,
menampilkan: hasil
Promosi Pendidikan Nonformal Beri Akses Warga Untuk Belajar
PONTIANAK - Dalam rangka meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terutama sektor pendidikan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak menggelar Promosi Satuan Pendidikan Nonformal atau Pendidikan Kesetaraan Program Paket A, B dan C di Khatulistiwa Ballroom Hotel Transera Pontianak, Rabu (6/3/2024). Promosi ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang program-program pendidikan nonformal yang ada di Kota Pontianak. Peserta berjumlah 300 orang yang berasal dari tiga kecamatan, yakni Kecamatan Pontianak Kota, Pontianak Selatan dan Pontianak Tenggara.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pontianak Mulyadi mengatakan, kegiatan promosi pendidikan nonformal ini sebagai bentuk konkrit Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak dalam meningkatkan IPM, yang mana salah satu komponennya adalah Indeks Pendidikan. Menurutnya, pendidikan nonformal memiliki peran yang sangat penting dalam memastikan bahwa setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan.
"Pendidikan nonformal adalah jembatan bagi mereka yang tidak memiliki akses ke pendidikan formal untuk tetap bisa belajar dan meningkatkan kualitas hidup,” ujar Mulyadi saat membuka kegiatan itu.
Promosi ini juga menampilkan berbagai program pendidikan nonformal yang tersedia di Kota Pontianak, mulai dari Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) hingga Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). SKB atau PKBM ini juga melayani pendidikan kesetaraan Paket A setara SD, Paket B setara SMP dan Paket C setara SMA. Keberadaan pendidikan nonformal ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat di Kota Pontianak. Para peserta diminta untuk memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin guna mencapai tingkat kesetaraan yang lebih baik di bidang pendidikan.
“Dengan dibukanya kegiatan promosi pendidikan nonformal ini, diharapkan semakin banyak masyarakat Kota Pontianak yang dapat memanfaatkan kesempatan belajar dan meningkatkan taraf pendidikan mereka,” tuturnya.
Mulyadi berharap promosi pendidikan nonformal ini akan berdampak positif pada peningkatan kualitas sumber daya manusia serta memberikan kesempatan yang lebih luas bagi seluruh masyarakat untuk mengembangkan potensinya.
“Kegiatan seperti ini sangat penting untuk memastikan bahwa pendidikan bisa diakses oleh semua orang, tanpa terkecuali," pungkasnya. (prokopim)
Pj Wako Ajak Peran Aktif Guru dan Orang Tua Cegah Bullying Anak
PONTIANAK – Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak terus berkomitmen memberantas perilaku perundungan atau bullying, khususnya di lingkungan sekolah. Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Ani Sofian mengimbau para guru dan orang tua untuk menjaga perilaku anak-anak.
“Saya juga mengingatkan, ada aturan tentang kasus perundungan ini. Kalau dilaporkan bisa dihukum,” katanya usai Sosialisasi Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (Ranham), di Ruang Rapat Kantor Wali Kota, Selasa (27/2/2024).
Kasus perundungan anak-anak memang tengah menjadi sorotan di Kota Pontianak. Dampak negatif yang disebabkan oleh bullying pun bisa bermacam-macam, salah satunya trauma psikologis terpendam, sehingga mempengaruhi masa depan anak-anak. Ani menegaskan, segala tindak bullying seperti intimidasi, ancaman dan pengucilan harus dihapuskan.
“Beberapa jenis bullying yang perlu diperhatikan dalam kehidupan sosial anak maupun orang dewasa, seperti bullying secara fisik, lisan, sosial hingga di platform digital,” ungkapnya.
Pencegahan bullying juga harus dilakukan seluruh pihak. Menurutnya, tanggung jawab sosial melekat dalam diri setiap manusia ketika menyaksikan kasus perundungan. Tak terkecuali di lingkungan sekolah, para guru harus berperan aktif membaca tanda-tanda perundungan.
“Ajari anak arti perundungan, tumbuhkan rasa percaya diri anak dan jadi contoh yang baik bagi anak,” pesannya.
Untuk itu, melalui Sosialisasi Ranham, Ani berharap seluruh lapisan masyarakat yang diundang dapat menyimak dengan seksama materi yang disampaikan narasumber dari Kementerian Hukum, Keamanan dan HAM (Kemenkumham) Provinsi Kalimantan Barat.
