,
menampilkan: hasil
Pelatihan MUA Ciptakan Peluang Usaha Baru
50 Peserta Ikut Pelatihan Tata Rias Wajah
PONTIANAK - Sebanyak 50 peserta mengikuti pelatihan tata rias wajah atau Make Up Artist (MUA) di Hotel Borneo, Senin (4/3/2024). Pelatihan ini digelar oleh Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Pontianak.
Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian menyebut, pelatihan ini merupakan tindak lanjut dari usulan dalam Musrenbang tingkat kecamatan. Tujuan digelarnya pelatihan ini supaya peserta mempunyai keahlian dalam tata rias wajah.
“Apabila sudah mahir dan mulai menggeluti profesi MUA, pesan saya supaya adik-adik memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggannya,” ujarnya.
Setelah selesai mengikuti pelatihan ini, lanjut Ani, para peserta nantinya juga harus mampu mengembangkan diri, dengan menggali potensi yang ada melalui berbagai cara sehingga skill yang dimiliki semakin meningkat.
“Tidak hanya berhenti sampai di pelatihan ini, terus kembangkan dan gali kemampuan yang ada, apalagi dengan adanya teknologi sekarang ini, informasi bisa diakses secara leluasa. Adik-adik bisa menambah skillnya dengan belajar dari youtube atau media sosial lainnya,” ungkapnya.
Menurutnya, pelatihan yang diberikan kepada peserta ini sebagai bekal atau teknik dasar dalam menggeluti profesi MUA, sedangkan pengembangannya bisa dilakukan masing-masing. Dirinya berharap melalui pelatihan ini para peserta yang terdiri dari generasi muda mendapat bekal keterampilan merias wajah sehingga bisa menjadi penghasilan bagi mereka.
“Saya berharap ada pelatihan-pelatihan serupa sehingga terbuka peluang usaha baru bagi masyarakat dalam meningkatkan pendapatannya,” tutur Ani.
Kepada para peserta, dia berpesan agar mengikuti pelatihan ini secara sungguh-sungguh dan tekun dengan memperhatikan apa yang disampaikan oleh instruktur atau pemateri. Keseriusan selama mengikuti pelatihan ini diharapkan ilmu yang diperoleh peserta bisa diaplikasikan saat menggeluti profesi MUA.
“Selama mengikuti pelatihan ini, para peserta diharapkan aktif bertanya untuk meningkatkan kemampuannya dalam teknik tata rias wajah,” pungkasnya. (prokopim)
Pasar Murah Ringankan Warga Pontianak Barat
Operasi Pasar Empat Kelurahan di Pontianak Barat
PONTIANAK - Operasi pasar atau pasar murah yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak menyasar Kecamatan Pontianak Barat. Pasar murah digelar di empat kelurahan yakni Kelurahan Pal Lima, Sungai Beliung, Sungai Jawi Dalam dan Sungai Jawi Luar. Paket sembako yang terdiri dari 5 kilogram beras, 1 kilogram gula pasir dan minyak goreng 1 liter dijual dengan harga Rp60 ribu per paket.
Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian mengatakan, Pemkot Pontianak menggandeng Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yakni Perumda Air Minum (PDAM) Tirta Khatulistiwa, Perumda BPR Khatulistiwa Pontianak (Bank Pasar) dan Bank Kalbar, melalui subsidi dari dana Corporate Social Responsibility (CSR) menggelar operasi pasar di enam kecamatan yang menyebar di setiap kelurahan. Pasar murah ini digelar dalam rangka menjelang puasa Ramadan yang tidak lama lagi, selain mengatasi kelangkaan beras yang dialami secara nasional termasuk juga di Kota Pontianak.
“Sebenarnya harga riil per paket Rp91 ribu, namun dengan adanya subsidi CSR dari BUMD, harganya menjadi Rp60 ribu per paket,” ujarnya saat meninjau pasar murah di Kantor Lurah Pal Lima Kecamatan Pontianak Barat, Minggu (3/3/2024).
Ia menambahkan bahwa setiap kecamatan ada seribu paket sembako yang didistribusikan di kelurahan-kelurahan dan dijual pada operasi pasar ini. Paket sembako yang dijual di bawah harga pasaran ini merupakan subsidi dari CSR BUMD-BUMD tersebut.
“Jenis beras yang dijual adalah beras Bulog yang dibeli dengan dana CSR BUMD tersebut untuk pasar murah ini,” jelasnya.
