,
menampilkan: hasil
Lidah Buaya Jadi Primadona Stand Kota Pontianak
Pameran Indonesia City Expo (ICE) Rakernas APEKSI XV
PADANG - Pengunjung takjub tatkala melihat pelepah lidah buaya atau aloevera yang dipajang di Stand Kota Pontianak pada pameran Indonesia City Expo (ICE) dalam rangka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XV Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) di Lapangan Imam Bonjol, Kota Padang, Selasa (9/8).
ICE digelar mulai tanggal 7-10 Agustus 2022. Salah satu pengunjung Osvin (51) asal padang mengaku baru pertama kali melihat pelepah lidah buaya sebesar yang dipamerkan stand Pontianak.
"Saya punya tanaman lidah buaya dirumah tapi tidak sebesar ini, ini besar sekali," ujarnya.
Selain melihat pelepah aloevera, ia pun mencicipi minuman lidah buaya. Menurutnya, rasa minuman ini manis dan daging atau isi dari aloe vera gurih.
"Rasanya segar, isinya juga tebal, jadi teringat ketika maag, dulu minumnya hanya air lidah buaya," ujarnya.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menyempatkan diri untuk mengunjungi stand Kota Pontianak. Dirinya berharap produk-produk UKM yang ditampilkan mampu menyedot minat pengunjung. Terlebih, industri kerajinan saat ini menjadi bagian dari ekonomi kreatif yang pertumbuhannya sangat pesat.
"Hal ini bisa menjadi peluang meningkatkan perekonomian keluarga," ujarnya.
Industri kerajinan, lanjutnya, memiliki peran yang cukup strategis dalam perekonomian nasional karena lekat dengan keseharian masyarakat Indonesia.
"Tidak menutup kemungkinan industri kerajinan menjadi mata pencaharian andalan, terutama dengan memanfaatkan sumber daya setempat dan pengembangan kreatif lokal," ujarnya
Ketua Dekranasda Kota Pontianak, Yanieta Arbiastutie Kamtono menambahkan, keikutsertaan pelaku UKM di bawah binaan Dekranasda ini sebagai salah satu upaya mempromosikan produk-produk unggulan yang dimiliki Kota Pontianak.
"Produk yang dipamerkan beraneka jenis mulai dari home dekor, handmade, aksesoris hingga produk makanan dan minuman seperti produk turunan dari aloevera, kain corak insang, kerajinan dari akar keladi air dan sebagainya," ujarnya.
Dia menambahkan, jika dilihat dari antusias pengunjung ke stand Pemerintah Kota Pontianak memang lebih banyak yang tertarik pada produk olahan tanaman lidah buaya seperti cokelat, minuman, teh lidah buaya, nastar, krupuk lidah buaya hingga kripik jamur tiram aloe vera.
"Produk olahan lidah buaya ini memang sudah dikenal sebagai salah satu ciri khas Kota Pontianak sehingga ketika berkunjung pasti yang ditanyakan pertama kali adalah air lidah buaya baru yang lainnya," imbuhnya.
Dia berharap agar kesempatan ini menjadi momen untuk kembali mempromosikan produk UKM setelah 2 tahun tidak dilaksanakan pameran tingkat nasional akibat Pandemi Covid 19.
"Kalau dilihat dari potensi daerah sebetulnya banyak yang bisa dipamerkan di tingkat nasional namun karena keterbatasan tempat, kita hanya memilih produk yang telah lulus kurasi saja untuk dipamerkan" pungkasnya. (prokopim)
Ida Senang Dapat Cabai dari Edi Kamtono
Wali Kota Meninjau Pasar Murah di Kecamatan Pontianak Barat
PONTIANAK - Ekspresi ceria terpancar dari wajah Ida Hariyati (45), saat menerima cabai rawit dalam kemasan packing yang diberikan langsung oleh Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono saat meninjau Pasar Murah dalam rangka HUT RI ke-77 di Halaman Kantor Camat Pontianak Barat, Selasa (9/8/2022).
