,
menampilkan: hasil
Hadapi Era Digitalisasi, Guru Harus Paham IT
Di era globalisasi, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menilai, sudah sepatutnya tenaga pendidik menguasai teknologi informasi (IT) maupun kondisi di luar lingkungan sekolah. Saat ini, mindset (pola pikir) anak-anak serba praktis dengan pemanfaatan perangkat IT, di mana arus informasi begitu derasnya dan tak terbendung. “Oleh sebab itu, sudah sepatutnya kita juga menciptakan guru-guru milenial yang paham tentang IT,” ungkapnya saat menghadiri Halal Bihalal dengan guru-guru se-Kota Pontianak di Masjid Raya Mujahidin, Sabtu (15/6/2019).
Menurut Edi, melalui IT terutama media sosial (medsos), semua dengan mudahnya menerima informasi-informasi secara cepat hanya dalam hitungan detik, bahkan per sekian detik informasi itu sudah diterima melalui perangkat IT. Derasnya perkembangan IT menjadikan anak-anak tidak terlepas dari gadget dan arus informasi, baik yang bersifat positif maupun negatif. “Bagaimana peran guru sebagai orang yang dipercayai untuk mendidik anak-anak, di mana sebagian besar waktunya berada di sekolah, guru-guru harus cerdas menyikapi hal ini,” pesannya.
Dengan arus informasi yang begitu gencarnya, Edi berharap para guru bisa mengarahkan dan membimbing anak didiknya untuk bijak menggunakan perangkat IT supaya mereka tidak lepas kontrol. Apalagi di era digital ini, banyak anak-anak yang menggandrungi game, memperoleh informasi dari luar melalui perangkat gadget mereka sehingga apa yang mereka terima tanpa melalui filterisasi. “Nah, guru harus bisa berperan secara bijak sebagai mediator antara informasi yang diterima dengan fakta yang sebenarnya,” pungkasnya. (jim/humpro)
STQ XXV Nasional dikemas dengan konsep khas Pontianak
Pontianak (ANTARA) - Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menyatakan, penyelenggaraan Seleksi Tilawatil Quran (STQ) XXV Tingkat Nasional yang akan digelar di Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat dikemas dengan konsep khas Pontianak.
"Konsep STQ sendiri bernuansa khas Kota Pontianak, di antaranya Istana Kadriyah, 'tanjak' untuk mimbar tilawah di Sungai Kapuas, dan bola dunia di Tugu Khatulistiwa serta ornamen-ornamen khas Pontianak yang kami tonjolkan," kata Edi Rusdi Kamtono di Pontianak," Jumat.
Adapun infrastruktur yang tengah dipersiapkan di antaranya panggung untuk acara pembukaan dan penutupan STQ, mimbar tilawah yang ada di Sungai Kapuas dan Tugu Khatulistiwa. Selain itu ada beberapa lokasi lainnya seperti di Masjid Raya Mujahidin, IAIN dan Untan Pontianak.
"Kita mau memastikan bahwa minimal H-7 sudah siap dan sudah bisa difungsikan, termasuk penataan selain finishing, ada 'lighting', sound system serta jalur lalu lintas orang dan barang," ujarnya.
Di Taman Alun-alun Kapuas, tambah Edi, juga akan dibangun stand pameran yang akan diisi oleh seluruh provinsi se-Indonesia. Untuk penataan stand-stand, disesuaikan dengan kondisi Taman Alun-alun Kapuas supaya lalu lintas orang maupun barang lancar.
Edi berharap dukungan seluruh masyarakat untuk memberikan sambutan yang hangat dan ramah terhadap para tamu yang datang ke Pontianak nanti. "Secara tidak langsung, kita berikan kesan bahwa Pontianak kota yang ramah, yang layak huni, dan aman bagi peserta," katanya.
Dia memperkirakan ada sekitar 1.500 tamu dari berbagai provinsi se-Indonesia akan datang ke Kota Pontianak dan peserta STQ yang sudah memastikan keikutsertaannya sekitar 600-an peserta, belum termasuk official dan para pendamping masing-masing kontingen.
"Tersisa 14 hari lagi acara pembukaan STQ Nasional. Saya setiap hari memonitor dan mengecek langsung kesiapan infrastruktur untuk pelaksanaan STQ ini," ujarnya.
Disinggung soal target juara STQ, Edi berharap ada qori dan qoriah Kota Pontianak atau Provinsi Kalbar yang mendulang juara lomba tingkat nasional ini. "Kita doakan semoga ada qori qoriah dari Pontianak maupun Kalbar yang menunjukkan prestasinya pada STQ Nasional ini," katanya.
