,
menampilkan: hasil
KADIN Pontianak dan Dekranasda Jajaki Kolaborasi untuk Perkuat UMKM Lokal
PONTIANAK - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Kota Pontianak melakukan kunjungan kerja ke UMKM Center milik Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Pontianak yang terletak di Jalan Sultan Syarif Abdurrahman, Selasa (24/6/2025). Kunjungan ini menjadi ajang diskusi dan bertukar gagasan sebelum dijajaki kerja sama konkret dalam penguatan sektor UMKM kreatif lokal.
Ketua Dekranasda Kota Pontianak,Yanieta Arbiastutie, menyambut langsung rombongan dan menilai kolaborasi ini menjadi langkah penting dalam menjawab tantangan UMKM di tengah dinamika pasar dan perubahan teknologi.
“Kami melihat masih ada tantangan besar di sisi pemasaran, pembiayaan, dan penguatan daya saing produk. KADIN memiliki jejaring dan kapasitas pendampingan industri yang bisa menjembatani pelaku UMKM untuk naik kelas,” ungkapnya.
Pertemuan ini juga membahas potensi pengembangan produk kerajinan lokal yang memiliki nilai budaya dan keunggulan desain. Kedua belah pihak sepakat untuk menyusun peta jalan kerja sama.
“Kita ingin UMKM tidak hanya jadi pelengkap ekonomi, tapi menjadi tulang punggung. Untuk itu, sinergi antara Dekranasda dan KADIN harus punya arah yang terukur dan berdampak langsung ke pelaku usaha,” tambah Yanieta.
Ketua KADIN Kota Pontianak, Muhammad Naufal, menyampaikan komitmen pihaknya untuk tidak hanya melakukan pendampingan, tetapi juga membuka akses pasar dan kemitraan industri bagi UMKM binaan Dekranasda.
“KADIN siap menghubungkan UMKM Pontianak dengan rantai pasok yang lebih besar. Kunjungan ini awal dari agenda jangka panjang untuk memperkuat ekonomi lokal yang berkelanjutan,” katanya.
Ia juga menegaskan pentingnya business matching antara pelaku UMKM dan pelaku industri, termasuk keterlibatan pelaku usaha besar yang tergabung dalam KADIN untuk memberi peluang kemitraan yang saling menguntungkan.
“Kami akan mendorong anggota KADIN yang bergerak di sektor distribusi, perhotelan, dan ritel untuk mengutamakan produk UMKM lokal dalam rantai suplai mereka. Jadi, kerja sama ini tidak berhenti di diskusi, tapi dilanjutkan dengan langkah konkret yang berdampak ekonomi,” pungkasnya. (kominfo)
Intip Fasilitas Rumah Kemasan Pontianak, Mampu Produksi 7 Ribu Kemasan per Hari
PONTIANAK – Di lantai 2 Pasar Kemuning, Kelurahan Sungai Bangkong, berdiri Rumah Kemasan yang baru saja diresmikan Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono. Fasilitas ini hadir sebagai solusi modern untuk para pelaku UMKM yang ingin meningkatkan kualitas pengemasan produk mereka.
Menurut Danang, tenaga pendamping Rumah Kemasan, tempat ini dilengkapi berbagai peralatan dasar pengemasan. Dalam satu hari, kapasitas produksinya mencapai 7.000 kemasan.
“Misalnya sablon gelas atau sablon meja datar, jika kita mulai pukul 08.00 hingga 17.00 secara efektif, bisa menghasilkan sekitar 7.000 kemasan. Artinya, dalam satu jam bisa mencapai 1.000 kemasan,” jelas Danang, Selasa (24/6/2025).
Peralatan yang tersedia mencakup mesin sablon cup untuk media lengkung seperti gelas, sablon meja datar untuk kain, plastik, atau kertas, serta continuous sealer with gas guna mengisi udara ke dalam kemasan agar produk lebih tahan lama.
Selain itu, tersedia pula spinner untuk meniriskan minyak dari produk, hand sealer, peralatan desain grafis, printer, mesin laminasi, mesin jahit karung, alat rekam film sablon, mesin segel botol, hingga pengering film.
“Di sini kita produksi kemasan standar UMKM. Misalnya, jika sebelumnya UMKM hanya memakai kantong polipropilena satu lapis, kini bisa menggunakan alumunium foil tiga lapis. Lapisan ini saling menutup pori sehingga udara di dalam tidak keluar, dan dari luar tidak bisa masuk,” paparnya.
Proses pelayanan di Rumah Kemasan dimulai dengan pendaftaran daring melalui situs pakontis.pontianak.go.id, dilanjutkan survei oleh tim teknis. Produk yang akan dikemas wajib memiliki sertifikasi halal, izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), dan izin kesehatan.
“UMKM mendaftar secara daring, kemudian kami bantu desain kemasannya sesuai jenis produk—apakah cair, kering, atau semi basah. Kalau produk kering, biasanya pakai alumunium foil. Kalau semi basah, kami sediakan bahan nilon,” tutup Danang. (kominfo/prokopim)
Pemkot Pontianak Sediakan Rumah Kemasan, Solusi Branding UMKM Pemula
PONTIANAK - Wali Kota Pontiana Edi Rusdi Kamtono, meresmikan ‘Rumah Kemasan’ yang terletak di lantai dua Pasar Kemuning Jalan Prof M Yamin, Kelurahan Sungai Bangkong Kecamatan Pontianak Kota, Senin (23/6/2025).
