,
menampilkan: hasil
Bahasan Tekankan Pentingnya Anak Masuk PAUD
Sosialisasi PAUD dan Wajib Belajar 13 Tahun
PONTIANAK – Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan, menyatakan komitmen Pemerintah Kota Pontianak dalam meningkatkan dan memperkuat layanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan imunisasi bagi anak-anak di Kota Pontianak. Hal tersebut disampaikannya saat penyerahan insentif RT/RW yang dirangkai dengan sosialisasi program PAUD dan imunisasi di Aula Kantor Camat Pontianak Timur, Rabu (19/11/2025).
Bahasan menjelaskan bahwa pemerintah mendorong seluruh orang tua di Kota Pontianak untuk menyekolahkan anak-anaknya ke PAUD sebagai prasyarat memasuki jenjang sekolah dasar.
“Bunda PAUD memberikan sosialisasi agar masyarakat memahami pentingnya satu tahun wajib PAUD. Jika tidak mengikuti PAUD, bisa menjadi kendala pada proses pendaftaran sekolah,” terangnya.
Untuk mendukung peningkatan mutu PAUD, Pemerintah Kota Pontianak telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp5 miliar pada tahun 2025. Dana tersebut akan digunakan untuk rehabilitasi dan bantuan bagi lembaga-lembaga PAUD di Pontianak.
“Kami ingin memberikan dukungan terbaik bagi PAUD, agar fasilitasnya lebih baik dan semakin mendorong antusias masyarakat,” kata Bahasan.
Selain itu, kegiatan tersebut turut dirangkai dengan sosialisasi imunisasi kejar. Bahasan menyebut cakupan imunisasi di Kota Pontianak masih perlu ditingkatkan, terutama bagi anak usia 9 bulan hingga 15 tahun.
“Data menunjukkan persentase imunisasi kita masih rendah. Karena itu, kita harus memberikan edukasi kepada orang tua agar anak-anak mendapat imunisasi lengkap. Ini penting untuk masa depan mereka dan untuk menciptakan generasi sehat menuju Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.
Bahasan berharap kegiatan terpadu tersebut dapat meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pendidikan usia dini serta kesehatan anak, sekaligus memperkuat pelayanan pemerintah kepada warga.
Sementara itu, Bunda PAUD Kota Pontianak, Yanieta Arbiastutie Kamtono, menekankan pentingnya peran orang tua dalam memastikan anak mengikuti pendidikan usia dini. Ia menekankan bahwa PAUD bukan sekadar tempat bermain, tetapi fase penting dalam perkembangan karakter dan kesiapan belajar anak.
“PAUD adalah fondasi awal pendidikan anak. Di sini mereka belajar bersosialisasi, mengenal lingkungan, serta mengembangkan kemampuan dasar yang menjadi bekal ketika masuk sekolah. Karena itu saya mengajak semua orang tua di Pontianak untuk memastikan anaknya mengikuti PAUD minimal satu tahun,” ucapnya.
Ia juga menyampaikan bahwa pemerintah terus memperkuat kolaborasi dengan lembaga-lembaga PAUD agar layanan pendidikan anak usia dini semakin berkualitas, merata, dan mudah diakses.
“Dengan dukungan anggaran dan perhatian dari pemerintah kota, kami berharap PAUD di Pontianak semakin maju dan mampu memberikan lingkungan belajar yang aman, ramah, serta menyenangkan bagi anak-anak,” tutupnya. (prokopim)
Yanieta: PAUD Bukan Penitipan, tapi Wadah Pembentukan Karakter
Bunda PAUD Tekankan Pentingnya Wajib Belajar 13 tahun
PONTIANAK - Program PAUD yang menjadi bagian dari Wajib Belajar 13 tahun adalah kebijakan pemerintah untuk mewajibkan 1 tahun pendidikan prasekolah (PAUD) sebelum 12 tahun pendidikan dasar dan menengah (SD, SMP, SMA/SMK). Kebijakan ini bertujuan untuk membangun fondasi pendidikan yang kuat, menanamkan karakter, serta meningkatkan kualitas dan pemerataan akses pendidikan sejak dini.
Bunda PAUD Kota Pontianak Yanieta Arbiastutie Kamtono menekankan pentingnya PAUD sebagai bagian dari Wajib Belajar 13 tahun yang dicanangkan pemerintah.
"PAUD bukan tempat penitipan anak, melainkan tempat untuk mengembangkan kemampuan dan karakter anak sejak dini," ujarnya usai membuka Sosialisasi PAUD yang dirangkaikan dengan Senam Anak Indonesia Hebat di Taman Digulis, Minggu (16/11/2025) pagi.
Yanieta menjelaskan, melalui program Wajib Belajar 13 tahun, ia berharap seluruh anak mendapatkan kesempatan yang sama untuk memperoleh layanan pendidikan dasar yang berkualitas sejak usia dini. Hal ini dinilai penting untuk membentuk generasi yang siap menghadapi tantangan pendidikan pada jenjang berikutnya.
