,
menampilkan: hasil
Canangkan Vaksinasi Anak, Pemkot Targetkan Lebih 60 ribu Anak
Puskesmas akan Gelar Vaksinasi di Sekolah-sekolah
PONTIANAK - Vaksinasi Covid-19 bagi anak-anak usia 6 hingga 11 tahun mulai dilaksanakan di Kota Pontianak dengan dicanangkannya secara simbolis vaksinasi anak di halaman SDN 56 Kelurahan Sungai Beliung Kecamatan Pontianak Barat, Rabu (19/1/2022).
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menargetkan vaksinasi anak bisa mencapai di atas 60 ribu anak dengan harapan pada bulan Maret mendatang jumlah capaian minimal 80 persen dari target tersebut. Program vaksinasi di Kota Pontianak terus gencar dilakukan setiap waktu mulai pagi hingga sore di sentra-sentra vaksinasi maupun puskesmas termasuk vaksin booster bagi lansia.
"Sebelum divaksin, anak-anak juga melewati proses screening untuk memastikan kondisi kesehatan mereka serta harus seizin orang tuanya," ujarnya usai mencanangkan vaksinasi bagi anak, Rabu (19/1).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak Sidiq Handanu menyatakan target sasaran vaksinasi anak usia 6 hingga 11 tahun sebanyak 65.893 anak. Penerima vaksin anak bisa berasal dari pendidikan formal SD atau madrasah maupun pendidikan non formal seperti pesantren atau anak berkebutuhan khusus.
"Pada rentang usia tersebut kita upayakan untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19," tuturnya.
Menurutnya, dikarenakan vaksinasi anak bersamaan pula dengan vaksinasi dan booster bagi lansia serta masyarakat umum lainnya sehingga pihaknya menyesuaikan dengan ketersediaan sumber daya yang ada, dalam hal ini tenaga vaksinator.
"Untuk anak-anak akan dijadwalkan atau dikoordinir oleh masing-masing puskesmas untuk dilakukan di sekolah-sekolah," ucapnya.
Sidiq meminta kepada para orang tua dan pihak sekolah untuk menunggu jadwal giliran dari puskesmas terdekat. Hal ini dikarenakan untuk menghindari menumpuknya peserta vaksinasi pada pos pelayanan yang memiliki keterbatasan petugas vaksinasi. Apalagi jumlah peserta vaksin dari usia anak-anak diperkirakan cukup besar sekira 65 ribu, ditambah lagi vaksinasi booster bagi lansia.
"Semuanya akan kita atur karena rentang waktu kita juga cukup panjang hingga Maret 2022," tutupnya. (prokopim)
Vaksinasi Anak Mulai Digelar, Wako Minta Dukungan Orang Tua dan Guru
PONTIANAK - Vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6 hingga 11 tahun mulai digelar serentak di Provinsi Kalbar. Di Pontianak, vaksinasi anak akan dicanangkan secara simbolis di SDN 56 Kelurahan Sungai Beliung Kecamatan Pontianak Barat pada Rabu (19/1/2022).
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono berharap para orang tua dan guru mendukung program vaksinasi bagi anak terutama rentang usia 6 hingga 11 tahun.
"Kita harapkan para orang tua maupun guru bisa mensosialisasikan pentingnya vaksin bagi anak-anak usia tersebut," ujarnya saat meninjau pelaksanaan vaksin bagi siswa SD di Gedung Pontianak Convention Center (PCC), Selasa (18/1/2022).
Sebanyak seratusan anak yang ikut dalam pelaksanaan vaksinasi perdana di Kota Pontianak yang juga digelar secara serentak di kabupaten/kota di Provinsi Kalbar. Ia berharap pelaksanaan vaksinasi anak selanjutnya lebih banyak lagi jumlah anak yang divaksin.
"Sehingga herd immunity bisa tercapai dan pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara menyeluruh bisa terlaksana," kata Edi.
Dia menambahkan, vaksinasi anak memang membutuhkan perlakuan secara khusus. Mulai dari dosis dan jarak pemberian vaksin hingga kondisi kesehatan anak yang akan divaksin. Selain itu pula, harus atas seizin orang tuanya serta didampingi oleh orang tua atau wali untuk memastikan bahwa anak yang divaksin dalam kondisi sehat.
"Vaksinasi terhadap anak memang atas seizin orang tua, kalau orang tua tidak mengizinkan, maka kita tunda dulu. Tetapi kita terus sosialisasikan ini agar para orang tua memahami pentingnya vaksinasi bagi anak," ungkapnya.
Pelaksanaan vaksinasi bagi anak merupakan instruksi pemerintah pusat selain vaksinasi booster bagi lansia. Vaksinasi diperuntukkan bagi anak dengan usia antara 6 hingga 11 tahun.