‘Rumah Kemasan’ yang dibangun oleh Pemkot Pontianak lewat Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskumdag) ini menjadi jawaban bagi UMKM yang membutuhkan jasa pengemasan gratis, bahkan dimulai dari proses desain produk.
“Diperuntukan bagi pengusaha UMKM terutama kuliner, tapi bisa juga untuk keperluan yang lain. Bagi pengusaha pemula dapat mengemas produknya di sini dengan gratis,” terangnya usai peresmian, didampingi Wakil Wali Kota Bahasan.
Dengan adanya Rumah Kemasan, diharapkan penjualan produk UMKM meningkat sehingga perekonomian pun tumbuh. Belum sampai sini saja, Edi berencana akan membangun rumah kemasan lainnya di setiap kecamatan di Kota Pontianak.
“Apabila pengusaha UMKM di Pontianak antusias, kita ingin membentuk lagi di kecamatan lain seperti di Kecamatan Pontianak Timur, Utara dan Barat,” paparnya.
Kepala Diskumdag Kota Pontianak, Ibrahim memaparkan, pihaknya memberikan beberapa syarat bagi pendaftar. Di antaranya kualitas produk, higienitas maupun tes kehalalan.
Adapun fasilitas yang diberikan selain itu adalah konsultasi pengemasan merk yang menarik. Beberapa media kemasan yang disediakan seperti pouch (kantong), cup (cangkir) dan karung.
“Sejak diresmikan oleh Pak Wali maka rumah kemasan ini telah beroperasi,” ujarnya.
Bagi warga yang ingin mendaftar terlebih dahulu dapat mengakses laman website pakontis.pontianak.go.id kemudian mengisi form digital yang disediakan.
“Pak Ontis ini singkatan dari Packaging Kemasan Online Gratis. Setelah mendaftar di sana akan mendapat pelayanan langsung dari jajaran Diskumdag,” tutupnya. (kominfo/prokopim)
Gerus Angka Pengangguran, Pemkot Pacu Investasi dan Pelatihan
BPS Rilis Angka Pengangguran Terbuka di Pontianak Turun
PONTIANAK – Pemerintah Kota Pontianak menggelar Rapat Koordinasi, Monitoring dan Evaluasi Perkembangan Ketenagakerjaan Triwulan II bersama sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan akademisi dari Universitas Tanjungpura. Rakor ini membahas dinamika ketenagakerjaan, termasuk tren penurunan angka pengangguran terbuka di Kota Pontianak.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, memaparkan bahwa berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka pengangguran terbuka di Kota Pontianak mengalami penurunan dari 8,92 persen pada 2023 menjadi 8,29 persen di tahun 2024.
“Penurunan ini menunjukkan adanya perbaikan dalam penyerapan tenaga kerja, namun kita tetap perlu menyamakan persepsi mengenai definisi pengangguran terbuka, termasuk kategori usia kerja dan status pendidikan,” ujarnya usai Rakor di Ruang Pontive Center, Kamis (19/6/2025).
Dalam rakor tersebut, BPS Kota Pontianak menjelaskan bahwa usia kerja yang digunakan dalam survei ketenagakerjaan adalah 15 tahun ke atas, namun telah disesuaikan dengan pengecualian pelajar dan mahasiswa yang belum masuk pasar kerja aktif. Ia juga menyoroti adanya sekitar lima ribu lulusan baru setiap tahun dari Universitas Tanjungpura, yang menjadi bagian dari angkatan kerja potensial.
Edi menambahkan bahwa pihaknya meminta data yang lebih rinci mengenai sektor informal, seperti tukang dan juru parkir, agar bisa dijadikan dasar dalam menyusun kebijakan ketenagakerjaan yang lebih tepat sasaran.
“Peran Dinas Ketenagakerjaan sangat penting untuk menyiapkan pelatihan keterampilan bagi pemuda, seperti pelatihan servis AC, barber shop, menjahit, serta pelatihan-pelatihan lain yang dilengkapi dengan sertifikasi. Dengan begitu, tenaga kerja kita siap bersaing di dunia kerja, termasuk untuk bekerja di luar kota, provinsi, bahkan luar negeri,” ujarnya.
Karena Pontianak merupakan kota jasa dan perdagangan tanpa sektor industri besar, Edi menegaskan bahwa peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi fokus utama pembangunan.
“Untuk membuka peluang kerja lebih luas, kami juga terus mendorong iklim investasi. Saya sudah instruksikan agar semua perizinan dipermudah, cepat, murah, dan efisien. Jangan sampai ada investor terhambat hanya karena proses administratif,” tegasnya.
Ia menambahkan, jika perlu, pelayanan perizinan dilakukan dengan sistem jemput bola, agar investasi bisa segera direalisasikan dan tenaga kerja lokal terserap maksimal. (prokopim)