Sasaran pasar murah ini diperuntukkan bagi warga yang berpenghasilan rendah sehingga dengan adanya intervensi dari Pemkot Pontianak ini, warga bisa terbantu dalam memenuhi kebutuhan pangannya.
“Selain itu harapan kita yaitu inflasi di Kota Pontianak bisa turun,” kata Ani.
Camat Pontianak Barat, Ibrahim menuturkan, di wilayahnya, ada empat kelurahan yang menjadi sasaran operasi pasar. Keempat kelurahan itu adalah Kelurahan Pal Lima, Sungai Beliung, Sungai Jawi Dalam dan Sungai Jawi Luar. Sebelumnya, warga sudah diinformasikan terkait adanya pasar murah di kelurahan-kelurahan yang ada di Pontianak Barat.
“Semoga dengan adanya pasar murah ini warga merasa terbantu terutama yang berpenghasilan rendah,” tutupnya. (prokopim)
Sufina Ucap Syukur Pemkot Gelar Pasar Murah
Pemkot Pontianak Gandeng BUMD Gelar Operasi Pasar
PONTIANAK - Operasi Pasar yang digelar oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak masih bergulir. Pasar murah yang menjual paket sembako di bawah harga pasaran ini dilaksanakan secara bergilir di seluruh kelurahan yang ada di enam kecamatan se-Kota Pontianak. Setelah kemarin di kelurahan-kelurahan di Pontianak Utara, giliran Pontianak Timur menjadi target pasar murah.
Sufina (60), satu di antara warga Pontianak Timur mengucap syukur dengan digelarnya pasar murah di wilayahnya. Dirinya merasa terbantu adanya pasar murah di tengah harga kebutuhan pokok yang mengalami lonjakan seperti beras. Ketika mengetahui ada pasar murah, ia pun langsung menuju ke Kantor Lurah Tanjung Hulu.
“Alhamdulillah harga paket sembako yang dijual ini cukup murah karena saya tahu kalau di pasaran tidak bisa dengan harga Rp60 ribu untuk semua isi paket yang dijual ini,” ucapnya usai membeli paket sembako di halaman Kantor Lurah Tanjung Hulu, Sabtu (2/3/2024).
Menurutnya, harga beras sekarang lumayan mahal. Beras yang biasa dibelinya seharga Rp17 ribu per kilogram, sekarang harganya sudah Rp20 ribu per kilogram. Dengan jumlah 5 kilogram beras yang ia beli, hanya bisa memenuhi selama sepekan dengan jumlah anggota keluarga empat orang.
“Saya berharap pasar murah ini lebih sering digelar sehingga harga-harga kebutuhan pokok bisa normal kembali. Dengan demikian kami warga yang berpenghasilan rendah bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari,” ujarnya.
Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian menerangkan, dalam operasi pasar atau pasar murah ini, Pemkot Pontianak menggandeng Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yakni Perumda Air Minum (PDAM) Tirta Khatulistiwa, Perumda BPR Khatulistiwa Pontianak (Bank Pasar) dan Bank Kalbar, melalui subsidi dari dana Corporate Social Responsibility (CSR). Setiap kecamatan ada seribu paket sembako yang didistribusikan di kelurahan-kelurahan dan dijual pada operasi pasar ini. Paket sembako yang dijual di bawah harga pasaran ini merupakan subsidi dari CSR BUMD-BUMD tersebut. Sejatinya, harga riil per paket Rp91 ribu, namun dengan adanya subsidi CSR dari BUMD, harganya menjadi Rp60 ribu per paket yang berisikan 5 kilogram beras, 1 kilogram gula pasir dan 1 liter minyak goreng.
“Jenis beras yang dijual adalah beras Bulog yang dibeli dengan dana CSR BUMD tersebut untuk pasar murah ini,” jelasnya.
Sasaran pasar murah ini diperuntukkan bagi warga yang berpenghasilan rendah sehingga dengan adanya intervensi dari Pemkot Pontianak ini, warga bisa terbantu dalam memenuhi kebutuhan pangannya.
“Selain itu harapan kita yaitu inflasi di Kota Pontianak bisa turun,” kata Ani.
Operasi pasar ini digelar juga dalam rangka menjelang puasa Ramadan yang tidak lama lagi, selain mengatasi kelangkaan beras yang dialami secara nasional termasuk juga di Kota Pontianak.
“Meskipun cadangan beras yang ada di Kota Pontianak ini tiga bulan ke depan masih mencukupi,” terang dia.