"Alhamdulillah, saya memang ke pasar murah ini ingin membeli bahan kebutuhan pokok, dan tidak menyangka Pak Wali Kota hadir di sini dan membelikan cabai rawit," ujarnya.
Awalnya, dirinya mengunjungi pasar murah ini untuk berbelanja kebutuhan pokok yang dijual di sini, seperti beras, gula dan cabai rawit. Dia mengetahui informasi adanya pasar murah melalui media sosial.
"Syukur ada pasar murah sehingga kami sangat terbantu karena harganya lebih murah dari pasaran," ungkap ibu rumah tangga yang berdomisili di Kecamatan Pontianak Barat ini.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengatakan, pasar murah dalam rangka memperingati HUT ke-77 Kemerdekaan RI ini untuk menjamin ketersediaan kebutuhan pokok makanan bagi warga Kota Pontianak. Dengan harga yang relatif murah, ia berharap warga terbantu dengan tersedianya berbagai bahan kebutuhan pokok yang dijual di pasar murah.
"Kedepan, tidak hanya para distributor saja yang dilibatkan, tetapi para pehobi tanaman yang ingin memasarkan produk tanamannya, misalnya cabai, tomat dan lainnya bisa ikut dalam pasar murah ini," katanya.
Ia berharap pasar murah serupa rutin digelar sehingga masyarakat yang membutuhkan bahan pokok lebih terbantu. Kehadiran pasar murah ini bisa membantu masyarakat berpenghasilan rendah dalam memenuhi kebutuhan bahan pokok makanan dengan harga lebih murah dari harga di pasaran.
"Pasar murah ini juga merupakan upaya pemerintah untuk ketahanan pangan," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Diskumdag Kota Pontianak, Junaidi memaparkan, pihaknya bekerjasama dengan Bulog Divre Kalbar, Kios KTI, PT Pondan Food, CV Jaya Abadi, PT Garam dan PT Bina Karya Prima, menggelar pasar murah di enam kecamatan. Pasar Murah dibuka mulai pukul 08.00 hingga selesai.
"Jadwalnya dilaksanakan secara bergiliran di masing-masing kecamatan," terangnya.
Dimulai dari Kecamatan Pontianak Selatan tanggal 4 Agustus 2022, Pontianak Barat 9 Agustus, Pontianak Tenggara 10 Agustus, Pontianak Kota 11 Agustus, Pontianak Timur 16 Agustus dan berakhir di Pontianak Utara 18 Agustus. Adapun komoditi yang dijual di antaranya beras, telur, daging ayam, tepung terigu, garam, paket sembako berisi minyak goreng satu liter, tepung terigu kemasan satu bungkus, garam satu bungkus dan mi instan empat hingga lima bungkus. Junaidi berkata, pembelian tidak dibatasi, siapa saja bisa membelinya asalkan warga setempat dan untuk dikonsumsi sendiri, bukan untuk diperjualbelikan lagi.
"Pasar murah ini tanpa menggunakan kupon dan kuota," pungkasnya. (prokopim)
Edi Kamtono: Sampah Bakal Bernilai Emas
Resmikan Bank Sampah Mini SMPN 1, Wako Minta Jajaki Kerjasama Pegadaian
PONTIANAK - Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono meresmikan sekaligus meluncurkan Bank Sampah Mini Spansa di SMP Negeri 1 Pontianak. Kedepan dirinya berharap, muncul bank sampah mini lainnya di lingkungan sekolah maupun perkantoran di seluruh Kota Pontianak.
“Dari kumpulan sampah tersebut, ada yang diolah menjadi barang bermanfaat ataupun seni kerajinan tangan lainnya. Ada yang ditukar menjadi uang tunai. Nanti kami ingin kerjasama dengan Pegadaian supaya bisa ditukar emas,” ungkapnya usai Launching Bank Sampah Mini Program Galah Bung Sam di Sekolah, Kamis (4/8/2022).
