,
menampilkan: hasil
Kemensos Gelontorkan Bansos bagi Komunitas Budaya dan Siaga Bencana di Pontianak
Wako Apresiasi Perhatian Pemerintah Pusat terhadap Budaya Lokal
PONTIANAK – Kementerian Sosial (Kemensos) RI menyalurkan bantuan sosial (bansos) untuk penguatan ekonomi dan pelestarian budaya lokal di Kota Pontianak. Bantuan berupa uang tunai tersebut diberikan kepada kelompok masyarakat lokal yang selama ini aktif dalam bidang seni dan budaya, UMKM, serta siaga bencana berbasis komunitas.
Staf Khusus Menteri Bidang Pemberdayaan dan Penanganan Fakir Miskin (PFM), Ishaq Zubaedi Roqib menerangkan, program dari pemerintah pusat ini merupakan bentuk kehadiran negara dalam memperkuat ketahanan sosial masyarakat berbasis potensi lokal.
“Program ini kami desain agar mampu mengangkat potensi budaya dan ekonomi lokal menjadi kekuatan pembangunan sosial masyarakat. Setiap daerah memiliki kearifan dan kekuatan sendiri, dan itu harus diberdayakan,” ujarnya usai menyerahkan bantuan secara simbolis di Rumah Budaya Kampung Caping, Kamis (10/7/2025).
Ia juga mengapresiasi peran aktif masyarakat, khususnya warga Kampung Caping, yang dinilainya telah menunjukkan kemajuan dalam menjaga nilai-nilai budaya sekaligus mengembangkan potensi ekonomi lokal.
Dalam kesempatan itu, Stafsus Menteri menanggapi aspirasi warga yang mengharapkan bantuan perahu karet untuk mendukung kesiapsiagaan menghadapi bencana, mengingat wilayah tersebut beberapa kali dilanda musibah seperti banjir dan kecelakaan air.
“Permintaan ini akan kami tindak lanjuti, karena kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana merupakan bagian penting dari ketahanan sosial yang berkelanjutan,” cetus Ishaq.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyampaikan apresiasinya atas perhatian Kemensos terhadap pengembangan potensi kampung-kampung budaya di Pontianak. Ia menyebut keberadaan kampung budaya seperti di Mendalawi ini sebagai aset sosial yang harus dijaga dan terus diberdayakan.
“Kampung Mendalawi dan sekitarnya memiliki kekayaan budaya yang khas. Pemerintah Kota Pontianak berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan ekonomi kreatif dan pelestarian budaya lokal agar dapat menjadi daya ungkit kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.
Menurutnya, sinergi antara pemerintah pusat dan daerah harus terus diperkuat untuk menciptakan pembangunan sosial yang inklusif dan berkelanjutan. Ia juga mengapresiasi semangat gotong royong warga yang selama ini aktif dalam berbagai kegiatan sosial, budaya, dan kebencanaan.
“Kami ucapkan terima kasih dan apresiasi atas perhatian Kemensos yang telah memberikan bantuan sosial bagi masyarakat Kota Pontianak. Kota Pontianak masih memiliki sejumlah tantangan sosial yang memerlukan kolaborasi semua pihak, termasuk pemerintah pusat,” imbuh Edi.
Ia menyebut, berbagai program sosial telah digulirkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak, baik melalui APBD maupun dukungan pusat. Bantuan pangan non-tunai (BPNT) tercatat menjangkau sekitar 14 ribu keluarga, sementara penerima Program Keluarga Harapan (PKH) mencapai 7 ribu hingga 9 ribu orang.
“Namun jumlah ini belum mencakup keseluruhan warga dalam DTKS. Sisanya kita bantu melalui APBD,” ucap Edi.
Selain itu, Pemkot juga fokus pada pembangunan infrastruktur dasar dan program bedah rumah. Hingga kini, sebanyak 14 ribu unit rumah tidak layak huni telah dibedah melalui dukungan APBD dan program pusat.
“Kita juga perhatikan sanitasi rumah, termasuk bantuan pembangunan WC bagi rumah tangga yang belum memiliki fasilitas sanitasi yang layak,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Edi juga menyinggung pentingnya pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan UMKM. Pemkot telah membangun UMKM Center dan Rumah Kemasan sebagai pusat promosi produk lokal.
“Kita juga bermitra dengan dunia usaha, perbankan, dan kementerian lain untuk mendukung pembiayaan dan pembinaan UMKM,” sebutnya.