"Semakin banyak yang divaksin, maka herd immunity atau kekebalan komunal bisa terbentuk," pungkasnya. (prokopim)
Edi Kamtono Jadi Pembicara Dialog Perubahan Iklim Asean
PONTIANAK - Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menjadi pembicara dalam ASEAN City Leaders Dialogue 'Finding Breakthrough and Stepping Up Climate Commitment Post-COP 26' yang diselenggarakan The United Cities and Local Governments Asia Pacific (UCLG ASPAG), secara virtual Senin (17/1/2022) siang. Dalam kesempatan itu, Edi berbagi best practise upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang dilakukan Kota Pontianak.
Dalam paparannya, Edi Kamtono menjelaskan Kota Pontianak memiliki sejumlah potensi bencana. Di antaranya angin puting beliung, genangan akibat banjir rob, dan kebakaran lahan gambut. Di mana ketiga potensi tersebut makin tinggi intensitasnya di tengah perubahan iklim dunia.
"Kota Pontianak memiliki kondisi yang unik dan sebenarnya punya permasalahan yang kurang lebih sama dengan kota-kota lain di dunia," ujarnya.
Kota Pontianak sendiri sudah melakukan berbagai upaya dalam beradaptasi dan memitigasi perubahan iklim. Seperti memperbanyak ruang terbuka hijau yang sudah mencapai 26 persen, pengurangan volume sampah ke TPA Batulayang dengan memperbanyak bank sampah dan pengelolaan sampah menjadi kompos dan energi terbarukan, dan berbagai intervensi dalam menghadapi kebakaran lahan.
"Kami juga berkolaborasi dengan komunitas dan berbagai pihak dalam penanganan masalah lingkungan. Untuk kebakaran lahan, misalnya, kami tegas dalam penegakan Perwali Kota Pontianak Nomor 55 Tahun 2018 tentang Larangan Pembakaran Lahan," jelasnya.
Selain itu, Pemkot Pontianak juga melakukan sejumlah langkah penghematan energi. Misalnya menggunakan panel surya, mengganti penerangan jalan umum dengan LED, dan membudayakan kegiatan bersepeda.
Dalam dialog tersebut, Edi Kamtono saling berbagi pengetahuan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim dengan Wali Kota Baguio dan Iriga dari Filipina; Wali Kota Kuala Lumpur dan Subang Jaya dari Malaysia, Wali Kota Can Tho, Vietnam; Wali Kota Makassar; dan Wali Kota Phuket, Thailand. Agenda ini turut diikuti lembaga non pemerintah yang fokus dalam adaptasi dan mitigasi perubahan iklim dunia. (prokopim)
Perluas Capaian Vaksin, Gelar Vaksinasi Massal di Pemukiman Warga
Vaksinasi Massal Gang Usaha Bersama Pontianak Utara
PONTIANAK - Program vaksinasi Covid-19 masih terus berlangsung. Sentra-sentra pelayanan vaksin tetap melayani warga yang belum mendapatkan vaksin. Bahkan, vaksinasi booster yang saat ini baru diperuntukkan bagi warga lanjut usia (lansia) mulai dilaksanakan di Kota Pontianak. Salah satu upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak untuk memperluas cakupan vaksin adalah melakukan pelayanan jemput bola. Pelayanan jemput bola yang dimaksud adalah dengan membuka pelayanan vaksinasi massal di ruang-ruang publik atau pemukiman warga.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengatakan vaksinasi dilakukan dalam rangka untuk mencegah penularan Covid-19 atau meminimalisir gejala-gejala yang lebih parah akibat terpapar Covid-19.
"Tujuan vaksinasi salah satunya adalah apabila kita terpapar atau terkonfirmasi Covid-19, gejala yang muncul tidak lebih parah dibandingkan kita tidak divaksin," ujarnya saat membuka kegiatan vaksinasi massal yang digelar DPD Laskar Satuan Keluarga Madura (LSKM) Kota Pontianak di Jalan Khatulistiwa Gang Usaha Keluarga Kelurahan Batu Layang Kecamatan Pontianak Utara, Kamis (13/1/2022).
Menurutnya, capaian vaksinasi jika mengacu pada data jumlah penerima vaksin pada pelayanan kesehatan yang ada di Kota Pontianak per 12 Januari 2022 sudah mencapai 84,16 persen vaksin dosisi 1 (V1) dan 69,22 persen V2. Sementara lansia baru 54 persen.
"Nah berdasarkan standar WHO dan pemerintah pusat mengharuskan minimal capaian vaksinasi 70 persen, sedangkan untuk lansia minimal 60 persen. Kemudian baru bisa dilanjutkan untuk vaksinasi anak-anak usia 6 hingga 11 tahun," jelasnya.
Edi menerangkan bahwa virus yang ada sekarang ini sudah bermutasi ke dalam beberapa varian. Setelah varian Delta, kini muncul varian Omicron. Varian tersebut menurut informasi lebih cepat penularannya tetapi cepat pula kesembuhannya. Tingkat keparahan yang ditimbulkan varian ini juga tidak separah varian Delta. Kendati demikian, ia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan memperketat protokol kesehatan.
"Terapkan pola hidup sehat, makan teratur, istirahat yang cukup dan yang paling penting adalah terapkan protokol kesehatan," imbaunya. (prokopim)