,
menampilkan: hasil
Deklarasi Ponpes Ramah Anak, Ciptakan Lingkungan Ideal Bagi Tumbuh Kembang Anak
Deklarasi Ponpes Darul Faizin Ramah Anak
PONTIANAK - Konsep ramah anak dalam lingkungan lembaga pendidikan, termasuk pondok pesantren (ponpes), menjadi bagian penting untuk tumbuh kembang anak. Oleh sebab itu, dibutuhkan komitmen bersama dalam menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan dan pemenuhan hak-hak anak. Salah satunya melalui Deklarasi Ponpes Ramah Anak yang dicanangkan di Ponpes Darul Faizin Jalan Petani Kecamatan Pontianak Kota oleh Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Pontianak, Selasa (21/11/2023).
Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak bersama KPAD Kota Pontianak dan stakeholder senantiasa berkomitmen dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang ramah anak, tidak hanya di sekolah-sekolah umum tetapi juga di ponpes. Dengan deklarasi ini, ia berharap Ponpes Darul Faizin menjadi lingkungan yang aman dan ramah anak.
“Para pengajar tidak hanya berperan sebagai guru, tetapi juga sebagai pembimbing yang peduli terhadap perkembangan pribadi setiap santri,” pesannya.
Menurutnya, kehadiran ponpes tidak hanya sekadar lembaga pendidikan Islam, tetapi juga menjadi rumah kedua yang hangat dan penuh kasih sayang bagi para santri. Artinya, konsep ramah anak yang dideklarasikan di Ponpes Darul Faizin implementasinya bertujuan menjadikan ponpes ini sebuah lingkungan yang ideal untuk pertumbuhan dan perkembangan anak-anak secara optimal.
“Sehingga menjadi role model bagi ponpes-ponpes lainnya sebagai upaya menciptakan lingkungan pendidikan yang ramah anak,” ungkapnya.
Selain itu, Bahasan menambahkan, fasilitas-fasilitas yang ada di ponpes dirancang dengan memperhatikan kebutuhan dan kenyamanan anak-anak. Ruang belajar, asrama, serta area rekreasi didesain sedemikian rupa agar menciptakan suasana yang mengundang kreativitas, keamanan, dan kesejahteraan. Tak kalah pentingnya adalah peran orang tua dan masyarakat dalam mendukung pendidikan anak-anak.
“Misalnya melalui program yang mendorong partisipasi aktif orang tua dalam mendukung pendidikan anak-anak, menciptakan kerjasama yang erat antara lingkungan pesantren dan keluarga,” pungkasnya. (prokopim)
Wako Dorong Siswa Gali Potensi dan Kembangkan Minat Bakat
Puncak Sepekan Seni dan Bahasa SMPN 3 Pontianak
PONTIANAK – Tim Spanta Percussion dari SMPN 3 Pontianak tampil memukau dengan mempersembahkan musik tradisional pada Puncak Sepekan Seni dan Bahasa di SMPN 3 Pontianak, Selasa (31/10/2023). Grup musik perkusi yang terdiri dari siswa-siswi SMPN 3 Pontianak ini merupakan peraih medali emas sebagai Penyaji Musik Tradisional Terbaik mewakili Provinsi Kalbar pada ajang Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) yang digelar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Ristek dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) di Jakarta pada Agustus lalu.
Penampilan Tim Spanta Percussion menjadi salah satu pengisi acara Sepekan Seni dan Bahasa yang digelar masih dalam rangkaian Hari Jadi ke-252 Pontianak. Berbagai hiburan dan seni ditampilkan, mulai dari tarian, vokal grup, teater sampai drum band. Hasil karya seni peserta didik juga dipamerkan.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyampaikan apresiasi dan ucapan selamat kepada Tim Spanta Percussion SMPN 3 yang telah mengharumkan nama Kota Pontianak dan Provinsi Kalbar di kancah nasional. Capaian yang membanggakan ini disebutnya sebagai bukti bahwa dengan usaha keras, ketekunan, dan semangat, setiap orang dapat meraih prestasi yang gemilang.