Ia berharap sinergi dengan Kementerian Sosial terus ditingkatkan, termasuk dalam rencana pembangunan Sekolah Rakyat di lahan seluas 5,1 hektare di Pontianak Utara. Proyek ini diharapkan masuk dalam 100 program prioritas nasional yang juga menjadi bagian dari agenda Kemensos.
Edi menyampaikan bahwa sebagai ibu kota Provinsi Kalimantan Barat yang menjadi pusat pemerintahan, pendidikan, dan perdagangan, Kota Pontianak menghadapi tantangan besar, termasuk urbanisasi dan tingkat pengangguran terbuka yang mencapai 8,4 persen dan tertinggi di Kalbar.
“Kita akan terus validasi data, kolaborasi dengan pemerintah pusat, dan melakukan berbagai program penguatan ekonomi serta peningkatan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. (prokopim)
Bahasan: Semua Jemaah Pontianak Pulang Sehat dan Selamat, Harap Jadi Haji Mabrur
Wawako Pontianak Sambut Jemaah Haji di Embarkasi Batam
BATAM – Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan, menyampaikan rasa syukur dan bahagia saat menyambut kedatangan rombongan jemaah haji asal Kota Pontianak yang baru saja tiba di Embarkasi Batam, Senin (7/7/2025) malam. Kepulangan para tamu Allah ini disambut haru oleh para petugas haji.
Dalam penyambutan tersebut, Bahasan mengatakan, seluruh jemaah asal Pontianak yang tergabung dalam kloter yang berangkat bersama jemaah dari Singkawang dan Sanggau telah kembali ke tanah air dalam keadaan sehat dan utuh tanpa kurang satu apa pun.
“Alhamdulillah, ini adalah momen yang sangat membahagiakan. Para jemaah haji dari Kota Pontianak telah tiba kembali di tanah air dengan selamat. Kita patut bersyukur karena 100 persen jemaah kembali dalam keadaan sehat walafiat,” ujarnya usai menyambut kedatangan para jemaah haji asal Pontianak.
Dari informasi yang diterimanya, jumlah jemaah asal Kota Pontianak dalam kloter ini berjumlah sekitar 150 orang. Wakil Wali Kota menyampaikan rasa syukurnya karena para jemaah yang berasal dari berbagai usia, mulai dari muda hingga lansia, semuanya dalam kondisi sehat dan bugar.
“Saya tadi melihat langsung ketika mereka turun. Baik yang muda maupun yang tua semuanya tampak sehat. Ini sungguh karunia Allah yang luar biasa. Kita doakan mereka semua tetap diberi kesehatan hingga sampai ke rumah masing-masing dan bisa berkumpul kembali dengan keluarga mereka dengan penuh kebahagiaan,” ujarnya.
Ia juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia dan petugas haji, baik di Tanah Suci maupun di tanah air, yang telah bekerja keras memastikan kelancaran perjalanan dan pelaksanaan ibadah para jemaah haji.
“Terima kasih kepada seluruh petugas, baik di Mekkah, Madinah, maupun di embarkasi ini. Mereka telah melayani para jemaah dengan penuh dedikasi dan keikhlasan. Semoga apa yang mereka lakukan menjadi amal ibadah yang dicatat sebagai pahala di sisi Allah,” katanya.
Lebih lanjut, Bahasan berharap para jemaah haji yang telah selesai menunaikan rukun Islam kelima ini mampu menjaga kemabruran hajinya dan menjadi teladan di tengah masyarakat. Ia juga berharap doa-doa yang telah dipanjatkan di Tanah Suci membawa keberkahan, bukan hanya bagi diri para jemaah dan keluarganya, tapi juga untuk Kota Pontianak secara keseluruhan.
“Semoga para jemaah yang telah berhaji ini menjadi haji dan hajah yang mabrur. Doa-doa yang mereka panjatkan selama di Mekkah dan Madinah, mudah-mudahan menjadi doa yang membawa rahmat dan keberkahan bagi seluruh masyarakat Pontianak. Kota ini butuh doa dari orang-orang yang telah menunaikan ibadah dengan hati yang bersih dan ikhlas,” ucap Bahasan.
