,
menampilkan: hasil
Kualitas Infrastruktur Menjadi Daya Tarik Orang Berkunjung
PONTIANAK - Sebagai kota perdagangan dan jasa, sudah selayaknya infrastruktur di Kota Pontianak harus dalam kondisi mantap. Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menilai, apabila infrastruktur representatif maka akan menjadi daya tarik orang berkunjung ke Kota Pontianak. "Untuk menarik orang berkunjung ke Pontianak salah satu caranya adalah meningkatkan kualitas infrastruktur, baik dasar maupun pelengkap," ujarnya, Selasa (20/4/2021).
Banyak cara Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak dalam meningkatkan kualitas infrastrukturnya. Diantaranya mempercantik taman-taman dan ruang terbuka hijau, gedung-gedung, kondisi infrastruktur jalan harus mantap dan lainnya. Dengan kondisi yang demikian, ia meyakini hal itu bisa memikat orang untuk datang berkunjung ke Kota Pontianak. "Semakin banyak jumlah kunjungan ke Pontianak, maka secara tidak langsung berdampak pada pendapatan para pelaku UMKM," sebut Edi.
Ia menyebut, pihaknya tengah mempersiapkan lokasi yang bisa menjadi pusat penjualan kuliner atau sentra kuliner. Keberadaan sentra kuliner ini akan menjadi destinasi pilihan yang bisa dikunjungi oleh wisatawan. "Keanekaragaman kuliner khas Pontianak ini bisa menjadi daya pikat bagi wisatawan yang ingin mencicipinya di sentra kuliner," tuturnya.
Saat ini Pemkot Pontianak telah melakukan percepatan-percepatan dalam pelayanan. Hanya saja, kata Edi, upaya itu terkendala dengan minimnya Sumber Daya Manusia (SDM). Selain itu pula, adanya kebijakan refocusing dan realokasi anggaran yang mencapai Rp225 miliar dinilainya akan berdampak terhadap pelayanan. Sementara pembangunan yang dilakukan harus terus dipelihara, sebab jika tidak, maka lambat laun kualitasnya akan menurun. "Pembangunan sedikit melambat karena tergerus oleh belanja rutin maupun belanja Covid-19," pungkasnya. (prokopim)
Ramadan Momentum Meningkatkan Kepekaan Sosial di Tengah Pandemi
PONTIANAK - Selain meningkatkan ibadah di bulan suci Ramadan, meningkatkan kecerdasan dan kesalehan sosial menjadi bagian yang tak kalah pentingnya. Terlebih di tengah pandemi Covid-19, dimana tak sedikit warga terdampak, tingkat pengangguran meningkat, demikian pula angka kemiskinan. Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengatakan, kesalehan sosial adaah suatu bentuk kesalehan yang tidak hanya ditandai oleh ibadah semata, melainkan juga ditandai oleh seberapa besar seseorang memiliki kepekaan sosial dan berbuat kebaikan untuk orang-orang di sekitarnya. "Nah, kepekaan sosial inilah yang perlu kita implementasikan di tengah pandemi, bagaimana kita peduli dengan orang-orang yang mengalami kesulitan ekonomi akibat pandemi," ungkapnya saat menyampaikan tausiyah singkat sebelum melaksanakan Salat Tarawih berjamaah di Masjid Raya Mujahidin, Senin (19/4/2021) malam.
Saat ini, lanjut Edi, semua pihak sedang berjuang memulihkan ekonomi. Namun dengan meningkatnya kasus aktif Covid-19 di Provinsi Kalbar, sehingga pemerintah pusat menetapkan provinsi ini masuk dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Kalbar merupakan satu diantara lima provinsi yang ditetapkan dalam PPKM. "Oleh sebab itu, saya mengajak seluruh masyarakat, mari kita sama-sama mentaati protokol kesehatan dengan menerapkan 3M, mengenakan masker, mecuci tangan pakai sabun dan menjaga jarak," tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Edi Kamtono menyebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak terus melanjutkan pembangunan. Menurutnya, pembangunan merupakan salah satu tujuan untuk menciptakan kota yang nyaman, indah dan meningkatkan indeks kebahagiaan masyarakat. Saat ini pihaknya fokus pada rencana pembangunan duplikasi Jembatan Kapuas I. "Dengan dibangunnya duplikasi Jembatan Kapuas I, maka persoalan kemacetan lalu lintas di Kota Pontianak satu-persatu terpecahkan," pungkasnya. (prokopim)
1200 KK MBR Pontianak Utara Terima Hibah Sambungan PDAM
Total 2.625 Penerima Hibah se-Kota Pontianak
PONTIANAK - Sebanyak 1200 Kepala Keluarga (KK) di Kecamatan Pontianak Utara mendapatkan hibah sambungan air bersih PDAM dari pemerintah pusat. Kecamatan Pontianak Utara menjadi penerima terbanyak hibah sambungan PDAM dari total keseluruhan penerima hibah dari APBN berjumlah 2.625 se-Kota Pontianak. "Jadi air bersih ini sambungannya gratis untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR)," ujar Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono usai membuka sosialisasi program hibah sambungan air bersih APBN 2021 di Aula Kantor Camat Pontianak Utara, Senin (19/4/2021).
