,
menampilkan: hasil
Sektor Pendidikan Harus Adaptif dengan Kemajuan Teknologi
PONTIANAK - Capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Pontianak tahun 2023 yang meraih nilai 81,63 sebagaimana data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalbar menjadi yang tertinggi di Provinsi Kalbar. Peningkatan IPM dari yang sebelumnya 80,48 di tahun 2022 atau naik 1,15, tidak terlepas dari kontribusi sektor pendidikan dan kesehatan.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyebut, keberadaan sekolah-sekolah hingga perguruan tinggi di Pontianak yang menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas telah mengantarkan Pontianak meraih IPM tertinggi di Kalbar.
“IKIP PGRI salah satunya juga ikut berkontribusi dalam mencetak SDM-SDM tenaga pendidik yang ikut mencerdaskan kehidupan bangsa,” ujarnya usai menghadiri Penarikan Program Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) - 2 dan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) di Aula Hadari Nawawi IKIP PGRI Pontianak, Selasa (12/12/2023).
Menurutnya, di era kemajuan teknologi digital yang begitu pesat juga sangat mempengaruhi perilaku siswa, termasuk para guru dalam menerapkan metode pembelajaran. Cara belajarnya juga berbeda dengan cara-cara sebelum era kemajuan teknologi seperti sekarang ini.
“Cara belajar sekarang jauh lebih mudah karena tersedianya perangkat-perangkat teknologi, oleh sebab itu, baik mahasiswa dan dosen harus bisa beradaptasi dengan perkembangan terkini,” ungkapnya.
Di balik itu, lanjut Edi, kemajuan teknologi informasi menjadi sebuah tantangan yang berat karena semakin banyak informasi yang diperoleh, maka semakin sulit memilah dan mengolah informasi tersebut.
“Oleh sebab itu pesan saya kepada adik-adik mahasiswa, terus tingkatkan kapasitas keilmuannya sambil mempelajari ilmu-ilmu yang ada di luar kampus,” pesannya.
Kemudian, mindset atau pola pikir yang sifatnya individualisme sudah harus diubah sebab sekarang eranya kolaborasi dan sinergi dalam setiap gerak apapun. Mindset yang sifatnya negatif harus bertransformasi menjadi hal-hal positif.
"Karena hal-hal positif ini akan membantu kita dalam berkomunikasi dengan sesama dan masyarakat," imbuh Edi.
Ia juga berharap para mahasiswa meningkatkan kepeduliannya terhadap sesama teman. Jika ada teman yang sudah lama tidak hadir di kelas, sebaiknya dicari keberadaannya, apakah dia sakit atau hal-hal lainnya.
“Itu bagian dari membangun karakter mahasiswa yang baik, yang diandalkan dan bisa beradaptasi dengan lingkungan,” ucapnya.
Terakhir, pesan Edi kepada para mahasiswa IKIP PGRI Pontianak yang telah melaksanakan praktek lapangan di sekolah-sekolah yang ada di Kota Pontianak bisa merasakan suasana sebagai guru yang mengajar di kelas. Selama praktek lapangan mengajar di kelas, para mahasiswa mendapat bekal ilmu tentang metode yang tepat dalam menyampaikan materi pembelajaran.
“Semangat untuk belajar dan memperkaya ilmu ini harus ditingkatkan sehingga bisa menjadi sosok guru yang diidamkan dan dirindukan oleh murid-muridnya,” tutupnya. (prokopim)
Indeks Literasi Warga Pontianak Tertinggi di Kalbar, Urutan 13 se-Indonesia
PONTIANAK – Minat baca masyarakat Kota Pontianak meningkat di akhir tahun 2023. Hal tersebut dibuktikan dengan angka Indeks Peningkatan Literasi Masyarakat (IPLM) 75,39 dan Tingkat Kegemaran Membaca (TGM) 71,46. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Perpusip) Kota Pontianak Rendrayani menuturkan, angka tersebut meningkat dari tahun sebelumnya yang berada di posisi ketiga terbawah dengan nilai 51,82.
“Hasil ini merupakan kajian dari Perpustakaan Nasional. IPLM adalah upaya formulasi kebijakan dalam pengembangan dan pembinaan semua jenis perpustakaan yang berdasarkan pada Standar Nasional Perpustakaan (SNP),” terang Kadis yang akrab disapa Ririn ini, Jumat (8/12/2023).
Ririn menyebut, nilai IPLM maupun TGM menjadi tolok ukur kinerja seluruh perpustakaan se-Kota Pontianak. Kedepan dirinya berharap, seluruh perpustakaan, mulai dari perpustakaan sekolah, perpustakaan di kelurahan dan kecamatan maupun perpustakaan masyarakat, dapat saling bersinergi.
“Untuk meningkatkan layanan, sehingga Kota Pontianak mempunyai banyak perpustakaan berkualitas yang dapat mendukung meningkatnya literasi masyarakat Kota Pontianak,” imbuhnya.