Setelah prosesi penyambutan dan serah terima jemaah dari pihak embarkasi, para jemaah akan melanjutkan perjalanan menuju Kota Pontianak dengan penerbangan yang telah disiapkan oleh panitia penyelenggara haji daerah. Panitia telah menyiapkan skema pemulangan agar jemaah bisa tiba di rumah dengan aman dan nyaman. (prokopim)
Wako Tinjau Lokasi Kebakaran di Jalan Merdeka, Pastikan Korban Dapat Bantuan
PONTIANAK - Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak menyalurkan bantuan sandang dan pangan kepada korban musibah kebakaran di Gang Baru Kelurahan Tengah Kecamatan Pontianak Kota. Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono langsung mengunjungi korban kebakaran sekaligus menyerahkan bantuan kepada korban kebakaran.
Menurut Edi, penyebab kebakaran masih dalam proses penyelidikan. Namun, berdasarkan keterangan awal dari korban dan pihak kepolisian, dugaan sementara kebakaran dipicu oleh korsleting listrik.
“Ini sedang kita teliti lagi penyebabnya, karena lokasi kebakaran berada di kawasan yang cukup dalam dan padat. Kejadiannya pun malam hari, sehingga sangat rentan,” ujarnya usai menemui korban kebakaran, Senin (7/7/2025).
Wali Kota juga mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada, khususnya dalam hal pemeliharaan instalasi listrik dan penyimpanan bahan-bahan yang mudah terbakar.
“Agar kejadian serupa tidak terulang, kami minta warga aktif memantau lingkungannya melalui pos kamling, terutama RT dan RW harus lebih peka terhadap kondisi sekitar,” tambahnya.
Terkait penanganan pasca kebakaran, Pemerintah Kota Pontianak melalui Dinas Sosial dan BPBD telah memberikan bantuan awal kepada para korban. Dua kepala keluarga yang tinggal di rumah kontrakan tersebut langsung mendapat asesmen serta bantuan kebutuhan dasar.
“Ada tiga kepala keluarga yang tinggal di sini, satu sedang pulang ke Jawa. Untuk dua lainnya, sudah kita tangani. Mereka akan kita dampingi hingga mendapatkan tempat tinggal yang baru,” jelas Edi.
Selain bantuan logistik, ia juga memastikan administrasi kependudukan yang terdampak, seperti KTP dan Kartu Keluarga (KK), telah langsung dicetak ulang.
“Kita permudah proses pengurusan dokumen yang terbakar, tadi langsung kita serahkan KTP dan KK yang baru,” tuturnya.
Kepala Dinas Sosial Kota Pontianak Trisnawati mengatakan, pihaknya memberikan bantuan tanggap darurat bagi para korban kebakaran yang terjadi di Jalan Merdeka. Bantuan tersebut disalurkan kepada dua keluarga yang terdampak, yakni keluarga Ibu Rukayah dan keluarga Bapak Ranan.
Ia mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyalurkan bantuan berupa pangan, sandang, serta sejumlah kebutuhan pokok lainnya. Selain itu, Dinsos juga menyalurkan bantuan darurat berupa terpal dan tempat tidur.
“Alhamdulillah, bantuan awal seperti terpal dan tempat tidur sudah kami salurkan, mengingat rumah mereka habis terbakar 100 persen. Ini untuk mendukung kebutuhan tinggal sementara mereka karena sebelumnya tinggal di rumah kontrakan,” ungkapnya.
Trisnawati menjelaskan bahwa total korban terdampak dalam peristiwa ini berjumlah enam jiwa. Rinciannya, keluarga Pak Ranan terdiri dari empat jiwa dengan anak-anak yang masih berusia sekolah, sementara keluarga Ibu Rukayah berjumlah dua jiwa, termasuk seorang anak yang masih kuliah.
Selain membantu keluarga korban, Dinsos juga memperhatikan nasib petugas pemadam kebakaran yang mengalami luka saat bertugas di lokasi kejadian. Menurut Trisnawati, BPJS Kesehatan petugas tersebut telah dijamin oleh Pemerintah Kota Pontianak.
“Kami juga sedang menelusuri kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan. Sebab jika terdaftar, ada kemungkinan mendapatkan bantuan dari BPJS Ketenagakerjaan. Kami juga akan melakukan asesmen ulang terhadap dua petugas yang menjadi korban saat memadamkan api,” tambahnya.
