,
menampilkan: hasil
Geliat Usaha Kuliner Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Pj Wako Ani Sofian
Resmikan Toko Bakery Papa Cookies
PONTIANAK - Kian menjamurnya berbagai usaha kuliner dan kue-kue di Kota Pontianak dinilai Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Ani Sofian sebagai pertanda kondisi perekonomian di kota ini mulai bergairah kembali pasca pandemi beberapa tahun lampau. Betapa tidak, hampir di setiap sudut kota begitu mudah ditemukan restoran dan rumah makan maupun toko-toko kue. Secara tak langsung, keberadaan usaha-usaha tersebut turut menyerap banyak tenaga kerja.
“Kita harapkan semakin banyaknya pelaku usaha yang membuka usahanya dapat membantu mengurangi angka pengangguran dengan menyerap lebih banyak tenaga kerja,” ujarnya usai meresmikan Toko Bakery Papa Cookies di Jalan Alianyang Kecamatan Pontianak Kota, Minggu (18/2/2024).
Ani juga berharap dengan semakin berkembangnya toko-toko kue dan usaha makanan sejenis di Pontianak, dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah serta memberikan alternatif pilihan bagi masyarakat dalam menikmati berbagai jenis kudapan.
“Selain memberikan banyak pilihan jajanan bagi masyarakat, kehadiran usaha ini turut mendorong pertumbuhan ekonomi di Kota Pontianak,” katanya.
Dengan banyaknya pelaku usaha yang menggeluti usaha makanan, tentunya hal yang perlu diperhatikan adalah rasa dan kualitas makanan yang dijual. Oleh sebab itu, Ani berpesan agar pelaku usaha harus terus berinovasi dan berkreasi dalam menciptakan produk-produknya.
“Dengan demikian akan meningkatkan daya saingnya serta menjangkau pasar yang lebih luas,” ucapnya. (prokopim)
Pj Wako Ani Racik Kopi ala Barista
51 Stand Semarakkan Saprahan Khatulistiwa Expo 2024
PONTIANAK - Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian berkesempatan meracik kopi (manual brew) pada stand Pojok Kopi Khatulistiwa di Semarak Pariwisata, UMKM, Keuangan (Saprahan) Khatulistiwa Expo di Gedung PCC, Sabtu (17/2/2024). Meski baru pertama kali menyeduh kopi ala barista, Ani tak canggung menuangkan air panas ke atas gilingan biji kopi yang sudah diletakkan pada kertas saringan khusus. Setelah selesai meracik, ia pun meminum kopi hasil racikannya.
Sebanyak 51 stand turut serta pada Saprahan Khatulistiwa Expo. Berbagai stand mulai dari Dekranasda, para pelaku UMKM, pariwisata hingga perbankan, menampilkan produk-produk unggulannya, antara lain kerajinan tangan, souvenir, makanan ringan, paket destinasi wisata dan perbankan. Expo yang digelar oleh Bank Indonesia ini dikemas dalam rangka mempromosikan pariwisata dan UMKM untuk mendongkrak perekonomian di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar).
Ani mengapresiasi event yang menggandeng pelaku kepariwisataan maupun UMKM serta perbankan. Menurutnya, ketiga sektor itu memang tidak terpisahkan lantaran saling memiliki keterkaitan.
“Dengan adanya Saprahan Khatulistiwa Expo 2024 ini, kita berharap dapat memberikan platform yang memadai bagi pelaku UMKM untuk memperkenalkan produk-produk mereka kepada masyarakat luas serta menjali kemitraan dan kerja sama yang saling menguntungkan,” ungkapnya.
Ia menilai, Saprahan Khatulistiwa Expo 2024 merupakan salah satu wujud konkrit dalam upaya pengembangan UMKM dan ekonomi kreatif (ekraf).
“Bukan hanya sekadar pameran produk unggulan dari UMKM dan pelaku ekraf, tetapi juga merupakan wujud nyata dari semangat kolaborasi dan pertumbuhan ekonomi di tingkat lokal,” ujar Ani.
Dirinya juga berpesan kepada para pelaku UMKM dan ekraf untuk mulai melakukan transformasi digital. Pasalnya, era digital sekarang ini membuka kesempatan yang luas bagi mereka dalam memasarkan produk-produknya. Melalui media sosial misalnya, para pelaku UMKM dan ekraf dapat memaksimalkan eksposur dan membangun hubungan dengan pelanggan.
“Kekuatan media sosial memungkinkan kita untuk mempromosikan berbagai produk dan jasa secara murah, efektif serta bisa membangun brand awareness,” katanya.