"Saya berharap prestasi yang luar biasa ini akan menginspirasi generasi muda lainnya untuk terus mengembangkan dan menggali potensinya masing-masing, tidak hanya di bidang seni tetapi bidang-bidang lainnya," ujarnya.
Edi juga menyampaikan apresiasinya kepada para guru dan orang tua yang telah membimbing dan mendorong semangat para siswa SMPN 3 sehingga bisa memberikan kebanggaan bagi sekolah, Kota Pontianak dan Provinsi Kalbar.
"Semoga mereka terus bersemangat dalam mengembangkan bakat dan minat mereka sehingga bisa terus mengukir prestasi," imbuhnya.
Menurutnya, dunia pendidikan sudah semestinya diisi dengan kreativitas dan terobosan sehingga para guru diharapkan mampu menciptakan suasana menyenangkan di ruang belajar. Apabila siswa sudah merasa senang dengan cara belajar yang diterapkan, maka mereka akan lebih mudah menyerap pelajaran tersebut.
"Peserta didik harus cinta dengan belajar. Kenalkan mereka terhadap ilmu pengetahuan dengan menarik," ungkap dia.
Kurikulum Merdeka Belajar yang dicanangkan oleh Kemendikubristek memberikan dampak positif, tidak hanya bagi siswa dan siswi, tetapi juga bagi orang tua, karena selalu melibatkan orang tua dalam kegiatan belajar mengajar. Edi mengajak orang tua agar menyediakan fasilitas belajar buat anak sebagai stimulan.
"Kurikulum ini mengajarkan anak-anak untuk berpikir secara kritis, artinya anak-anak menjadi kritis," sebutnya.
SMPN 3 Pontianak memiliki semboyan 'Sekolahnya Para Juara'. Selain menghasilkan anak-anak yang berprestasi dan berintegritas, kebersihan dan kelestarian lingkungan juga mendapat perhatian.
“Berprestasi tidak hanya di tingkat kota, tetapi juga di tingkat provinsi hingga nasional,” tutupnya. (kominfo/prokopim)
Jelang Pemilu, Edi Sebut Pentingnya Saring Informasi Tangkal Hoax
LSIM Gelar Sekolah Kebangsaan 'Pemilih Pemula : Cerdas Memilih Bebas Hoax'
PONTIANAK - Menjelang Pemilu 2024, para pemilih pemula untuk pertama kalinya akan menggunakan hak pilihnya pada pesta demokrasi yang akan digelar pada 14 Februari 2024 mendatang. Sebagai pemilih pemula, memahami cara cerdas memilih sangat penting dalam mendukung proses demokrasi yang sehat. Di depan 100 orang peserta workshop Sekolah Kebangsaan yang terdiri dari mahasiswa berbagai perguruan tinggi di Pontianak, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono berharap para pemilih pemula bisa memperoleh informasi sebanyak-banyaknya dari paparan yang disampaikan oleh narasumber.
"Satu hal yang perlu diingat adalah pentingnya menyaring berbagai informasi yang tersebar di media sosial dan internet, mana yang benar dan mana yang hoax," pesannya pada kegiatan workshop Sekolah Kebangsaan yang digelar Lembaga Studi Islam dan Masyarakat (LSIM) bertema 'Pemilih Pemula : Cerdas Memilih Bebas Hoax' di Aula Rumah Jabatan Wali Kota Pontianak, Sabtu (28/10/2023).
Menurutnya, untuk menangkal informasi hoax, hal yang penting dilakukan adalah selalu memverifikasi informasi yang diperoleh. Jangan mudah percaya pada semua berita atau informasi yang muncul di media sosial. Periksa terlebih dahulu kebenaran informasi itu dengan mencari sumber terpercaya dan diverifikasi.
"Sehingga tidak mudah terpengaruh oleh isu-isu hoax dan dalam menentukan pilihannya sesuai hati nurani," ungkapnya.