Penerima hibah berdasarkan survei lapangan terhadap MBR yang rumahnya belum tersambung air bersih PDAM. Tarif yang dikenakan bagi mereka penerima hibah air bersih juga lebih rendah dari tarif umum lainnya, yakni Rp800 per meter kubik air yang digunakan. "Targetnya bulan Juli tahun ini sudah terpasang semua," ungkapnya.
Ia berharap akhir tahun 2022 cakupan layanan sambungan PDAM bisa mencapai 95 persen ke atas untuk warga Kota Pontianak. Masyarakat diminta memanfaatkan air bersih untuk kehidupan sehari-hari. "Masyarakat harus menghemat penggunaan air," ucap Edi.
Direktur Utama (Dirut) Perusahan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Khatulistiwa, Ardiansyah menerangkan, program ini sudah berjalan sejak 2015 hingga sekarang. Di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) juga masuk dalam perencanaan hingga 2024 mengikuti RPJMN. Program hibah air bersih bagi MBR ini dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah. "Untuk saat ini cakupan pelayanan air bersih sudah mencapai 85 persen," terangnya.
Dengan adanya program MBR ini, lanjutnya lagi, sangat membantu untuk mempercepat penambahan sambungan yang secara otomatis menambah cakupan pelayanan. Dikatakan Ardiansyah, untuk saat ini kapasitas produksi air bersih masih bisa memungkinkan untuk menambah sekitar 10.850 pelanggan hingga tahun 2022. "Saat ini Perumda Tirta Khatulistiwa juga tengah mempersiapkan untuk penambahan IPA baru yang direncanakan di Nipah Kuning dan Selat Panjang," jelasnya. (prokopim)
Wali Kota Tekankan Penghematan Anggaran di Jajarannya
Prioritaskan Program Berdampak Langsung pada Masyarakat
PONTIANAK - Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono meminta seluruh jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak untuk melakukan penghematan dalam penggunaan anggaran. Penghematan tersebut mulai dari penggunaan listrik, air, telepon, bahan bakar, perjalanan dinas hingga penggunaan rutin barang habis pakai seperti Alat Tulis Kantor (ATK). Dengan penghematan itu tujuannya agar anggaran yang ada bisa dimanfaatkan untuk program-program yang lebih berdampak langsung pada masyarakat. "Sehingga bisa dialokasikan untuk program yang lebih dibutuhkan masyarakat," ujarnya usai membuka rapat asistensi dan verifikasi Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) Kota Pontianak Tahun 2022 di Aula Rohana Muthalib Bappeda Kota Pontianak, Senin (19/4/2021).
Edi menyebut, pihaknya akan memfokuskan program-program yang menjadi kebutuhan, bukan keinginan atau kemauan. Program yang merupakan kebutuhan dimaksud adalah program yang menyentuh masyarakat langsung atau pro rakyat. Sebagaimana diketahui, sejak tahun 2020 hingga sekarang seluruh daerah mengalami tekanan kehidupan ekonomi dan sosial budaya akibat pandemi Covid-19. Untuk itu, pihaknya berupaya memulihkan ekonomi masyarakat khususnya di Kota Pontianak. "Sehingga Kota Pontianak bisa segera bangkit dari kesulitan ekonomi serta aktivitas perekonomian masyarakat berjalan normal," harapnya.
Dampak pandemi terhadap ekonomi makro tidak hanya dirasakan Kota Pontianak, bahkan dunia pun mengalami hal serupa lantaran semua terfokus pada permasalahan kesehatan. Pembatasan aktivitas yang diberlakukan dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 menyebabkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif terdampak. Menghadapi tekanan ekonomi yang demikian, ia berpendapat harus ada upaya untuk melibatkan masyarakat agar bergerak produktif seperti usaha mikro kecil dan menengah. "Jika ekonomi tidak bergerak maka Pendapatan Asli Daerah (PAD) akan ikut merosot," ungkap Edi.
Merosotnya PAD, kata dia, akan berpengaruh terhadap pembiayaan pembangunan infrastruktur seperti jalan dan rehabilitasi serta operasional lainnya. Pemkot Pontianak mempersiapkan program untuk menstimulus, baik secara aturan legalitas misalnya dengan memberikan kemudahan dan percepatan perizinan serta upaya-upaya lain dalam rangka membangkitkan ekonomi. "Sehingga pemulihan ekonomi lebih cepat dan pembangunan berjalan sesuai rencana," pungkasnya. (prokopim)