Tak hanya fokus pada sektor pariwisata dan UMKM, Ani juga menyoroti sektor keuangan. Ia memaparkan upaya Pemerintah Kota Pontianak dalam meningkatkan literasi keuangan digital terus didorong.
“Misalnya dengan memanfaatkan pembayaran cashless yang sekarang ini sudah tersedia di berbagai toko UMKM,” pungkasnya. (prokopim)
Pj Wako Pantau Harga Pangan di Pasar Tradisional dan Swalayan Modern
Upaya Pemkot Pontianak Tekan Inflasi
PONTIANAK – Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Ani Sofian bersama jajaran Tim Satuan Tugas (Satgas) Ketahanan Pangan Kota Pontianak meninjau harga komoditas pangan di beberapa pasar tradisional dan swalayan modern di Kota Pontianak. Dari hasil pantauannya, beberapa komoditas barang terjadi penurunan usai Tahun Baru Imlek. Bahan pokok seperti beras, gula, bawang putih, telur dan daging ayam disebutnya masih relatif stabil.
“Sayur-sayuran juga mulai turun. Yang masih tinggi itu beras. Mudah-mudahan tidak terjadi lonjakan harga. Kami selalu pantau dan siapkan langkah antisipasi,” ujarnya usai meninjau dan berdiskusi dengan pedagang, di Pasar Kemuning, Kamis (15/2/2024).
Antisipasi meningkatnya harga pangan, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak bersama Tim Satgas Ketahanan Pangan Kota Pontianak telah mempersiapkan beberapa langkah. Mulai dari menjaga ketersediaan stok pangan serta mensosialisasikan gerakan Belanja Bijak, yakni sebuah gerakan bagi masyarakat untuk membeli barang di pasar hanya sesuai kebutuhan.
“Sembari kita awasi untuk penyaluran atau distribusinya apakah terus berjalan atau tidak. Masyarakat tidak perlu panik dengan stok pangan, karena ketersediaannya cukup sampai beberapa bulan ke depan,” katanya.
Peninjauan harga ke lapangan ini juga sekaligus upaya menekan inflasi di Kota Pontianak. Ani menyebut, meski angka inflasi sudah rendah, bahkan turun jauh dari tahun sebelumnya, instansi terkait tidak boleh lengah. Menjelang bulan puasa, pihaknya akan rutin memantau harga pangan di pusat perbelanjaan di Kota Pontianak.
“Lebih baik mencegah sebelum terjadinya gejolak harga di pasaran,” pungkasnya. (kominfo/prokopim)
Antisipasi Komoditas Penyumbang Inflasi
Ani: Inflasi Pontianak Sentuh Angka 2,12 persen
PONTIANAK – Angka inflasi Kota Pontianak meningkat 0,03 persen menjadi 2,12 persen dari angka sebelumnya 2,09 persen. Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Ani Sofian menerangkan, beberapa harga komoditas mengalami penurunan. Dirinya berharap, angka ini dapat terus diseimbangkan saat mendekati bulan puasa.
“Pekan ini kondisi harga stabil bahkan banyak mengalami penurunan, mudah-mudahan bisa bertahan hingga bulan Februari juga ketika puasa nanti,” paparnya usai Rapat Pengendalian Inflasi bersama Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian lewat zoom meeting di Ruang Pontive Center, Senin (12/2/2024).
Terkini, beras premium dan bawang putih menjadi penyumbang inflasi. Ani mengatakan, potensi ancaman inflasi dari komoditas lainnya juga harus diantisipasi. Salah satu di antaranya adalah angkutan udara atau tiket pesawat. Pihaknya terus menjalin kerjasama dengan berbagai instansi pemerintah lainnya untuk menekan angka inflasi.
“Tadi juga dibahas penyumbang inflasi lainnya seperti cabai merah, gula, minyak goreng, daging ayam, telur ayam dan daging sapi. Selain itu pula adalah ikan segar bawang bombay, sawi hijau dan kangkung,” terangnya.
Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Pontianak senantiasa melaksanakan rapat koordinasi yang dipimpin langsung oleh Mendagri Tito setiap Senin. Upaya itu dilakukan untuk memonitor dan mempersiapkan langkah antisipasi apabila terjadi lonjakan harga. Ani mengatakan, selain upaya di tingkat nasional, pihaknya juga rutin melaksanakan pemantauan secara langsung di lapangan untuk mengetahui harga pasar.
“Kita juga mengawasi proses penyaluran stok barang oleh distributor,” tutupnya. (kominfo/prokopim)