,
menampilkan: hasil
Syahman Ucap Syukur Terima Bantuan Dana dari Pemkot
230 Petugas Fardhu Kifayah Dapat Bantuan Transportasi
PONTIANAK - Syahman Ambo'lofe (67), satu diantara 230 petugas fardhu kifayah, mengucap syukur atas bantuan dana transportasi senilai Rp1,8 juta dari Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak. Dirinya sudah sejak lama menerima bantuan serupa sejak awal digelontorkannya program sosial dari Pemkot Pontianak melalui Bagian Kesra Sekretariat Daerah Kota Pontianak.
"Alhamdulillah bantuan yang kami terima ini cukup berarti, kami ucapkan terima kasih kepada Pemkot Pontianak atas kepeduliannya kepada kami petugas fardhu kifayah," ujarnya usai menerima secara simbolis bantuan dana transportasi di Aula Sultan Syarif Abdurrahman Kantor Wali Kota, Selasa (19/4/2022).
Syahman menceritakan dirinya sejak tahun 1980 sudah bergelut dalam menjalankan tugasnya mengurus jenazah. Wilayah kerja yang dilayaninya di Kelurahan Sungai Jawi Luar Kecamatan Pontianak Barat dan sekitarnya. Tak jarang ia mendapat panggilan untuk melaksanakan fardhu kifayah hingga di Kabupaten Kubu Raya.
"Kami juga memberikan pelatihan fardhu kifayah kepada generasi muda di majelis taklim yang ada di lingkungan kami," kata warga Gang Gotong Royong II Kelurahan Sungai Jawi Luar Kecamatan Pontianak Barat.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyatakan pemberian bantuan dana transportasi kepada petugas fardhu kifayah ini dalam rangka memberikan semangat dalam mereka menjalankan tugas mulia prosesi jenazah khususnya umat Islam.
"Mulai dari memandikan, mengkafankan, mensalatkan hingga proses pemakaman," ungkapnya.
Selain itu, Pemkot Pontianak berupaya membentuk regenerasi petugas fardhu kifayah melalui program-program pelatihan tentang tata cara fardhu kifayah yang ditujukan kepada generasi muda. Hal ini bertujuan untuk memberikan pembekalan kepada generasi muda agar ketika dibutuhkan petugas fardhu kifayah, mereka sudah memahami tata caranya.
"Sehingga ketika ada warga yang meninggal dunia, tidak lagi kesulitan mencari orang yang mengurus jenazah," tutur Edi.
Kendala yang dihadapi saat ini adalah keterbatasan lahan pemakaman. Edi menyebut, memang lahan yang ada sangat terbatas lantaran luas wilayah Kota Pontianak juga terbatas. Pemakaman yang ada memang sudah banyak yang terisi, terlebih saat kasus Covid-19 melonjak hingga angka kematian bertambah. Kendati demikian, ada lahan yang luasnya hampir dua hektar dipersiapkan sebagai lahan pemakaman yang lokasinya di Jalan Kebangkitan Nasional Kecamatan Pontianak Utara.
"Selain sebagai lahan pemakaman juga menjadi Ruang Terbuka Hijau," imbuhnya.
Kepala Bagian Kesra Sekretariat Daerah Kota Pontianak, Yusnaldi mengungkapkan, tujuan pemberian bantuan dana transportasi ini sebagai bentuk penghargaan dan pembinaan dari Pemkot Pontianak kepada petugas fardhu kifayah yang ada di Kota Pontianak.
"Karena mereka telah melaksanakan tugasnya secara sukarela untuk memenuhi syariat Islam," tutupnya. (prokopim)
Pesan Wali Kota, Selaraskan Aturan dan Kreativitas
Pelatihan Kepemimpinan Pengawas di Lingkungan Pemkot Pontianak Tahun 2022
PONTIANAK - Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono membuka Pelatihan Kepemimpinan Pengawas di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak. Kepada peserta pelatihan, ia berpesan untuk memahami tugas dan fungsi masing-masing dengan baik. Begitu pula dengan sistem pemerintahan. Dia menganggap, sebagai ASN sudah semestinya teratur maupun terstruktur. Kendati demikian, menurutnya diperlukan pula kompetensi di bidang yang ditekuni.