Pewarta : Andilala
Editor : Andilala
COPYRIGHT © ANTARA 2019
Tersisa 14 hari lagi, Edi Kamtono Rutin Pantau Kesiapan STQ Nasional di Pontianak
STQ XXV Nasional Dikemas dengan Konsep Khas Pontianak
Diperkirakan setidaknya 1500 tamu dari berbagai daerah provinsi se-Indonesia akan datang ke Kota Pontianak dalam rangka Seleksi Tilawatil Quran (STQ) XXV Tingkat Nasional. Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menyatakan, peserta STQ yang sudah memastikan keikutsertannya sekitar 600-an peserta, belum termasuk official dan para pendamping masing-masing kontingen. “Tersisa 14 hari lagi acara pembukaan STQ Nasional. Saya setiap hari memonitor dan mengecek langsung kesiapan infrastruktur untuk pelaksanaan STQ ini,” ujarnya saat meninjau pembangunan infrastruktur untuk pelaksanaan STQ XXV Nasional di Taman Alun Kapuas, Jumat (14/6/2019)
Adapun infrastruktur yang tengah dipersiapkan diantaranya panggung untuk acara pembukaan dan penutupan STQ, mimbar tilawah yang ada di Sungai Kapuas dan Tugu Khatulistiwa. Selain itu ada beberapa lokasi lainnya seperti di Masjid Raya Mujahidin, IAIN dan Untan. “Kita mau memastikan bahwa minimal H-7 sudah siap dan sudah bisa difungsikan. Termasuk penataan selain finishing, ada lighting, sound system serta sirkulasi orang dan barang,” ungkapnya.
Di Taman Alun Kapuas, tambah Edi, juga akan dibangun stand pameran yang akan diisi oleh seluruh provinsi se-Indonesia. Untuk penataan stand-stand, disesuaikan dengan kondisi Taman Alun Kapuas supaya sirkulasi orang maupun barang lancar dan tidak terjadi kekroditan. “Konsep STQ sendiri bernuansa khas Kota Pontianak, diantaranya Istana Kadriyah, tanjak untuk mimbar tilawah di Sungai Kapuas dan bola dunia di Tugu Khatulistiwa serta ornamen-ornamen khas Pontianak yang kita tonjolkan,” jelasnya.
Edi berharap dukungan seluruh masyarakat untuk memberikan sambutan yang hangat dan ramah terhadap para tamu yang datang ke Pontianak nanti. “Secara tidak langsung, kita berikan kesan bahwa Pontianak kota yang ramah, yang layak huni dan aman bagi peserta,” tuturnya.
Disinggung soal target juara STQ, Edi berharap ada qori dan qoriah Kota Pontianak atau Provinsi Kalbar yang mendulang juara lomba tingkat nasional ini. “Kita doakan semoga ada qori qoriah dari Pontianak maupun Kalbar yang menunjukkan prestasinya pada STQ Nasional ini,” pungkasnya.
Tersisa 14 hari lagi, Edi Kamtono Rutin Pantau Kesiapan STQ Nasional di Pontianak
STQ XXV Nasional Dikemas dengan Konsep Khas Pontianak
Diperkirakan setidaknya 1500 tamu dari berbagai daerah provinsi se-Indonesia akan datang ke Kota Pontianak dalam rangka Seleksi Tilawatil Quran (STQ) XXV Tingkat Nasional. Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menyatakan, peserta STQ yang sudah memastikan keikutsertannya sekitar 600-an peserta, belum termasuk official dan para pendamping masing-masing kontingen. “Tersisa 14 hari lagi acara pembukaan STQ Nasional. Saya setiap hari memonitor dan mengecek langsung kesiapan infrastruktur untuk pelaksanaan STQ ini,” ujarnya saat meninjau pembangunan infrastruktur untuk pelaksanaan STQ XXV Nasional di Taman Alun Kapuas, Jumat (14/6/2019)
Adapun infrastruktur yang tengah dipersiapkan diantaranya panggung untuk acara pembukaan dan penutupan STQ, mimbar tilawah yang ada di Sungai Kapuas dan Tugu Khatulistiwa. Selain itu ada beberapa lokasi lainnya seperti di Masjid Raya Mujahidin, IAIN dan Untan. “Kita mau memastikan bahwa minimal H-7 sudah siap dan sudah bisa difungsikan. Termasuk penataan selain finishing, ada lighting, sound system serta sirkulasi orang dan barang,” ungkapnya.
Di Taman Alun Kapuas, tambah Edi, juga akan dibangun stand pameran yang akan diisi oleh seluruh provinsi se-Indonesia. Untuk penataan stand-stand, disesuaikan dengan kondisi Taman Alun Kapuas supaya sirkulasi orang maupun barang lancar dan tidak terjadi kekroditan. “Konsep STQ sendiri bernuansa khas Kota Pontianak, diantaranya Istana Kadriyah, tanjak untuk mimbar tilawah di Sungai Kapuas dan bola dunia di Tugu Khatulistiwa serta ornamen-ornamen khas Pontianak yang kita tonjolkan,” jelasnya.
Edi berharap dukungan seluruh masyarakat untuk memberikan sambutan yang hangat dan ramah terhadap para tamu yang datang ke Pontianak nanti. “Secara tidak langsung, kita berikan kesan bahwa Pontianak kota yang ramah, yang layak huni dan aman bagi peserta,” tuturnya.
Disinggung soal target juara STQ, Edi berharap ada qori dan qoriah Kota Pontianak atau Provinsi Kalbar yang mendulang juara lomba tingkat nasional ini. “Kita doakan semoga ada qori qoriah dari Pontianak maupun Kalbar yang menunjukkan prestasinya pada STQ Nasional ini,” pungkasnya. (jim/humpro)