Edi berpendapat, pemilih yang cerdas adalah pemilih yang memiliki pemahaman yang paripurna. Baik dari segi wawasan politik dan aktif mencari tahu program setiap calon. Pemilih yang cerdas juga mengenali dinamika di daerahnya sendiri, maupun tingkat nasional. Dari situlah, sambungnya, pemilih yang cerdas akan memilih calon yang tepat
"Pelajari program-program dan visi misi para calon secara mendalam. Pahami standar etika dan integritas calon serta rekam jejaknya," tuturnya.
Dia menilai, partisipasi pemilih pemula dalam Pemilu mendatang sangat mempengaruhi kualitas Pemilu. Sebab semakin banyak atau tingginya partisipasi warga menggunakan hak pilihnya maka semakin berkualitas Pemilu yang dilaksanakan lima tahun sekali ini.
"Para pemilih juga harus cerdas dalam menentukan pilihannya karena ini menentukan masa depan bangsa Indonesia," pungkas Edi. (prokopim)
Semangat Santri Kontribusi Bagi Negeri
Apel Akbar Hari Santri Nasional 2023
PONTIANAK - Ribuan santriwan dan santriwati tumpah ruah di halaman depan Taman Alun Kapuas Jalan Rahadi Usman Pontianak. Kehadiran santri dari berbagai pondok pesantren itu untuk mengikuti Apel Akbar memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2023, Minggu (22/10/2023).
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengatakan, sebagaimana tema peringatan HSN tahun ini 'Jihad Santri Jayakan Negeri' menjadi momen penting dalam merefleksi kontribusi besar para santri dalam membangun dan memajukan negeri.
"Tema ini mencerminkan bagaimana semangat para santri dalam berkontribusi untuk kemajuan bangsa melalui keilmuan yang ditimbanya dari pondok-pondok pesantren yang ada," ujarnya.
Atas nama Pemerintah Kota Pontianak, Edi mengucapkan selamat memperingati Hari Santri kepada seluruh santriwan dan santriwati maupun para pengurus pondok pesantren. Sebagaimana diketahui, tidak sedikit sekolah dan lembaga pendidikan berbasis agama Islam, termasuk pondok pesantren. Kehadiran lembaga pendidikan tersebut dinilai turut berkontribusi dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia di Kota Pontianak.
"Mudah-mudahan kolaborasi antara pemerintah dengan pondok pesantren yang ada bisa terus terjalin dengan baik dalam rangka meningkatkan kualitas SDM, terutama dalam peningkatan ilmu pengetahuan dan akhlakul karimah," ungkapnya.
Ia berharap para santri terus mengaktualisasikan diri seiring dengan kemajuan teknologi sekarang ini. Penguasaan teknologi informasi sudah menjadi keharusan bagi santri agar tidak tertinggal dengan perkembangan saat ini.
"Mengingat perkembangan dunia yang begitu pesat di era digital ini, para santri bisa mengembangkan diri dalam menguasai teknologi informasi yang berkembang cepat," tuturnya.
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Pontianak Ahmad Faruki menjelaskan, Hari Santri yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober merupakan hari bersejarah dan merupakan hari santri nasional yang telah ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo melalui Keppres Nomor 22 tahun 2015.
"Secara tersirat tema HSN memberikan pesan dan mengingatkan kepada kita semua akan peran besar jihad kaum sarungan dalam melawan penjajah baik sebelum maupun sesudah Indonesia merdeka bahkan setelah proklamasi kemerdekaan," terangnya.
Faruki menambahkan, jihad santri yang dimaksud adalah mengaktualisasikan secara kontekstual sesuai situasi dan kondisi zaman, terlebih dalam menghadapi era transformasi digital menyongsong Indonesia emas. Oleh sebab itu, ia mengajak seluruh santri untuk mengedepankan jihad transformasi santri dengan melakukan jihad fikri, jihad intelektual, berjuang untuk melawan kebodohan, sehingga dapat meminimalisir lajunya perang ideologi yang dapat merusak tatanan masyarakat di dalam beragama, berbangsa dan bernegara.
"Dan untuk melawan ketertinggalan sebagai upaya terwujudnya perbaikan ke arah yang lebih baik," jelasnya. (prokopim)