“Bagaimana kita bisa menyelaraskan antara peraturan dan kreativitas di lapangan. Apalagi di kota ini, masyarakat bisa langsung menilai,” ujarnya usai membuka pelatihan di Aula Abdul Muis Muin Kantor Bappeda Kota Pontianak, Senin (18/4/2022).
Ia juga meminta ASN di lingkungan Pemkot Pontianak untuk memiliki respon yang cepat dalam mengatasi setiap masalah. Selain itu juga, dia menyebut agar seluruh aparatur untuk bekerja dengan efektif dan efisien.
“Seperti kata pepatah dulu, jika ada tikus di lumbung padi, bukan seluruh ladang yang kita bakar. Tetapi bagaimana kita bisa menemukan tikus dengan cara yang tepat, tanpa perlu mengorbankan yang lain,” katanya mengibaratkan.
Pemerintah pusat lewat kementerian terkait juga telah mengupayakan optimalisasi pelayanan dan birokrasi, seperti pemangkasan jabatan maupun memaksimalkan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (SAKIP). Penyetaraan jabatan pengawas menjadi jabatan fungsional di tahun lalu juga dinilainya sebagai langkah tepat untuk mempercepat pelayanan.
“Di banyak kesempatan, Presiden juga sering menyampaikan kalau birokrasi di Indonesia itu bertele-tele. Perizinan sulit, membuat pembangunan menjadi lambat. Sehingga beliau minta kita untuk bisa memangkas tataran eselon IV,” jelasnya.
Menurut Edi, tak sedikit persoalan yang harus dihadapi ASN, khususnya pejabat pengawas. Dia berharap, dengan pelatihan ini terbentuk ASN yang tangguh maupun profesional.
“Ikuti pelatihan ini dengan ikhlas dan semangat meski tidak banyak tapi harus dipahami. Harus ditingkatkan kompetensi. Semoga bisa memberikan dampak positif bagi pembangunan Kota Pontianak,” pesannya.
Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Aparatur Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Pontianak, Ahmad Fadhli menjelaskan digelarnya pelatihan ini guna memenuhi standar kompetensi manajerial, serta unsur manajemen talenta dan sistem merit. Dia mengatakan pelatihan ini diikuti sebanyak 33 peserta
“Juga untuk menyiapkan serta meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku pejabat pengawas di lingkungan Pemkot Pontianak dalam menghadapi tugas pembangunan dan pelayanan,” tutupnya. (kominfo/prokopim)
Fatmawati Senang Belanja Murah di Operasi Pasar
Sambut Idulfitri, Pemkot Pontianak Gelar Operasi Pasar di Enam Kecamatan
PONTIANAK - Fatmawati, seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Kelurahan Sungai Beliung, Kecamatan Pontianak Barat mengayuh sepedanya di pagi hari menuju Kantor Camat Pontianak Barat. Dia datang untuk membeli kebutuhan sembako saat Operasi Pasar yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak tersebut.
Sepaket sembako dengan harga Rp100 ribu yang dibelinya berisi masing-masing 5 kilogram (kg) beras, 1kg gula, 1kg minyak goreng dan dua bungkus mie instan. Dia mengaku senang dan terbantu dengan adanya operasi pasar itu.
"Kebetulan sekali beras saya hari ini juga habis. Jadi saya senang dengan operasi pasar ini. Kalau di tempat lain pasti susah dan agak mahal. Namun hari ini lebih murah,” tuturnya, Senin (18/4/2022).
Setiap bulan, nafkah Fatmawati bergantung kepadai anak-anaknya yang bekerja di luar kota. Dengan Operasi Pasar itu mampu meringankan bebannya di tengah harga barang yang perlahan naik.
“Saya harap pasar-pasar seperti ini lebih sering digelar, karena kita tidak takut apalagi jelas dari pemerintah. Kemudian juga harganya yang terjangkau, meringankan beban kami,” ujarnya.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menerangkan, dilaksanakannya operasi pasar tersebut ditujukan bagi siapapun yang membutuhkan, khususnya dalam menyambut Idulfitri nanti.
“Supaya masyarakat tidak kesulitan dalam menyambut lebaran, sehingga budaya lebaran tetap meriah dan dijalankan dengan bahagia,” ungkapnya.