Menurutnya, stimulasi yang diberikan pada masa PAUD akan berdampak besar terhadap perkembangan kognitif, sosial, emosional, dan motorik anak. Karena itu, keterlibatan orang tua juga menjadi faktor penting dalam keberhasilan pendidikan anak usia dini.
“Kami mendorong para orang tua untuk aktif berkolaborasi dengan pendidik PAUD. Pendidikan tidak hanya berlangsung di sekolah, tetapi juga harus dilanjutkan di rumah melalui pola asuh yang positif,” jelasnya.
Sosialisasi Wajib Belajar 13 Tahun yang digelar Pemkot Pontianak tersebut diikuti ratusan peserta dari berbagai lembaga PAUD. Berbagai kegiatan edukatif dan rekreatif digelar untuk memperkuat pemahaman masyarakat mengenai pentingnya pendidikan prasekolah.
Yanieta berharap, melalui kegiatan ini semakin banyak orang tua yang menyadari bahwa PAUD merupakan tahap awal penting dalam membangun kualitas sumber daya manusia.
“Dengan memberikan pendidikan terbaik sejak dini, kita ikut menyiapkan masa depan anak-anak Pontianak agar tumbuh menjadi generasi yang cerdas, sehat, dan berkarakter,” imbuhnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak, Sri Sujiharti, menambahkan bahwa pemerintah kota terus memperkuat dukungan terhadap lembaga PAUD, baik melalui peningkatan kompetensi pendidik maupun penyediaan sarana pembelajaran yang memadai.
“PAUD merupakan fondasi penting dalam membangun kualitas pendidikan di Kota Pontianak. Kami memastikan agar seluruh lembaga PAUD mendapatkan pembinaan yang berkesinambungan sehingga mampu memberikan layanan terbaik bagi anak-anak,” ucapnya.
Sri juga menegaskan bahwa sinergi antara pemerintah, lembaga PAUD, dan masyarakat menjadi kunci utama dalam memperluas akses serta meningkatkan mutu pendidikan anak usia dini.
“Kami berharap kesadaran orang tua semakin tinggi untuk menyekolahkan anak-anak mereka di PAUD, karena masa emas perkembangan tidak boleh terlewatkan,” pungkasnya. (Sumber: disdikbud.pontianak)
Pendidikan Karakter Fondasi Lahirnya Generasi Cerdas dan Berakhlak Mulia
PONTIANAK – Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak terus berkomitmen membangun generasi muda yang cerdas, berakhlak mulia dan berkarakter kuat. Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan menjelaskan, Pemerintah Kota Pontianak telah melaksanakan berbagai program strategis untuk memperkuat pendidikan karakter di lingkungan sekolah.
“Di antaranya melalui integrasi nilai-nilai karakter dalam kegiatan intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler, serta penerapan Sekolah Ramah Anak dan pendidikan inklusi yang menumbuhkan budaya belajar positif dan aman bagi peserta didik,” ujarnya saat memaparkan materi selaku narasumber Program Kita Indonesia dengan tema ‘Anak Indonesia Berkarakter’ yang digelar Radio Republik Indonesia (RRI) Pontianak di Aula Rumah Dinas Wali Kota, Senin (10/11/2025).
Menurutnya, pembangunan karakter anak Indonesia bukan sekadar pelengkap pendidikan formal, tetapi merupakan fondasi utama lahirnya generasi yang cerdas, berakhlak mulia, toleran dan cinta tanah air.
Selain itu, Pemkot juga mendorong Gerakan Literasi Sekolah agar anak-anak dapat berpikir kritis, beretika dan bijak dalam bermedia sosial.
“Upaya ini selaras dengan semangat revolusi mental yang digaungkan pemerintah,” tuturnya.
Berbagai kegiatan berbasis budaya dan keagamaan juga terus digalakkan, seperti Pekan Kebudayaan Daerah, Lomba Saprahan, dan Lomba Tundang, sebagai bagian dari pelestarian budaya lokal sekaligus pembentukan karakter anak Pontianak yang menghargai nilai-nilai tradisi.
Kolaborasi lintas sektor turut menjadi kunci sukses upaya ini. Pemerintah Kota Pontianak menggandeng dunia pendidikan, masyarakat, media seperti RRI, serta berbagai lembaga lainnya untuk menyebarluaskan nilai-nilai karakter positif melalui siaran, pelatihan dan kampanye edukatif.
“Pembangunan karakter anak Pontianak bukan hanya tanggung jawab sekolah, tetapi gerakan bersama antara pemerintah, masyarakat, dan media. Kita ingin melahirkan generasi muda yang cerdas secara intelektual, tangguh secara moral, dan kuat dalam kepribadian,” jelasnya.
Korwilnus IX Kalbar/Kepala LPP RRI Pontianak Peri Widodo mengungkapkan, bahwa Radio Republik Indonesia (RRI) sedari dulu ikut serta dalam upaya mewujudkan anak yang berkarakter sebagai generasi penerus bangsa.
