pontianak, di Aula Rumah Jabatan Wali Kota, Selasa (25/6/2024).
Persoalan anak harus ditangani serius. Berbagai upaya, mulai dari persuasif dan preventif senantiasa dilakukan PKK Kota Pontianak. Khusus persoalan anak, terang Anita, pihaknya membuat kesepakatan kerjasama dalam rangka memberikan perlindungan pada anak.
“Saya ucapkan banyak terima kasih kepada KPAD Kota Pontianak yang telah bekerja sama dengan kami. Namun ini semua tidak akan berjalan dengan baik tanpa dukungan dari kader TP PKK, kecamatan dan kelurahan,” imbuhnya.
Anak adalah masa depan bangsa dalam melanjutkan estafet pembangunan. Menurut Anita, anak berhak mendapatkan pendidikan yang baik. Kewajiban pemerintah untuk menyediakan mereka pendidikan yang layak. Tetapi, peran pemerintah saja dinilainya tidak cukup dan harus melibatkan semua unsur, utamanya masyarakat itu sendiri.
“Orang tua sekarang harus punya bekal sebelum memiliki anak, bekal parenting, bekal mental menghadapi berbagai masalah anak dari mereka kecil, remaja hingga dewasa, belajar untuk mengikuti perkembangan zaman,” tutur Pj Ketua TP PKK.
Apalagi, Undang-Undang (UU) telah menjamin perlindungan anak sendiri, yang tertuang dalam UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. Hak anak diantaranya adalah hak tumbuh kembang, hak perlindungan, hak untuk mendapatkan pendidikan dan kesehatan, kesejahteraan, juga keamanan.
“Tanggung jawab kita semua untuk menciptakan rasa nyaman dan aman bagi anak yang dimulai dari lingkungan terkecil yaitu lingkungan keluarga,” pungkas Anita. (kominfo/PKK)