Edi kemudian mengapresiasi keterlibatan banyak pihak yang bergabung untuk menggelar Operasi Pasar, seperti Bulog, Pusat Koperasi Wanita Pengusaha Indonesia (Puskowapi), Bank Indonesia, Bank Pasar, Bank Kalbar, Hypermart, Alfamart, Indomaret serta Bogasari.
“Di sana ada menyediakan beragam bahan pokok. Sehingga masyarakat bebas memilih. Yang pasti harganya lebih murah ketimbang di pasaran,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskumdag) Kota Pontianak, Junaidi memaparkan, pihaknya menggelar Operasi Pasar di enam kecamatan di seluruh Kota Pontianak. Dia menyebut, Operasi Pasar akan dibuka dari tanggal 18 - 26 April dan dimulai dari pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 14.00 WIB.
“Hari ini di Pontianak Barat, hari Selasa di Pontianak Kota, hari Rabu di Pontianak Utara, dan hari Kamis di Pontianak Tenggara. Kemudian menyusul Senin depan di Pontianak Tenggara serta Selasa depan di Pontianak Timur,” terangnya.
Sembako yang dijual, lanjut Junaidi, beragam jenisnya. Mulai dari beras, gula pasir, tepung, telur ayam, daging ayam, daging sapi, minyak goreng maupun minuman sirup dan kaleng. Dijelaskannya, oleh pihak penjual disediakan paket-paket.
“Yang jelas juga ini untuk kebutuhan masyarakat menyambut Hari Raya Idulfitri,” tutupnya. (kominfo)
Wako Minta Kader Posyandu Proaktif Cegah Stunting
323 Posyandu Terima Bantuan Dana Transportasi
PONTIANAK - 323 posyandu menerima bantuan uang transportasi masing-masing Rp3 juta per tahun dari Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak. Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menilai kehadiran posyandu, baik posyandu balita maupun lansia, sangat penting sebagai sarana penunjang derajat kesehatan masyarakat yang berdampak terhadap peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Ia meminta para kader posyandu untuk memaksimalkan perannya dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, mulai dari balita hingga lansia.
"Kader-kader posyandu diminta lebih proaktif untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya asupan gizi khususnya bagi balita," ujarnya usai menyerahkan bantuan dana transportasi secara simbolis kepada para kader posyandu, Senin (18/4/2022).
Menurutnya, beberapa indikator keberhasilan bidang kesehatan diantaranya menekan angka gizi buruk, rendahnya angka kematian ibu dan anak serta menurunkan angka stunting. Stunting secara fisik bisa terlihat dari usia pertumbuhan anak balita serta pertumbuhan otak. Penyebabnya bisa karena kurangnya gizi maupun lingkungan yang kurang sehat. Pemenuhan gizi merupakan bagian penting dalam mencegah stunting. Oleh sebab itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak sudah mengalokasikan anggaran untuk cadangan pangan, diperkuat bantuan dari pemerintah pusat melalui APBN untuk menangani anak-anak yang kekurangan gizi. Dirinya meminta para kader posyandu bisa memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pemenuhan gizi dalam keluarga.
"Artinya bahwa makanan itu bukan hanya sekadar kenyang tetapi harus ada kadar gizi dan proteinnya, karbohidrat dan sebagainya sehingga anak-anak tumbuh dengan cerdas dan kuat," kata Edi.
Sementara untuk lansia, lanjutnya lagi, sudah menunjukkan keberhasilan yang menggembirakanbdengan meningkatnya usia harapan hidup yang menyentuh hingga usia 73,2 tahun. Kendati demikian, dia mengingatkan agar kualitas kesehatan para lansia harus terus dipantau agar lebih optimal. Apalagi usia lansia rentan dengan penyakit regeneratif sehingga harus dilakukan pemeriksaan rutin seperti kolesterol, gula darah, asam urat dan tekanan darah. Penyakit regeneratif ini juga disebabkan oleh pola hidup dan pola makan yang tidak sesuai.
"Para lansia juga harus berolahraga disesuaikan dengan usianya. Di posyandu inilah tempat mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan," pungkasnya. (prokopim)