“Kami harap setelah ikut kegiatan dapat diperoleh wawasan atau pencerahan mengenai pencegahan tindak perundungan,” tutupnya. (kominfo)
KITE BISE Tingkatkan Kapasitas Berinovasi Sekolah
PONTIANAK - Klinik Inovasi Tematik Bersame (KITE BISE) Kota Pontianak melanjutkan program Pontianak Innovators Academy (PIA) dengan menyasar SMP se Kota Pontianak. Bertajuk PIA Goes to School, 80 sekolah ambil bagian dalam pengembangan kapasitas berinovasi di Ruang Teater II, Gedung Konferensi Untan, Selasa dan Rabu (20-21/2/2024).
Kite Bise merupakan kolaborasi Bappeda Kota Pontianak dengan Inkubator Bisnis Teknologi Universitas Tanjungpura.
Sekretaris Bappeda Pontianak Syamsul Akbar mengatakan para pendidik memiliki peran penting dalam menyiapkan generasi muda. Terutama dalam berpikir kritis yang menjadi bahasan pengembangan kapasitas ini. Minimal, memancing rasa ingin tahu siswa.
"Inovasi itu kayaknya kalau diucapkan seram, padahal tidak juga. Inovasi itu bagaimana kita menciptakan yang belum maksimal menjadi maksimal, dan memperbaiki dengan menambah nilai dari yang sudah ada," jelas Syamsul Akbar membuka kegiatan.
Selain menanamkan nilai-nilai keingintahuan, pendidik diharapkan bisa membuat inovasi dalam pengajaran. Dengan demikian, proses belajar mengajar bisa menjadi lebih efektif. Dan secara tidak langsung bisa mendukung Indeks Inovasi Kota Pontianak.
"Saat ini capaian (Kota Pontianak) masih (kategori) inovatif, mudah-mudahan tahun ini bisa naik kelas," ujarnya.
Sementara itu, Kabid Litbang Bappeda Pontianak Eko Prihandono menjelaskan kegiatan ini kelanjutan program Pontianak Innovators Academy yang di tahun lalu diikuti 302 peserta dari perangkat daerah, kelurahan, kecamatan, dan puskesmas.
"Tahun ini kami menyasar sekolah, selain mengembangkan kapasitas berinovasi, juga dalam rangka mendokrak Indeks Inovasi Kota Pontianak," katanya.
Manajer Inkubator Bisnis Teknologi Untan Fahrurrazi mengatakan kadang permasalahan dalam sistem atau tempat kerja hanya perlu di atasi dengan berpindah sudut pandang. Salah satunya menerapkan metode berpikir kreatif.
Metode ini dipakai salah satunya dalam berinovasi. Memecahkan masalah dengan fokus pada pengguna. (Sumber : bappeda)
Penguatan Kompetensi Kepala Sekolah, Tingkatkan Kualitas Pendidikan
PONTIANAK - Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Pontianak, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak menggelar Penguatan Kompetensi Tenaga Kependidikan Kepala Sekolah jenjang TK, SD dan SMP se-Kota Pontianak di Hotel Star, Kamis (18/1/2024).
Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Ani Sofian menyatakan, pelatihan dan sosialisasi ini penting dilakukan agar para kepala sekolah dan tenaga kependidikan memahami aturan-aturan baru terkait dengan pengangkatan atau rekrutmen kepala sekolah.
“Di samping itu, kegiatan ini juga menginformasikan kepada kepala sekolah tentang bagaimana melakukan penilaian terhadap guru dan tindakan kependidikan lainnya,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini pula, ia berharap para kepala sekolah memiliki pengetahuan dan pemahaman yang mendalam terkait peraturan terbaru dalam dunia pendidikan untuk dapat diimplementasikan dalam menjalankan tugas kepemimpinan di sekolahnya masing-masing. Selain itu, pembekalan ini juga bertujuan supaya kepala sekolah memiliki pengetahuan yang cukup untuk melaksanakan penilaian terhadap guru-guru di sekolah mereka.
“Dengan memiliki pemahaman yang baik tentang cara melakukan penilaian yang efektif, kepala sekolah dapat memberikan umpan balik yang konstruktif kepada guru-guru agar kinerja mereka semakin meningkat,” tuturnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak Sri Sujiarti menambahkan, melalui kegiatan penguatan kompetensi ini para kepala sekolah juga mempelajari tindakan kependidikan lainnya yang dapat mereka lakukan untuk mendorong peningkatan mutu pendidikan di sekolah.
“Harapannya, setelah mengikuti kegiatan ini, kepala sekolah mampu menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh secara efektif di lingkungan sekolah mereka masing-masing,” pungkasnya. (prokopim/kominfo)