Kontribusi dari setiap siswa dan siswi juga harus ditingkatkan. Kesadaran mereka tentang memilah sampah sejak dari rumah dan dibawa ke sekolah secara tidak langsung menurunkan jumlah pembuangan sampah.
“Anak-anak harus diedukasi, bahwa sampah mengganggu dan menimbulkan ketidaknyamanan. Nanti mereka terbiasa mana sampah organik dan anorganik, terus dibawa ke sekolah,” ujar dia.
Edi kemudian mengapresiasi sekolah-sekolah yang turut membangun bank sampah mini. Di saat bersamaan pula, pihaknya tengah menggencarkan program Sekolah Adiwiyata, sebuah ide kolaboratif untuk mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup.
“Sekolah yang hijau, bersih dan teduh tapi tertata tidak asal. Kalau semua sekolah seperti ini, Insyaallah Kota Pontianak juga ikut bersih. Pasti ada manfaat yang kita rasakan, utamanya hal yang produktif,” tuturnya.
Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), rata-rata produksi sampah rumah tangga bisa mencapai 0,7 kg per hari. Angka itu menurut Edi sebanding dengan jumlah sampah di TPA Batu Layang yang mencapai antara 350 hingga 400 ton per hari.
Oleh sebab itu, masalah sampah merupakan persoalan yang mendasar dalam rumah tangga bahkan hingga banyak instansi. Tak jarang akibat sampah yang menumpuk, pekerjaan pun terhalangi. Edi menjelaskan, Pemerintah Pusat membuat regulasi agar di tahun 2023, jumlah pembuangan sampah berkurang 30 persen.
“Yang dikelola di TPA, untuk mengurangi sampah tersebut maka harusnya sampah habis di tempat. Bisa juga melalui bank sampah,” pungkasnya. (kominfo/prokopim)
Sekda Mulyadi: Tingkatkan Disiplin Pegawai Demi Kualitas Pelayanan Publik
Sosialisasi Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil
PONTIANAK - Sekretaris Daerah Kota Pontianak, Mulyadi menilai, perlu adanya penerapan disiplin pegawai yang tinggi untuk mencapai tujuan organisasi. Hal itu dalam rangka menciptakan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat.
“Mengingat organisasi akan berhasil melaksanakan programnya, jika tiap individu yang bekerja dalam organisasi tersebut dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, sesuai dengan bidang dan tanggung jawabnya masing-masing,” ungkapnya usai Sosialisasi Disiplin Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak, di Aula SSA Kantor Wali Kota Pontianak, Rabu (3/8/2022).
Tak kalah pentingnya, menurut Mulyadi, para pegawai juga perlu diberikan arahan dan dorongan yang tepat, sehingga potensi masing-masing aparatur dapat diubah menjadi potensi yang menguntungkan organisasi.
“Melalui disiplin pula kita dapat menjaga dan menjamin kualitas pelaksanaan Reformasi Birokrasi agar sesuai dengan standar yang ditetapkan yaitu pemerintahan yang bersih serta bebas KKN, peningkatan kualitas pelayanan publik, efektivitas dan efisiensi pemerintahan termasuk di dalamnya peningkatan kualitas pengambilan kebijakan,” sebutnya.
Melalui pelaksanaan sosialisasi tersebut, Mulyadi berharap dengan apa yang sedang dan akan terus diwujudkan terkait kedisiplinan Pegawai Negeri Sipil selaras dengan Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
“Dengan peraturan pemerintah yang ditetapkan dalam rangka untuk menjamin tata tertib dan kelancaran tugas Pegawai Negeri Sipil itu sendiri, sehingga dalam menjalankan tugas pokok serta fungsinya dapat berjalan semestinya,” pungkasnya. (kominfo)