Camat Pontianak Timur, M Akif menuturkan, di wilayah yang dipimpinnya, terdapat tujuh kelurahan, yakni Kelurahan Parit Mayor, Saigon, Banjar Serasan, Tambelan Sampit, Dalam Bugis, Tanjung Hilir dan Tanjung Hulu. Adanya operasi pasar yang digelar di wilayahnya, sebelumnya sudah diinformasikan kepada warga.
“Kami berharap pasar murah ini bisa membantu warga di wilayah Pontianak Timur terutama warga yang berpenghasilan rendah,” pungkasnya. (prokopim)
Pejabat Sarawak Beli Kain Lukisan Prada di Stand Pontianak Inacraft
Terpikat Kilauan Kain Lukisan Prada Karya Pengrajin Pontianak
JAKARTA - Produk kerajinan Kota Pontianak banyak diminati pengunjung Jakarta International Handicraft Trade Fair (Inacraft) tahun 2024 di Jakarta Convention Center (JCC). Tak terkecuali warga dari negeri jiran, Sarawak Malaysia. Salah satunya YB Datuk Snowdan Lawan, Timbalan Menteri Pelancongan Industri Kreatif dan Seni Persembahan Sarawak. Di stand Dekranasda Kota Pontianak yang berada di Paviliun Kalbar, Datuk Snowdan membeli kain yang berlukis prada karya Harry Eko Rifanto. Kain berukuran 2,5 meter seharga Rp3 juta ini dibuat secara handmade dengan dilukis menggunakan teknik glasur glitter. Kain berwarna biru ini tampak mewah dengan hiasan glitter mengikuti coraknya.
“Kain ini warnanya indah dan mewah dengan kilauan glitter yang membuat saya tertarik ingin memilikinya,” ujar Datuk Snowdan saat ditemui di Stand Kota Pontianak Paviliun Kalbar, Kamis (29/2/2024).
Menurutnya, kerajinan-kerajinan yang ada di stand Kota Pontianak sangat menarik. Apalagi Pontianak baginya sudah tak asing lagi sebagai kota yang serumpun dengan Negeri Sarawak.
“Saya datang ke pameran ini, memang ingin melihat apa saja yang ditampilkan Kota Pontianak dan kain ini menarik minat saya karena keindahannya,” katanya.
Harry Eko Rifanto, pengrajin yang melukis prada kain, menuturkan, proses melukis menggunakan glasur di atas kain yang sudah bercorak dengan ukuran tersebut membutuhkan waktu sekitar 21 hari. Selain itu, ketelitian dan ketelatenan menjadi hal utama sehingga lukisan prada kain ini hasilnya bagus dan menarik orang yang melihatnya.
“Kain lukisan prada yang saya buat ini memang hanya satu-satunya, boleh dikatakan limited edition,” ungkapnya.
Sebelum kain lukisan prada ini terjual, tidak sedikit pengunjung tertarik ketika melihat kain yang berkilau mewah itu. Bahkan, kata Pak Teng, sapaan akrab Harry, ada pengunjung dari Turki yang sempat melihat kain ini.
“Memang harganya mungkin kalau untuk ukuran kita, terbilang tinggi tetapi wajar karena untuk melukis kain ini bukanlah hal yang mudah, apalagi banyak motif yang ukurannya kecil sehingga perlu ketelatenan dan ketelitian, jangan sampai ada yang terlewat,” ucap Pak Teng.
Koordinator Stand Kota Pontianak Kusmiati menambahkan, sebelum tampil pada pameran Inacraft ini, pihaknya telah lebih dulu mempersiapkan produk-produk apa saja yang akan tampil dan banyak dilirik pengunjung. Sebab, masing-masing daerah menampilkan berbagai produk kerajinan khasnya.
“Kami tentunya menampilkan produk kerajinan khas Pontianak, seperti kain lukisan prada, kain corak insang, lukisan dari ampas kopi, tas etnik, aksesoris serta kerajinan tangan lainnya,” ungkapnya.
Kusmiati berharap produk-produk UMKM dari Pontianak mampu menarik minat pengunjung yang datang ke stand Kota Pontianak di Paviliun Kalbar.
“Semoga produk-produk yang kami tampilkan selama pameran Inacraft ini bisa memancing minat pengunjung,” pungkasnya.
Inacraft merupakan pameran kerajinan terbesar di Asia Tenggara. Pameran yang digelar setiap tahunnya ini diikuti sebanyak 1.500 peserta UMKM yang mengisi Hall JCC mulai tanggal 28 Februari - 3 Maret 2024. (prokopim)