Perolehan Indeks TGM Kota Pontianak ini sekaligus menjadikan Kota Pontianak berada di peringkat 13 se-Indonesia dari 114 kabupaten/kota sample survey. Sedangkan untuk di Kalbar, Kota Pontianak bertengger di puncak.
Ririn memaparkan, indikator IPLM antara lain adalah pemerataan layanan perpustakaan, ketercukupan koleksi perpustakaan dan ketercukupan SDM perpustakaan. Selanjutnya adalah tingkat kunjungan perhari, kesesuaian terhadap SNP, keterlibatan masyarakat hingga jumlah anggota perpustakaan.
“IPLM Tahun Anggaran 2023 dimaksudkan untuk mengetahui kondisi setiap Unsur Pembangun Literasi Masyarakat dan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat seluruh Indonesia,” tutupnya. (kominfo)
Penyegaran Organisasi, Wali Kota Lantik 31 Kepala Sekolah
PONTIANAK – Sebanyak 31 Kepala Sekolah di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak, yang terdiri dari 5 orang guru PAUD, 24 orang guru SD dan 2 orang guru SMP, dilantik oleh Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono. Ia berpesan, agar para guru senantiasa peka dengan aturan terbaru dari pemerintah pusat.
“Paling penting adalah bagaimana para guru membuat sekolah selalu dirindukan para siswa,” pesannya usai pelantikan, di Aula Sultan Syarif Abdurrahman (SSA) Kantor Wali Kota, Jumat (8/12/2023).
Ada beberapa Kepala Sekolah yang dirotasi dan beberapa lainnya diangkat dari guru. Edi menyebut, rolling antar kepala sekolah ini sebagai bentuk penyegaran organisasi. Ia menilai, kepala sekolah sama seperti guru lainnya, namun mendapat tugas tambahan.
“Tingkatkan kualitas siswa dengan kurikulum merdeka belajar,” imbuhnya.
Upaya Pemkot Pontianak meningkatkan kualitas sumber daya manusia, salah satunya adalah dengan memperbaiki infrastruktur sekolah yang representatif. Tidak sedikit sekolah yang telah menunjukan perbaikan, baik dari sisi sarana prasarana maupun SDM. Peran Kepala Sekolah juga menjaga fasilitas, seperti air, tanaman sampai keamanan.
“Guru harus bisa mendeliver ilmu, sehingga siswa bisa mendapat pengetahuan lebih banyak,” tutupnya. (kominfo)
Wali Kota Apresiasi Peran Guru Pontianak Dorong Pembangunan Manusia
PONTIANAK – Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengapresiasi peran guru di era sekarang yang bertransformasi, bukan hanya sebagai pendidik di zona sekolah, tetapi juga di luar sekolah. Jasa guru tidak berhenti dalam kapasitas profesi saja, namun merupakan panggilan untuk memajukan peradaban. Satu diantara hasil dedikasi guru di Kota Pontianak adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Pontianak yang mencapai angka 80,48.
“Pembangunan infrastruktur harus diiringi pembangunan manusia yang berkualitas, dimanapun dan kapanpun. Seorang guru bukan sekadar profesi. Guru adalah panggilan kemanusiaan, untuk memajukan manusia dan memperkuat pondasi bangsa bagi generasi selanjutnya,” kata dia usai apel peringatan Hari Guru Nasional dan HUT ke-78 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), di halaman Kantor Wali Kota Jalan Rahadi Usman, Senin (27/11/2023).
Momentum Hari Guru Nasional dan HUT ke-78 PGRI dimaknai Edi sebagai semangat perbaikan setiap persoalan terkait guru. Ia menerangkan, dari data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Pontianak, lebih dari tiga ribu masyarakat Kota Pontianak tercatat sebagai guru. Menurutnya, masih banyak guru yang belum melakukan pendataan atau tidak mencantumkan profesi guru dalam KTP.
“Kalau diperkirakan, ada sekitar 10 ribu guru di Kota Pontianak. Ditambah dengan guru Kementerian Agama dan yang belum dicatat,” ujarnya.
Berbagai tantangan dihadapi guru dalam mengemban tugas mulia. Sebagai contoh, lanjut dia, adalah tekanan dalam mengajar serta peraturan yang seringkali berubah-ubah. Tidak kalah penting persoalan kesejahteraan, masih terdapat guru yang belum menyandang status ASN. Lewat perayaan Hari Guru Nasional dan HUT ke-78 PGRI ini ia berharap semua guru sudah ASN di tahun 2024.
“Kemarin saya baca artikel, isinya mengatakan profesi guru merupakan satu di antara pekerjaan paling stres. Artinya banyak persoalan yang dihadapi dan tidak mudah. Sekarang siswa lebih garang dari guru,” terangnya.
Budi pekerti guru sudah tidak diragukan. Dari tangan lembut dan tutur halus mereka muncul karakter hebat di masa depan.Tanpa terkecuali dirinya yang kini menjabat sebagai Wali Kota tidak terlepas dari jasa para guru.
“Karena guru, saya bisa berada di sini,” pungkasnya. (kominfo/prokopim)