Dinas Sosial akan terus memantau dan mendampingi para korban agar mendapatkan hak serta bantuan yang sesuai dengan kebutuhan mereka pasca kebakaran. (prokopim)
50 Anak Ikuti Khitanan Massal Gratis Baznas Pontianak
PONTIANAK – Sebanyak 50 anak mengikuti khitanan massal yang digelar oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Pontianak bekerja sama dengan Klinik Utama PKU Muhammadiyah Kitamura Pontianak. Khitanan massal ini terlaksana berkat dukungan dari berbagai pihak dan para donatur.
Ketua Baznas Kota Pontianak Sulaiman menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan sosial ini dengan lancar. Ia menjelaskan bahwa pendaftaran dibuka sejak 12 hingga 30 Juni 2025, namun antusiasme masyarakat sangat tinggi, sehingga dalam dua hari kuota peserta sudah hampir terpenuhi.
“Alhamdulillah, antusias para orang tua sangat luar biasa. Dalam waktu dua hari saja, kuota sudah hampir penuh. Ini menunjukkan besarnya keinginan masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan gratis dan berkualitas,” ujarnya usai membuka Khitanan Massal di Kantor Baznas Kota Pontianak Jalan Nirbaya, Sabtu (5/7/2025).
Sulaiman bilang, kegiatan khitanan ini merupakan bagian dari program sosial Baznas Kota Pontianak yang menyasar masyarakat kurang mampu, sekaligus bentuk kontribusi nyata dalam mendukung kesehatan dan kesejahteraan anak-anak di Kota Pontianak.
“Insya Allah kegiatan ini tidak hanya berhenti di sini. Tahun ini, kami merencanakan khitanan massal dilakukan dua kali, termasuk saat liburan Desember nanti,” ungkapnya,
Selain khitanan massal, Sulaiman juga memaparkan program lainnya dalam membantu kaum dhuafa. Dalam bidang kesehatan misalnya, selain khitanan massal, Baznas juga melaksanakan layanan kesehatan keliling di masjid-masjid yang tersebar di enam kecamatan, bekerja sama dengan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Masjid, Dinas Kesehatan, dan puskesmas setempat.
“Program lainnya adalah bantuan bagi penderita penyakit berat seperti TBC, serta layanan kesehatan lansia yang akan digelar dua kali dalam setahun di kantor Baznas,” ungkapnya.
Di bidang pendidikan, lanjutnya lagi, Baznas memberikan beasiswa kepada pelajar tingkat SD, SMP, hingga mahasiswa, khususnya mereka yang hendak melanjutkan pendidikan di pesantren namun terkendala biaya. Sebelum bantuan disalurkan, dilakukan survei kelayakan terlebih dahulu untuk memastikan ketepatan sasaran.
Program ‘Laik Sedekah’ yang menggandeng Dinas Pendidikan Kota Pontianak dan Kementerian Agama juga menjadi perhatian. Lewat program ini, siswa diajak bersedekah rutin, walaupun hanya seribu rupiah. Dana yang terkumpul kemudian disalurkan dalam bentuk bantuan perlengkapan sekolah.
“Tahun lalu, kami bisa membagikan seribu tas sekolah. Tahun ini, insya Allah akan kami lanjutkan pada bulan Agustus,” imbuhnya.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Pontianak Rizky Rachmat Akbar mengapresiasi kolaborasi antara Baznas Kota Pontianak dan berbagai elemen, termasuk Baznas Provinsi Kalbar, Forkopimda, pihak kecamatan dan kelurahan, tokoh agama dan masyarakat, serta para donatur yang turut menyukseskan kegiatan tersebut.
“Pemerintah Kota Pontianak sangat mendukung keberlanjutan program sosial dan keagamaan seperti ini. Sinergi antara Baznas dan seluruh pihak, termasuk perbankan, pelaku usaha, klinik, dan masyarakat umum, telah membuktikan bahwa kerja sama yang solid dapat memberikan dampak positif langsung bagi masyarakat, khususnya kaum dhuafa,” tuturnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya pemantauan kesehatan pasca-khitan. Para orang tua diimbau untuk memastikan anak-anak mengonsumsi obat yang diberikan, serta melakukan kontrol medis apabila ada keluhan selama masa penyembuhan.
“Semangat untuk anak-anak kita. Setelah dikhitan, ibadah kalian akan semakin sempurna. Dan bagi para donatur, setiap amal baik yang dilakukan anak-anak ini ke depan, Insya Allah akan menjadi pahala yang terus mengalir,” ucapnya. (prokopim)