"Salah satunya melalui program Kita Indonesia hadir sebagai ruang kebersamaan dan inspirasi tempat suara kebaikan dikumandangkan dan nilai kebangsaan disebarluaskan melalui siaran edukasi dan kegiatan nyata," terangnya.
Peri Widodo menerangkan, upaya dalam mewujudkan anak Indonesia Berkarakter merupakan salah satu Asta Cita Presiden.
Peri Widodo menegaskan, bahwa RRI berkomitmen menumbuhkan karakter anak-anak bangsa agar tetap berpijak pada budaya dan melangkah mantap ke masa depan digital yang penuh tantangan.
"Karakter bukanlah tugas satu pihak, tetapi ini adalah tanggung jawab bersama anatara keluarga, sekolah, pemerintah, media dan lingkungan. Maka mari kita bergandengan tangan memastikan setiap anak Indonesia tumbuh dengan cinta tanah air, empati sosial dan integritas yang tinggi kami yakin jika anak-anak Indonesia berkarakter, maka masa depan bangsa ini tidak hanya cerah, tetapi juga gemilang," pungkasnya. (prokopim)
Siti Asyah Bersyukur Mendapat Bantuan Operasional dari Pemkot
Pemkot Serahkan Bantuan Operasional bagi Guru Ngaji
PONTIANAK – Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak menyerahkan Bantuan Operasional bagi Guru Ngaji di Kota Pontianak pada tahap kedua. Sebelumnya, bantuan operasional juga telah disalurkan kepada Petugas Fardhu Kifayah di Kota Pontianak. Siti Asyah, seorang Guru Ngaji Tradisional yang mengajar di Komplek Villa Ria Indah, Kelurahan Tanjung Hulu Kecamatan Pontianak Timur, mengaku bersyukur dengan adanya bantuan ini. Siti merasa ini merupakan anugerah bagi para Guru Ngaji yang telah mengabdikan dirinya ke masyarakat.
“Bagi saya ini sebuah anugerah, karena Guru Ngaji pada dasarnya tidak menuntut untuk dibayar oleh anak murid. Kalau ada biaya silahkan, jika tidak ada tidak apa-apa. Hal terpenting adalah anak-anak tetap bisa belajar mengaji,” ungkapnya pasca menghadiri acara penyerahan bantuan di Aula Rumah Dinas Wali Kota, Rabu (5/11/2025).
Siti yang telah mengajar ngaji sejak tahun 2007 ini, sekarang memiliki sekitar 15 orang murid di tahun ini. Karena menurutnya, sudah ada beberapa muridnya yang khatam Alquran. Baginya, merupakan sebuah kebanggaan bagi Guru Ngaji bila anak muridnya bisa mengaji, mengerti tajwid, hingga mengkhatamkan Alquran dan mengetahui ilmu-ilmu agama.
“Murid yang belajar dengan saya mulai dari usia 5 tahun hingga anak-anak SMA. Selain mengaji, saya mengajarkan doa sehari-hari, tata cara berwudhu, tata cara sholat dan bacaannya, hingga surah-surah pendek,” tuturnya.
Ia berharap, ke depannya program bantuan operasional ini tetap ada dan terus berlangsung. Sehingga Guru Ngaji lebih bersemangat dalam mengajar dan mengabdi ke masyarakat.
“Saya yakin para Guru Ngaji tidak berharap materil sebagai poin utama, pasti niatnya untuk amal jariyah. Tetapi, saya berharap ke depannya ada program bantuan untuk pengadaan Alquran, Rehal, serta meja untuk menulis untuk memberikan kenyamanan anak-anak dalam belajar mengaji,” pungkas Siti.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan mengapresiasi pengabdian yang telah dilakukan oleh para Guru Ngaji dan Petugas Fardhu Kifayah di Kota Pontianak. Baginya, program ini merupakan bentuk penghargaan Pemkot Pontianak kepada para Guru Ngaji dan Petugas Fardhu Kifayah yang telah menjadi ujung tombak dalam menegakkan syiar agama Islam di masyarakat.
“Harapannya, para Guru Ngaji dan Petugas Fardhu Kifayah bisa lebih semangat dalam mengabdi ke masyarakat. Karena Guru Ngaji dan Petugas Fardhu Kifayah sangat dibutuhkan masyarakat,” tegas Bahasan.
Pihaknya berjanji akan terus mengakomodir jumlah penerima bantuan sesuai kondisi di lapangan. Ia membuka kesempatan kepada masyarakat untuk mendaftarkan diri sebagai penerima bantuan jika ada Petugas Fardhu Kifayah dan Guru Ngaji Tradisional yang belum terdata.
“Nanti akan kita verifikasi agar tepat sasaran. Kami menargetkan sebanyak 2 ribuan orang Petugas Fardhu Kifayah dan Guru Ngaji yang terakomodir ke depannya. Kita ingin adanya regenerasi terutama dari kalangan generasi muda, karena ini sangat dibutuhkan masyarakat,” tutupnya. (kominfo)